Hubungan Antar Variabel Penelitian Metode Analisis Data

3.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian

Penelitian ini akan mencari pengaruh antara iklim sekolah sebagai variabel bebas dengan kedisiplinan belajar sebagai variabel tergantung. Berikut ini adalah gambar hubungan antar variabel, yaitu: Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Arikunto 2006: 130 mengartikan populasi sebagai keseluruhan subjek penelitian. Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulannya itu berlaku untuk seluruh populasi. Untuk populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Teuku Umar Semarang dengan jumlah 276 siswa. Sehingga jumlah populasi siswa kelas VII adalah 276, dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Siwa SMP Teuku Umar Semarang kelas VII angkatan tahun 2012-2013. 2. Masih terdaftar sebagai siswa kelas VII di SMP Teuku Umar Semarang. 3. Masih aktif mengikuti semua mata pelajaran.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006: 131. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk Iklim sekolah Variabel X Kedisiplinan Belajar Variabel Y menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan adalah menggangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Cara demikian dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen, sehingga semua populasi akan diambil sebagai subyek penelitian dengan cara melakukan pengundian. Jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih Arikunto, 2006: 134. Peneliti mengambil 25 dari seluruh populasi sebagai sampel penelitian karena populasi yang tersedia 276 siswa, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 70 siswa atau 25 dari populasi yang ada agar lebih representatif.

3.5 Metode dan Alat Pengumpul Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini akan menggunakan skala psikologi. Skala psikologi berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu. Satu skala psikologi hanya diperuntukkan guna mengungkap suatu atribut tunggal Azwar, 2011: 5-6. Skala ini akan mengukur baik variabel bebas yaitu iklim sekolah dan variabel terikat yaitu kedisiplinan belajar.

3.5.1 Skala Kedisiplinan Belajar

Skala ini mengungkap tingkatan dari kedisiplinan belajar siswa. Skala ini menggunakan indikator hasil perubahan dari menaati peraturan sebagai indikator kedisiplinan belajar yang akan diungkap antara lain 1 dapat mengatur waktu belajar di rumah, 2 rajin dan teratur saat belajar dikelas, 3 perhatian yang baik saat di kelas, 4 ketertiban diri saat belajar di sekolah, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Blue Print Skala Kedisiplinan Belajar No Indikator No Item Total F UF 1 Dapat mengatur waktu belajar di rumah 2, 12, 22, 32 5, 15, 25, 35 8 2 Rajin dan teratur belajar 1, 7, 11, 17, 21, 27, 31, 41, 44 4, 10, 14, 20, 24, 30, 34, 40, 43 18 3 Perhatian yang baik saat di kelas 3, 13, 23, 33 9, 19, 29, 39 9 4 Ketertiban diri saat belajar di sekolah 6, 16, 26, 36, 37 8, 18, 28, 38, 42 10 Jumlah 22 22 44 Skala kedisiplinan belajar ini terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada keadaan sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri self report. Skala ini menggunakan pengskalaan model likert dengan menggunakan empat kategori jawaban yang tertutup yaitu Selalu SL, Sering SR, Kadang-Kadang KD, dan Tidak Pernah TP. Skoring masing-masing item pernyataan kedisiplinan belajar dapat dilihat dalam tabel 3.2 dibawah ini: Tabel 3.2 Skoring Item Skala Kedisiplinan Belajar Item Favorable Item Unfavorable Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor Selalu SL 4 Selalu SL 1 Sering SR 3 Sering SR 2 Kadang-Kadang KD 2 Kadang-Kadang KD 3 Tidak Pernah TP 1 Tidak Pernah TP 4

