Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Jenis-Jenis Belajar

Belajar m enurut Sudjana dalam Tu’u, 2004: 64 adalah proses aktif. Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal, yang paling berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa adalah lingkungan sekolah, seperti guru, sarana, kurikulum, teman- teman sekelas, disiplin dan peraturan sekolah. Berdasarkan pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang tercipta dan terbentuk sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

2.2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto 2010: 54 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern: 1. Faktor Intern 1. Faktor jasmaniah, yang terdiri dari faktor kesehatan, cacat tubuh. 2. Biologis, yang terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. 3. Faktor Kelelahan 2. Faktor Ekstern 1. Faktor keluarga, yang terdiri dari cara mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua. 2. Faktor sekolah, yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standart pengajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. 3. Faktor Masyarakat, yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat Slameto mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern faktor yang berasal dari diri individu dan faktor ekstern faktor yang berasal dari luar diri individu.

2.2.2.2 Jenis-Jenis Belajar

Menurut Slameto 2010: 5 jenis-jenis belajar adalah sebagai berikut: 1. Belajar Bagian part learing, fractioned learning Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif. Dalam hal ini individu memecahkan seluruh materi pelajaran menajdi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. 2. Belajar dengan wawasan laerning by insight Konsep ini diperkanalkan oleh W. Kohler, sebagai suatu konsep wawasan insight merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berpikir. Menurut Gestalt terori wawasan meruapakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. 3. Belajar diskriminatif discriminatif learning Belajar disktiminatif diartikan sebgai suatu usaha untuk memilih beberapa sifatstimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. 4. Belajar Globalkeseluruhan global whole learning Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya. Metode belajar ini disebut metode Gestalt. 5. Belajar insidental incidental learning Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah tujuan intensional. Belajar disebut isidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi yang akan diujikan kelak. 6. Belajar instrumental instrumental learning Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut mendapatkan hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Dalam hal ini maka salah satu bentuk belajar instrumental yang khusus adalah “pembentukan tingkah laku”. 7. Belajar intensional intensional learning Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar isidental. 8. Belajar Laten latent learning Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten. 9. Belajar Mental mental learning Perubahan tingkah laku yang terjadi di sini tidak nyata terlihat, melainkan berupa perubahan proses kognitif karena adanya bahan yang dipelajari. 10. Belajar Produktif productive learning Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan suatu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain. 11. Belajar Verbal verbal learning Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari Ebbinhaus. Berdasarkan pendapat Slameto dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis belajar ada 11 macam, yaitu: belajar bagian, belajar dengan wawasan, belajar diskriminatif, belajar global, belajar insidental, belajar instrumental, belajar intensional, belajar laten, belajar mental, belajar produktif dan belajar verbal.

2.2.2.3 Prinsip-Prinsip Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KESIAPAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 182

ASPIRASI DALAM MELANJUTKAN STUDI PADA SISWA KELAS XII SMA TEUKU UMAR SEMARANG

1 15 144

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005 2006

3 16 102

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KELUARGA, KECERDASAN, DAN KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TEUKU UMAR SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG.

0 0 100

Pengaruh Motivasi Belajar, Kompetensi Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XII di SMA TEUKU UMAR Semarang.

3 15 103

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2005/2006.

0 1 2

Keefektifan Konseling Kelompok dalam Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa di SMA Teuku Umar Semarang (Penelitian Eksperimen Pada Siswa kelas X 5 SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006).

0 0 1

PENGARUH PENCIPTAAN IKLIM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 40 SURABAYA.

0 0 94