Suasana Rumah Keadaan Ekonomi Keluarga Pengaruh Cara Belajar

b. Relasi Antar Anggota Keluarga

Indikator relasi antar anggota keluarga menggunakan 4 pernyataan dengan skor 1 sampai dengan 5. Distribusi jawaban responden mengenai indikator relasi antar anggota keluarga disajikan dalam Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Relasi Antar Anggota Keluarga No Interval Skor Frekuensi Kriteria Rata-rata Skor 1 16,8 – 20 23 41,82 Sangat Baik 15,29 Baik 2 13,5 – 16,7 20 36,36 Baik 3 10,2 – 13,4 5 9,09 Cukup 4 6,9 – 10,1 6 10,91 Kurang Baik 5 4 – 6,8 1 1,82 Tidak Baik Jumlah 55 100 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa indikator relasi antar anggota keluarga dengan responden terbanyak yaitu 23 siswa dari total responden termasuk dalam kriteria sangat baik. Sedangkan responden paling sedikit yaitu 1 siswa dalam kriteria tidak baik dengan rata-rata skor sebesar 15,29. Hal ini dapat disimpulkan bahwa indikator relasi antar anggota keluarga siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan termasuk dalam kriteria baik.

c. Suasana Rumah

Indikator suasana rumah menggunakan 2 pernyataan dengan skor 1 sampai dengan 5. Distribusi jawaban responden mengenai indikator suasana rumah disajikan dalam Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Suasana Rumah No Interval Skor Frekuensi Kriteria Rata-rata Skor 1 8,5 – 10 11 20,00 Sangat Baik 7 Baik 2 6,9 – 8,4 24 43,64 Baik 3 5,3 – 6,8 8 14,55 Cukup 4 3,7 – 5,2 11 20,00 Kurang Baik 5 2 – 3,6 1 1,82 Tidak Baik Jumlah 55 100 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa indikator suasana rumah dengan responden terbanyak yaitu 24 siswa dari total responden termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan responden paling sedikit yaitu 1 siswa dalam kriteria tidak baik dengan rata-rata skor sebesar 7. Hal ini dapat disimpulkan bahwa indikator suasana rumah siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan termasuk dalam kriteria baik.

d. Keadaan Ekonomi Keluarga

Indikator keadaan ekonomi keluarga menggunakan 2 pernyataan dengan skor 1 sampai dengan 5. Distribusi jawaban responden mengenai indikator keadaan ekonomi keluarga disajikan dalam Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Keadaan Ekonomi Keluarga No Interval Skor Frekuensi Kriteria Rata-rata Skor 1 8,5 – 10 25 45,45 Sangat Baik 7,98 Baik 2 6,9 – 8,4 19 34,55 Baik 3 5,3 – 6,8 2 3,64 Cukup 4 3,7 – 5,2 7 12,73 Kurang Baik 5 2 – 3,6 2 3,64 Tidak Baik Jumlah 55 100 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa indikator keadaan ekonomi keluarga dengan responden terbanyak yaitu 25 siswa dari total responden termasuk dalam kriteria sangat baik. Sedangkan responden paling sedikit yaitu 2 siswa dalam kriteria tidak baik dengan rata-rata skor sebesar 7,98. Hal ini dapat disimpulkan bahwa indikator keadaan ekonomi keluarga siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan termasuk dalam kriteria baik.

e. Pengertian Orang Tua

Indikator pengertian orang tua menggunakan 3 pernyataan dengan skor 1 sampai dengan 5. Distribusi jawaban responden mengenai indikator pengertian orang tua disajikan dalam Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Pengertian Orang Tua No Interval Skor Frekuensi Kriteria Rata-rata Skor 1 12,7 – 15 25 45,45 Sangat Baik 11,6 Baik 2 10,3 – 12,6 16 29,09 Baik 3 7,9 – 10,2 6 10,91 Cukup 4 5,5 – 7,8 6 10,91 Kurang Baik 5 3 – 5,4 2 3,64 Tidak Baik Jumlah 55 100 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa indikator pengertian orang tua dengan responden terbanyak yaitu 25 siswa dari total responden termasuk dalam kriteria sangat baik. Sedangkan responden paling sedikit yaitu 2 siswa dalam kriteria tidak baik dengan rata-rata skor 11,6. Hal ini dapat disimpulkan bahwa indikator pengertian orang tua siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan termasuk dalam kriteria baik.

4.1.2.3. Variabel Hasil Belajar Y

Variabel Hasil Belajar Y dalam penelitian ini dilihat dari data hasil ulangan harian siswa itu sendiri. Berikut ini disajikan tentang hasil belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Tunjungan dalam Tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Hasil Belajar No Rentang Kriteria Jumlah 1 75 – 100 Tuntas 26 47,27 2 75 Belum Tuntas 29 52,73 Jumlah 55 100 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori tuntas sebanyak 26 siswa atau 47,27 sedangkan siswa yang memiliki kategori belum tuntas yaitu sebanyak 29 siswa atau 52,73. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Tunjungan tergolong masih rendah.