3.5.2 Iklim Sekolah

Skala ini mengungkap tingkatan iklim sekolah. Skala ini menggunakan aspek- aspek interaksi, proses belajar dan kondisi sekolah. Aspek interaksi yang terdiri dari indikator interaksi peserta didik dengan guru, interaksi peserta didik dengan karyawan, interaksi peserta didik dengan peserta didik lain. Aspek proses belajar yang terdiri dari indikator suasana demokratis, kepedulian, keterbukaan dan kebersamaan. Aspek kondisi sekolah yang terdiri dari indikator keamanan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, dan keindahan. Berdasarkan indikator-indikator tersebut, maka disusunlah blue print skala iklim sekolah sebagaimana ditunjukkan dalam tabel 3.3 dibawah ini: Tabel 3.3 Blue Print Skala Iklim Sekolah No Aspek Indikator No item Total Favorable Unfavorable 1 interaksi Interaksi peserta didik dengan guru 1, 21, 31, 41, 51 5, 15, 25, 35, 45 10 Interaksi peserta didik dengan 3, 13, 23 8, 18 5 karyawan Interaksi peserta didik dengan peserta didik lain 2, 12, 22, 32, 42 6, 16, 26, 36, 46 10 2 Proses belajar Suasana demokratis 4, 14, 24, 17, 27 5 Kepedulian 11, 33, 43, 53 28, 38 6 Keterbukaan 10, 20 30, 40 4 kebersamaan 52, 61 44, 54 4 3 Kondisi sekolah Keamanan 55, 65 48, 58 4 Ketertiban 9, 19, 29 47, 56, 62 6 Kebersihan dan Kesehatan 7, 34, 50, 63, 66 37, 39, 49, 59, 60 10 Keindahan 57, 67 64, 68 4 Jumlah 36 32 68 Skala iklim sekolah ini terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada keadaan sebenarnya diri individu dan keadaan sekolah. Skala ini menggunakan pengskalaan model likert dengan menggunakan empat kategori jawaban yang tertutup yaitu selalu SL, sering SR, kadang - kadang KD, dan tidak pernah TP. Skoring masing- masing item pernyataan skala iklim sekolah dapat dilihat dalam tabel 3.4 dibawah ini: Tabel 3.4 Skoring Item Skala Iklim Sekolah Item Favorable Item Unfavorable Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor Selalu SL 4 Selalu SL 1 Sering SR 3 Sering SR 2 Kadang – kadang KD 2 Kadang – kadang KD 3 Tidak pernah TP 1 Tidak pernah TP 4

3.6 Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2010: 5. Validitas juga dapat didefinisikan sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006: 168. Untuk menguji validitas tiap – tiap item dalam skala akan digunakan teknik korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows karena item yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi antara skor item dan skor total item . Rumus teknik analisis Product Moment yaitu: Keterangan : Rxy = koefisien korelasi antara skor tiap item dengan skor total ΣΧ = jumlah nilai masing-masing item ΣΥ = jumlah nilai total ΣΧΥ = jumlah nilai item dengan skor total N = jumlah subjek

3.6.2 Reliabilitas

Selain validitas, instrumen juga harus diukur reliabilitasnya. Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Azwar, 2010: 4. Reliabilitas skala iklim sekolah dan skala kedisiplinan belajar akan menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal karena hanya melakukan perhitungan berdasarkan data dari instrumen saja. Menurut Azwar 2010: 42 pendekatan reliabilitas konsistensi internal bertujuan untuk melihat konsistensi antaritem atau antarbagian dalam tes itu sendiri. Analisis reliabilitas skala iklim sekolah dan skala kedisiplinan belajar akan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows. Rumus Alpha Cronbach adalah: α = Keterangan : a = koefisien alpha cronbach = varian antar butir = varian total K = jumlah item 1 = bilangan konstan

