2.4 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang melandasi penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh iklim sekolah terhadap kedisiplinan belajar siswa, seperti yang
digambarkan pada bagan berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Iklim Sekolah terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa
Kedisiplinan Belajar
Faktor Eksternal: 1. Keluarga
2. Sekolah 3. Masyarakat
Faktor internal: 1. Jasmaniah
2. Biologis 3. kelelahan
Karakteristik sekolah
Aspek-aspek iklim sekolah:
1. Interaksi 2. Proses belajar
3. Kondisi sekolah
Membentuk iklim sekolah yang kondusif
Berdasarkan gambar 2.1 dapat diketahui bahwa disiplin belajar merupakan ketaatan terhadap semua ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam belajar, baik
itu peraturan tertulis atau tidak tertulis tanpa adanya keterpaksaan melainkan kesadaran pribadi. Siswa yang memiliki disiplin belajar yang tinggi akan
menunjukkan adanya perubahan hasil belajar sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah. Indikator tersebut meliputi dapat mengatur waktu
belajar, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, ketertiban diri saat belajar di kelas Tu’u, 2004: 91.
Masalah perilaku disiplin disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri anak tersebut,
misalnya faktor jasmaniah, biologis dan kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang bersumber pada pengaruh-pengaruh luar seperti faktor keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Salah satu faktor eksternal dalam pembentukkan kedisiplinan siswa adalah faktor dari sekolah.
Setiap sekolah memiliki karakteristik yang membedakan antara sekolah satu dengan sekolah yang lain. Karakteristik tersebut di dalam dunia pendidikan
disebut sebagai iklim sekolah, dimana iklim sekolah merupakan gambaran ciri-ciri psikologis dari suatu sekolah yang mempengaruhi tingkah laku guru dan peserta
didik di sekolah tertentu. Iklim sekolah terdiri dari tiga aspek yaitu aspek interaksi, aspek proses belajar mengajar dan aspek kondisi sekolah.
Iklim sekolah merupakan bagian dari lingungan belajar yang akan mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seseorang, sebab dalam
melaksanakan tugas sekolahnya siswa akan selalu berinteraksi dengan lingkungan
belajarnya Listyani, 2005: 20. Iklim sekolah yang kondusif, sistem pembelajaran bersifat kooperatif, menghormati dan saling percaya. Guru melakukan kegiatan
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa seoptimal mungkin, sehingga siswa mampu mengubah tingkah launya menjadi lebih baik dan siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam melakukan kegaiatan belajar. Dengan iklim sekolah yang kondusif maka dapat menunjang terbentuknya
kedisiplinan belajar pada setiap siswa yaitu suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan atau kepatuhan, keteraturan, ketertiban, tanggung jawab, kesungguhan, dan kesadaran. Dengan adanya kedisiplinan yang
dimiliki siswa maka mereka akan memahami tentang bagaimana individu- individu dan kelompok memahami pekerjaan dan peran mereka masing-masing.
2.5 Hipotesis