4.1.3. Uji Asumsi Klasik

4.1.3.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahuiapakah data berdistribusi normal atau tidak.Uji normalitas dilakukan dengan melihat pola pada kurva penyebaran P- Plot. Berdasarkan teoristatistika model linier hanyaresidu dari variabeldependen Y yang wajibdiujinormalitasnya, sedangkanvariabelindependendiasumsikanbukanfungsidistribusi. Jaditidakperludiujinormalitasnya. Hasil output dari pengujian normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test UnstandardizedResidual N 55 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 7.19804372 Most Extreme Differences Absolute .126 Positive .126 Negative -.080 Kolmogorov-Smirnov Z .938 Asymp. Sig. 2-tailed .343 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data penelitian diolah tahun 2015 Analisis data Output: 1 Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut : H : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal 2 Kriteria penerimaan H H diterima jika nilai sig 2-tailed 5 Dari tabel diatas diperoleh nilai sig = 0,343 = 34,3 5, maka H diterima. Artinya variabel unstandardized berdistribusi normal. Uji normalitas juga bisa dilihat pada grafik Normal P-Plot Normal Probability Plot sebagai berikut : Gambar 4.1Grafik Normal P-Plot Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expect ed C um Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Hasil Belajar Pada grafik P-Plot di atas terlihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menuju pola distribusi normal maka dengan demikian variabel cara belajar, lingkungan keluarga serta hasil belajar tersebut berdistribusi normal atau variabel Y memenuhi asumsi normalitas.

4.1.3.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai toleransi dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai tolerance 10 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasil perhitungan menggunakan program SPSS16.0 : Tabel 4.15 Uji Multikolonieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Cara Belajar .313 3.195 Lingkungan Keluarga .313 3.195 Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil output dari Tabel 4.15 diatas terlihat nilai tolerance cara belajar dan lingkungan keluarga sebesar 0,313 dan VIF sebesar 3,195. Semua nilai tolerance lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai VIF lebih kecil dari 10 yang berarti tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.1.3.3. UjiHeteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16.0: Gambar 4.2Grafik Scatterplot Pada grafik scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.

4.1.4. Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS for windows release 16.0 diperoleh Koefisien Regresi sebagai berikut: Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 Reg re ss ion Stud en tized Re sidu al 4 2 -2 Scatterplot Dependent Variable: Hasil Belajar Tabel 4.16 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 24.144 5.225 4.621 .000 Cara Belajar .276 .106 .409 2.600 .012 Lingkungan Keluarga .368 .145 .400 2.544 .014 a. Dependent Variable: Hasil Belajar Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, Koefisien Regresi untuk variabel cara belajar sebesar 0,276, untuk variabel lingkungan keluarga sebesar 0,368 dan konstanta sebesar 24,144. Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa persamaan regresi ganda yang diperoleh dari hasil analisis sebagai berikut: Y = 24,144 + 0,276 + 0,368 . Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 24,14 artinya jika variabel cara belajar dan variabel lingkungan keluarga konstan atau tetap, maka hasil belajar Y sebesar 24,14 unit skor. 2. Koefisien regresi cara belajar sebesar 0,276 dan bertanda positif artinya jika cara belajar mengalami peningkatan 1 poin sementara lingkungan keluarga dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,276 poin. 3. Koefisien regresi lingkungan keluarga sebesar 0,368 dan bertanda positif artinya jika lingkungan keluarga mengalami peningkatan 1 poin sementara cara belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar siswa sebesar 0,368 poin.

4.1.5. Pengujian Hipotesis

Model regresi berganda ini diuji kebenarannya dengan menggunakan uji F simultan dan uji t parsial yang akan diuraikan sebagai berikut:

4.1.5.1. Pengujian hipotesis secara simultan uji F

Uji simultan digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh secara bersama-sama antara cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa. Tabel 4.17 Hasil Uji Simultan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4159.543 2 2079.771 38.654 .000 a Residual 2797.839 52 53.805 Total 6957.382 54 a. Predictors: Constant, Lingkungan Keluarga, Cara Belajar b. Dependent Variable: Hasil Belajar Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, nilai = 38,654 dengan signifikansi 0,000 0,05 sehingga ditolak dan diterima yang berarti hipotesis menyatakan “ada pengaruh antara cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar” diterima. 4.1.5.2. Pengujian hipotesis secara parsial uji t Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari masing- masing variabel cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa. Tabel 4.18 Hasil Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 24.144 5.225 4.621 .000 Cara Belajar .276 .106 .409 2.600 .012 Lingkungan Keluarga .368 .145 .400 2.544 .014 a. Dependent Variable: Hasil Belajar Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015

a. Pengaruh Cara Belajar

terhadap Hasil Belajar Y Siswa Kelas X IPS Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Tunjungan Kabupaten Blora Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, dapat dilihat bahwa secara parsial besarnya adalah 2,600 dengan nilai signifikansi sebesar 0,012 yang berarti kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ha1 yang berbunyi “ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Tunjungan” diterima .

b. Pengaruh Lingkungan Keluarga

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 78

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 7 188

PENGARUH CARA BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 6 188

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI, CARA BELAJAR, DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 9 167

PENGARUH CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA TAHUN AJARAN

0 4 28

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 32

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 AEK KUASAN KABUPATEN ASAHAN TAHUN AJARAN 2014-2015.

2 5 26

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

50 245 116

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 14

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7131 15012 1 SM

0 0 15