Unsur-Unsur Kedisiplinan Pengertian Kedisiplinan

5. Hukuman Ancaman sanksihukuman sangat penting karena dapat memberikan dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukumansanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah. Tata tertib yang sudah disusun dan disosialisasikan seharusnya diikuti dengan penerapan secara konsisiten dan konsekuen. 6. Menciptakan lingkungan kondusif Sekolah sebagai lingkungan pendidikan perlu menjamin terselenggarnya proses pendidikan yang baik. Kondisi yang baik bagi proses tersebut adalah kondisi aman, tentram, tenang, tertib, teratur, saling menghargai, dan hubungan pergaulan yang baik. Apabila kondisi ini terwujud, sekolah akan menjadi lingkungan kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Berdasarkan pendapat dari Tu’u fungsi dari disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia dalam masyarakat, disiplin sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, disiplin memaksa seseorang untuk mengikuti peraturan- peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut, pemberian hukuman sangat penting agar para siswa menaati dan mematuhi peraturan, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan dan proses belajar.

2.2.1.3 Unsur-Unsur Kedisiplinan

Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disiplin mempunyai empat unsur pokok yaitu: Peraturan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam peraturan, hukuman untuk pelanggaran peraturan, dan penghargaan untuk perilaku yang baik yang sejalan dengan peraturan yang berlaku Hurlock, 1994:84. 1. Peraturan Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan orang lain, guru atau teman bermain. Tujuannya membekali anak dengan perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu misalnya peraturan sekolah dan peraturan di rumah. Fungsi peraturan adalah mempunyai nilai pendidikan sebab peraturan memperkenalkan kepada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok. 2. Hukuman Fungsi hukuman ada tiga macam, yaitu pertama menghalangi, maksudnya hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Kedua mendidik, sebelum anak mengerti peraturan mereka akan dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah dengan mendapat hukuman karena melakukan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman bila mereka melakukan tindakan yang diperbolehkan. Sedangkan fungsi ketiga memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat. 3. Penghargaan Istilah penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik. Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung. Fungsi penghargaan ada tiga macam yaitu pertama mempunyai nilai mendidik. Bila suatu tindakan disetujui, anak merasa hal itu baik. Kedua penghargaan berfungsi sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara sosial. Dan ketiga penghargaan berfungsi untuk memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial, tiada penghargaan melemahkan keinginan untuk mengulangi perilaku ini. Berdasarkan uraian di atas betapa pentingnya penghargaan yaitu motivasi anak untuk lebih giat belajar. 4. Konsistensi Konsistensi adalah tingkat keseragaman atau stabilitas. Bila disiplin itu konstan akan ada kebutuhan perkembangan yang berubah. Konsistensi ini harus menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman perilaku, konsistensi dalam cara peraturan yang diajarkan dan dipaksakan, dalam hukuman yang diberikan pada mereka yang tidak menyesuaikan pada standar, dan dalam penghargaan bagi mereka yang menyesuaikan. Fungsi konsistensi ada tiga macam, yaitu pertama mempunyai nilai mendidik yang besar. Kedua konsistensi mempunyai nilai motivasi yang kuat. Sedang ketiga konsistensi mempertinggi penghargaan terhadap peraturan dan orang yang berkuasa. Berdasarkan pendapat Hurlock mengenai unsur-unsur dalam disiplin dapat disimpulkan sebagai berikut: peraturan sebagai pedoman berperilaku, konsistensi dalam peraturan yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan peraturan, hukuman untuk pelanggaran peraturan yang dilakukan secara sengaja, dan penghargaan diberikan kepada seseorang yang memiliki sikap disiplin yang baik.

2.2.1.4 Jenis Disiplin

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

ASPIRASI DALAM MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS XII SMA TEUKU UMAR SEMARANG

1 15 144

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005 2006

3 16 102

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KELUARGA, KECERDASAN, DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 1 2

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PENGARUH PENCIPTAAN IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 40 SURABAYA.

0 0 94