3.7 Uji Coba

3.7.1 Persiapan Uji Coba Instrumen

Suatu penelitian membutuhkan suatu alat pengumpul data atau instrumen yang tepat supaya mendapatkan hasil yang akurat dan terpercaya sesuai dengan tujuan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam membuat instrumen penelitian ini , yaitu: 1. Menyusun layout penelitian Pengembangan instrumen yaitu dilakukan dengan cara mendefinisikan terlebih dahulu variabel-variabel penelitian kedalam suatu definisi yang disebut dengan definisi operasional. Definisi operasional kemudian dikembangkan lagi menjadi indikator-indikator yang mewakili variabel penelitian ke dalam blue print. Indikator-indikator inilah yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk butir- butir item pernyataan yang disusun sedemikian rupa dalam skala penelitian sesuai dengan blue print. 2. Menentukan karakteristik jawaban yang dikehendaki Menentukan jawaban dari masing – masing butir item dibuat menurut skala kontinum yang terdiri dari 4 alternatif jawaban, yaitu 4, 3, 2, 1 untuk item favorable dan 1, 2, 3, 4 untuk item unfavorable. 3. Menyusun format instrumen Format skala iklim sekolah dan kedisiplinan belajar disusun secara jelas untuk memudahkan siswa SMP Teuku Umar dalam mengisi skala penelitian. Skala penelitian disusun berbentuk booklet atau buku kecil. Alasan pemilihan bentuk booklet ini adalah untuk memudahkan subjek mengisi keseluruhan item yang dibagi menjadi 2 bagian skala iklim sekolah dan kedisiplinan belajar dalam satu wadah, sehingga tidak terpisah- pisah. Adapun format atau urutan isi instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Halaman Sampul Skala Halaman sampul berisi judul skala yang digunakan dalam penelitian ini, namun judul tidak ditulis secara eksplisit mengenai variabel apa yang diukur melainkan hanya ditulis Skala Psikologi, Logo UNNES dan identitas institusi asal peneliti. 2. Kata Pengantar Kata pengantar diawali dengan pemberian salam pembuka. Kemudian diikuti dengan penjelasan mengenai tujuan pembuatan skala tersebut, penjelasan singkat cara mengisi skala, permohonan kerjasama subjek untuk mengisi skala secara individual dan jujur sesuai dengan keadaan subjek, dan ucapan terima kasih. Diakhiri dengan salam penutup dan nama lengkap peneliti. 3. Identitas Subjek Identitas subjek terdiri dari nama atau inisial, jenis kelamin, dan kelas. 4. Petunjuk Pengisian Petunjuk pengisian terbagi menjadi 2 bagian dimana masing-masing bagian memiliki format pengisian jawaban yang sama. Namun setiap bagian selalu diawali dengan petunjuk pengisian yang sesuai dengan formatnya. Petunjuk pengisian memberikan informasi jumlah item pernyataan, meminta subjek untuk membaca dengan seksama, cara mengisi instrumen, alternatif pilihan jawaban yang tersedia, contoh mengisi instrumen yang benar, cara mengoreksi jawaban yang keliru dan contoh mengoreksi jawaban yang keliru. 5. Butir-butir Item Instrumen Butir-butir item instrumen adalah serangkaian pernyataan yang merupakan representasi indikator-indikator dari variabel yang hendak diteliti. Total item instrumen yang diuji cobakan sebanyak 112 item terdiri item skala iklim sekolah sebanyak 68 item dan skala kedisiplinan belajar sebanyak 44 item.

