Zat aktif kitosan sebagai anti mikroba

Tabel 2.3. Aplikasi dan fungsi kitosan di berbagai bidang Bidang aplikasi Fungsi I. Pengolahan limbah - Bahan koagulasiflokulasi untuk limbah cair - Penghilangan ion-ion metal dari limbah cair II. Pertanian - Dapat menurunkan kadar asam sayur, buah dan ekstrak kopi - Sebagai pupuk - Bahan antimikrobakterial III. Industri tekstil - Serat tekstil - Meningkatkan ketahanan warna IV. Bioteknologi - Bahan-bahan imobilisasi enzim V. Klarifikasi Penjernihan • Limbah industri pangan • Industri sari buah • Pengolahan minum beralkohol • Penjernihan air minum • Penjernihan kolam renang • Penjernihan zat warna • Penjernihan tannin - Koagulasiflokulasi - Flokulan pektinprotein - Flokulan proteinmikroba - Koagulasi - Flokulan mikroba - Pembentuk kompleks - Pembentuk kompleks VI. Kosmetik - Bahan untuk rambut dan kulit VII. Biomedis - Mempercepat penyembuhan luka - Menurunkan kadar kolesterol VIII. Fotografi - Melindungi film dari kerusakan Robert,1992.

2.6.1.2. Zat aktif kitosan sebagai anti mikroba

Kitosan yang diperoleh dari dinding sel jamur atau dinding crustacea mampu menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri yang bersifat patogen dan menyebabkan resistensi tumbuhan terhadap infeksi jamur dan virus. Namun kitosan dengan berat molekul rendah, kehilangan kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme tapi masih dapat melindungi tanaman dari bakteri patogen. Aktivitas anti mikroba kitosan dan turunannya tergantung pada berat molekul rata-rata. Mikrokristalin kitosan dan turunannya, khususnya garam-garam, menunjukkan anti virus yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Aktivitas anti mikroba dari kitosan, disebabkan kitosan yang bermuatan positif dalam larutan asam encer berinteraksi secara elektrostatis dengan permukaan sel bakteri yang bermuatan negatif dan mengganggu sitosis normal pada permukaan. Tokura melaporkan bahwa aktifitas anti mikroba dari kitosan bergantung pada berat molekul dan interaksi yang ditunjukkan diantara sel bakteri dan kitosan. Adapun akitivitas kitosan sebagai anti mikroba telah diuji pada penelitian pengaruh kitosan terhadap bakteri pada popok bayi,. Kain popok bayi yang telah dilapisi kitosan dilakukan uji aktivitas bakteri menggunakan metode total plate count TPC untuk mengetahui jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada masing- masing media sampel. Metode ini tidak menentukan jenis bakteri, hanya menghitung total koloni bakteri yang tumbuh. Kain popok tanpa perlakuan kitosan digunakan sebagai kontrol. Hasil yang diperoleh seperti yang terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.4. aktivitas kitosan sebagai anti bakteri Sampel Jumlah koloni bakteri yang tumbuh CFUg Kain popok baru tanpa kitosan 210 Kain popok baru dengan kitosan 0,05 Tidak ditemukan Kain popok baru dengan kitosan 0,10 900 Kain popok baru dengan kitosan 0,15 2230 Kain popok baru dengan kitosan 0,20 2460 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa konsentrasi optimum kitosan dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah 0,05 bv. semakin besar konsentrasi kitosan, jumlah koloni bakteri yang tumbuh semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa kitosan tidak hanya memiliki sifat menghambat tapi juga Universitas Sumatera Utara dapat mempercepat pertumbuhan bakteri. Adanya atom nitrogen menjadikan kitosan sebagai inhibitor dan sumber makanan bakteri sekaligus. Bakteri membutuhkan konsentrasi tertentu untuk bisa mengubah kitosan sebagai sumber makanannya. Semakin besar konsentrasi kitosan diatas 0,05, sifat kitosan sebagai makanan semakin besar sehingga sifat kitosan sebagai inhibitor semakin turun Httpwww.ac.idfilesaktivitas kitosan.

2.6.2. Gliserin

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Dan Analisa Kadar Nutrisi Edible Film Dari Nata De Coco Dengan Penambahan Pati, Gliserin, Dan Kitosan Sebagai Bahan Pengemas Makanan

4 74 117

Aplikasi Edible Film Dari Nata De Coco Dengan Penambahan Pati, Gliserin, Dan Kitosan Sebagai Pengemas Bumbu Mie Instan Dengan Pengaruh Lamanya Penyimpanan

16 143 77

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

2 17 67

Karakterisasi Edible Film dari Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Penambahan Tepung Tapioka , Kitosan dan Gliserin Sebagai Pemlastis.

3 23 81

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

0 0 13

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

0 0 2

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

0 0 5

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

0 0 17

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

0 5 2

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

0 0 9