Analisis Regresi Sederhana Uji Hipotesis

Kedisiplinan Belajar Iklim Sekolah Between Groups Within Groups Total Combined Linearity Deviation from Linearity Sum of Squares 8170.150 3862.247 4307.903 3054.550 11224.700 Df 38 1 37 31 69 Mean Square 215.004 3862.247 116.430 98.534 F 2.182 39.197 1.182 Sig. .014 .000 .319 Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan diperoleh F sebesar 39,197 dengan p = 0,000. Oleh karena p 0,05, maka pola hubungan variabel iklim sekolah dengan kedisiplinan belajar siswa SMP Teuku Umar dapat dinyatakan linear.

4.4.3 Uji Hipotesis

4.4.3.1 Analisis Regresi Sederhana

Penelitian ini dalam penghitungannya menggunakan program SPSS for windows 17.0. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana, karena digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen Sugiyono, 2006: 243. Hasil korelasi antara iklim sekolah dengan kedisiplinan belajar adalah sebagai berikut: Tabel 4.25 Analisis Korelasi Iklim Sekolah Dengan Kedisiplinan Belajar Correlations Kedisiplinan Belajar Iklim Sekolah Pearson Correlation Kedisiplinan Belajar 1.000 .587 Iklim Sekolah .587 1.000 Sig. 1-tailed Kedisiplinan Belajar . .000 Iklim Sekolah .000 . N Kedisiplinan Belajar 70 70 Iklim Sekolah 70 70 Berdasarkan tabel analisis korelasi di atas, diketahui bahwa koefisien korelasi r sebesar 0,587, dengan taraf signifikan p = 0,000. Suatu hasil penelitian dikatakan signifikan apabila taraf signifikan kurang dari 0,01. Pada penelitian ini didapatkan signifikan r hitung kurang dari 0,01. Oleh karena itu, iklim sekolah memiliki hubungan yang positif dengan kedisiplinan belajar dikarenakan pada koefisien korelasi bertanda positif. Artinya, semakin tinggi iklim sekolah maka semakin tinggi pula kedisiplinan belajar dan semakin rendah iklim sekolah maka semakin rendah pula kedisiplinan belajar. Data hasil penelitian tersebut signifikan berarti dapat digeneralisasikan atau dapat mencerminkan kondisi populasi yaitu kedisiplinan belajar siswa SMP Teuku Umar selama menjadi siswa di SMP Teuku Umar. Tabel 4.26 Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model 1 R .587 a R Square .344 Adjusted R Square .334 Std. Error of the Estimate 10.40535 Change Statistics R Square Change .344 F Change 35.672 df1 1 df2 68 Sig. F Change .000 Durbin-Watson 1.921 a. Predictors: Constant, Iklim Sekolah b. Dependent Variable: Kedisiplinan Belajar Koefisien determinasi disebut juga R square, berarti 34,4 kedisiplinan belajar dapat dipengaruhi oleh iklim sekolah sedangkan sisanya 65,6 100 - 34,4 dipengaruhi oleh faktor lain. R square memiliki kisaran angka antara 0 sampai 1, semakin besar angka R square maka semakin kuat hubungan kedua variabel. Tabel 4.27 Uji Anova ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3862.247 1 3862.247 35.672 .000 a Residual 7362.453 68 108.271 Total 11224.700 69 a. Predictors: Constant, Iklim Sekolah ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3862.247 1 3862.247 35.672 .000 a Residual 7362.453 68 108.271 Total 11224.700 69 a. Predictors: Constant, Iklim Sekolah b. Dependent Variable: Kedisiplinan Belajar Besaran F hitung yang didapat dari uji anova yaitu 35,672 dengan taraf signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,01 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kedisiplinan belajar. Hal tersebut memiliki arti bahwa ada pengaruh antara iklim sekolah terhadap kedisiplinan belajar, sehingga hipotesis kerja yang diajukan diterima. Persamaan garis regresi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.28 Analisis Persamaan Regresi Pengaruh Antara Iklim Sekolah Terhadap Kedisiplinan Belajar Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 19.832 15.365 1.291 .201 Iklim Sekolah .561 .094 .587 5.973 .000 .587 .587 .587 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Kedisiplinan Belajar Persamaan garis regresi dapat dilihat pada persamaan di bawah ini: Y = a + bX Y = 19,832 + 0,561X Keterangan: Y = Kedisiplinan Belajar a = konstanta X = Iklim Sekolah Dari persamaan garis regresi diatas dapat ditarik kesimpulan: 1. Nilai konstanta positif menunjukkan bahwa tanpa ditambahkan variabel konflik iklim sekolah maka kedisiplinan belajar adalah sebesar 19,832 2. Apabila iklim sekolah mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka kedisiplinan belajar akan mengalami kenaikan sebesar 0,561.

4.5 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

ASPIRASI DALAM MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS XII SMA TEUKU UMAR SEMARANG

1 15 144

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005 2006

3 16 102

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KELUARGA, KECERDASAN, DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 1 2

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PENGARUH PENCIPTAAN IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 40 SURABAYA.

0 0 94