3.7.2 Pelaksanaan Uji Coba

Pelaksanaan uji coba dilakukan tanggal 22 Agustus 2013 diberikan pada siswa kelas VII SMP Teuku Umar sebanyak 34 orang dengan menggunakan skala dengan jumlah total 112 item . Pelaksanaan uji coba terhadap skala penelitian dilakukan dalam satu tahap, yaitu uji validitas dan reliabilitas skala penelitian. skala iklim sekolah dan skala kedisiplinan belajar kemudian disusun dalam bentuk booklet dan diuji cobakan kepada 34 siswa kelas VII SMP Teuku Umar untuk mengetahui validitas dan reliabilitas baik skala iklim sekolah dan kedisiplinan belajar. Pemilihan subjek uji coba didasarkan karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan populasi. 3.7.3 Hasil Uji Coba Validitas 3.7.3.1 Skala Kedisiplinan Belajar Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil bahwa skala kedisiplinan belajar yang terdiri dari 44 item terdapat 35 item yang valid dan 9 item yang tidak valid. Item dinyatakan valid pada skala kedisiplinan belajar mempunyai koefisien validitas berkisar dari 0,352 sampai dengan 0,668 dengan taraf signifikansi 5. Hasil uji coba skala kedisiplinan belajar dapat dilihat dalam tabel 3.5 dibawah ini: Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Skala Kedisiplinan Belajar No Indikator No Item Total F UF 1 Dapat mengatur waktu belajar di rumah 2, 12, 22, 32 5, 15, 25, 35 8 2 Rajin dan teratur belajar 1, 7, 11, 17, 21, 27, 31, 41, 44 4, 10, 14, 20, 24, 30, 34, 40, 43 18 3 Perhatian yang baik saat di kelas 3, 13, 23, 33 9, 19, 29, 39 9 4 Ketertiban diri saat belajar di sekolah 6, 16, 26, 36, 37 8,18,28, 38, 42 10 Jumlah 22 22 44 Tanda bintang : nomor item yang tidak valid Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga pada terdapat 35 item pada skala kedisiplinan belajar. Sebaran baru item untuk skala kedisiplinan belajar dapat dilihat dalam tabel 3.6 dibawah ini: Tabel 3.6 Sebaran Baru Item Skala Kedisiplinan Belajar No Indikator No Item Total F UF 1 Dapat mengatur waktu belajar di 1, 11, 21, 4, 14, 24 7 rumah 31 2 Rajin dan teratur belajar 2, 7, 12, 17, 22, 32, 35 6, 8, 16, 18, 26, 28, 33, 34 15 3 Perhatian yang baik saat di kelas 3, 13 5, 15, 25, 27 6 4 Ketertiban diri saat belajar di sekolah 9, 19, 23, 29 10, 20, 30 7 Jumlah 17 18 35

3.7.3.2 Skala Iklim Sekolah

Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil bahwa skala iklim sekolah yang terdiri dari 68 item terdapat 51 item yang valid dan 17 item yang tidak valid. Item dinyatakan valid pada skala iklim sekolah mempunyai koefisien validitas berkisar dari 0,353 sampai dengan 0,689 dengan taraf signifikansi 5. Hasil uji coba skala iklim sekolah dapat dilihat dalam tabel 3.7 dibawah ini: Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Skala Iklim Sekolah No Aspek Indikator No item Total Favorable Unfavorable 1 Interaksi Interaksi peserta didik dengan guru 1, 21, 31, 41, 51 5, 15, 25, 35, 45 10 Interaksi peserta didik dengan karyawan 3, 13, 23 8, 18 5 Interaksi peserta didik dengan peserta didik lain 2, 12, 22, 32, 42 6, 16, 26, 36, 46 10 2 Proses Suasana 4, 14, 24 17, 27 5 belajar demokratis Kepedulian 11, 33, 43, 53 28, 38 6 Keterbukaan 10, 20 30, 40 4 Kebersamaa n 52, 61 44, 54 4 3 Kondisi sekolah Keamanan 55, 65 48, 58 4 Ketertiban 9, 19, 29 47, 56, 62 6 Kebersihan dan Kesehatan 7, 34, 50, 63, 66 37, 39, 49, 59, 60 10 Keindahan 57, 67 64, 68 4 Jumlah 36 32 68 Tanda bintang : nomor item yang tidak valid Item yang dinyatakan valid kemudian disusun kembali untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian yang sebenarnya, sedangkan item yang dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga terdapat 51 item pada skala iklim sekolah. Sebaran baru item untuk skala iklim sekolah dapat dilihat dalam tabel 3.8 dibawah ini: Tabel 3.8 Sebaran Baru Item Skala Iklim Sekolah No Aspek Indikator No item Total Favorable Unfavorable 1 Interaksi Interaksi peserta didik dengan guru 1, 11, 21, 31, 41 5, 15, 25, 35 9 Interaksi peserta didik dengan karyawan 2 6 2 Interaksi peserta didik dengan 12 9, 19, 29, 39, 49 6 peserta didik lain 2 Proses belajar Suasana demokratis 3, 13 16, 26 4 Kepedulian 4, 14, 24, 34 44 5 Keterbukaan 22, 32 7, 17 4 Kebersamaa n 36 46 2 3 Kondisi sekolah Keamanan 23 33, 43 3 Ketertiban 8, 18, 28 27, 37, 47 6 Kebersihan dan Kesehatan 38, 48 10, 20, 30, 40 6 Keindahan 42, 45 50, 51 4 Jumlah 24 27 51

