standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial.
3. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan
penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan. 4. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi
pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya. 5. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani atau suara dari dalam
yang membimbing dalam mengambil suatu keputusan dan pengendalian perilaku.
Berdasarkan pentingnya kedisiplinan menurut para ahli adalah dengan disiplin mereka dapat belajar berperilaku baik agar dapat diterima di lingkungan
masyrakat, dengan disiplin siswa dapat belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baik, dengan adanya disiplin akan muncul keseimbangan dalam menjalin
hubungan dengan orang lain, sebagai motivasi yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan, dengan disiplin anak dapat mengambil keputusan terhadap
suatu tindakan yang akan dilakukan.
2.2.1.2 Fungsi Disiplin
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Menurut Tu’u 2004: 38 fungsi dari disiplin adalah sebagai
berikut:
1. Menata kehidupan bersama Dalam hubungan tersebut diperlukan norma, nilai, peraturan untuk mengatur
agar kehidupan dan kegiatannya dapat berjalan baik dan lancar. Disiplin berguna untuk meyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang
lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. 2. Membangun kepribadian
Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan masyarakat, dan
lingkungan sekolah. Disiplin diterapkan dimasing-masing lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh
karena itu, dengan disiplin seseorang dibiasakan mengikuti, mematuhi, menaati aturan-aturan yang berlaku.
3. Melatih kepribadian Kepribadian yang tertib, teratur, taat, patuh, perlu dibiasakan dan dilatih. Pola
hidup seperti itu mustahil terbentuk begitu saja. Hal ini memerlukan waktu dan proses yang memakan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan diri,
mencoba, berusaha dengan gigih bahkan gemblengan dan tamparan keras. 4. Pemaksaan
Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan
ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Jadi disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dilingkungan itu.
5. Hukuman Ancaman sanksihukuman sangat penting karena dapat memberikan dorongan
dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukumansanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah.
Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah. Tata tertib yang sudah disusun dan disosialisasikan seharusnya diikuti dengan
penerapan secara konsisiten dan konsekuen. 6. Menciptakan lingkungan kondusif
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan perlu menjamin terselenggarnya proses pendidikan yang baik. Kondisi yang baik bagi proses tersebut adalah
kondisi aman, tentram, tenang, tertib, teratur, saling menghargai, dan hubungan pergaulan yang baik. Apabila kondisi ini terwujud, sekolah akan
menjadi lingkungan kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Berdasarkan pendapat dari Tu’u fungsi dari disiplin adalah mengatur tata
kehidupan manusia dalam masyarakat, disiplin sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, disiplin memaksa seseorang untuk mengikuti peraturan-
peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut, pemberian hukuman sangat penting agar para siswa menaati dan mematuhi peraturan, menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi kegiatan dan proses belajar.
2.2.1.3 Unsur-Unsur Kedisiplinan