3.7.4 Hasil Uji Coba Reliabilitas

Berdasarkan analisis menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Versi 17.0 For Windows diperoleh hasil untuk reliabilitas skala iklim sekolah diperoleh koefisien sebesar 0,943. Sedangkan untuk skala kedisiplinan belajar diperoleh koefisien sebesar 0,899. Kedua skala tersebut dinyatakan reliabel dalam kategori tinggi. Interpretasi reliabilitas kedua skala didasarkan pada tabel 3.9 Arikunto, 2006: 245 dibawah ini: Tabel 3.9 Interpretasi Reliabilitas Besarnya Linier r Interpretasi 0,800 – 1,000 Tinggi 0,600 – 0,800 Cukup 0,400 – 0,600 Agak Rendah 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat Rendah

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik karena tehnik ini digunakan untuk menghitung antara dua atau lebih variabel Arikunto, 2006: 314. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi, karena digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen Sugiyono, 2009: 153. Analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan variabel dependen mengalami kenaikan atau penurunan ketika variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Rumus tehnik analisis regresi sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan: Y : Kedisiplinan Belajar X : Iklim Sekolah a : Harga konstan b : koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang berdasarkan pada variabel independen. Hasilnya akan dibandingkan dengan cara pemberian kriteria yang sesuai dalam Azwar 2010: 109, sehingga diperoleh sebagai berikut: Tabel 3.10 Penggolongan Kriteria Analisis Berdasarkan Mean Hipotetik Interval skor Kriteria µ + 1 σ ≤ X Tinggi µ - 1 σ ≤ X µ + 1 σ Sedang X µ - 1 σ Rendah Keterangan: µ: mean teoritis σ: mean deviasi 71

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas hal yang berkaitan dengan proses penelitian, hasil analisis data dan pembahasan mengenai hubungan antara iklim sekolah dengan kedisiplinan belajar pada Siswa SMP Teuku Umar Semarang. Penelitian ini diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan analisis data yang tepat serta pembahasan mengenai analisis data tersebut secara jelas agar tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai. Data yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala psikologi. Data tersebut akan dianalisis menggunakan metode yang telah ditentukan, hal yang berkaitan dengan proses, hasil dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut. 4.1 Persiapan Penelitian

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Teuku Umar Semarang. Subjek penelitian adalah siswa yang masih aktif menjadi siswa di sekolah Teuku Umar. Subjek penelitian secara keseluruhan berjumlah 276 siswa, dengan sampel subjek sebanyak 70 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling. Penelitian yang bertempat di sekolah SMP Teuku Umar ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh iklim sekolah terhadap kedisiplinan belajar.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

ASPIRASI DALAM MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS XII SMA TEUKU UMAR SEMARANG

1 15 144

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005 2006

3 16 102

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KELUARGA, KECERDASAN, DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 1 2

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PENGARUH PENCIPTAAN IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 40 SURABAYA.

0 0 94