2.6.1.1. Aplikasi dan kegunaan kitosan
Kitosan telah dimanfaatkan dalam berbagai keperluan industri seperti industri kertas dan tekstil sebagai zat aditif, industri pembungkus makanan berupa film
khusus, industri metalurgi sebagai adsorban untuk ion-ion metal, industri kulit untuk perekat, photografi, industri cat sebagai koagulan, pensuspensi, dan
flokulasi, serta industri makanan sebagai aditif dan penghasil protein tunggal Suptijah, 1992.
Karena adanya gugus amino, kitosan merupakan polielektrolit kationik pKa = 6,5, hal yang sangat jarang terjadi secara alami. Karena sifatnya yang
basa ini, maka kitosan : a. Dapat larut dalam media asam encer membentuk larutan kental, sehingga
dapat digunakan untuk pembuatan gel dalam beberapa variasi konfigurasi seperti butiran, membran, pelapis kapsul, serat dan spons.
b. Membentuk kompleks yang tidak larut dalam air dengan polielektrolit anion yang dapat juga digunakan untuk pembuatan butiran gel, kapsul dan
membran. c. Dapat digunakan sebagai pengkelat ion logam berat dimana gelnya
menyediakan sistem proteksi terhadap efek destruksi dari ion Kaban,2009.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Aplikasi dan fungsi kitosan di berbagai bidang
Bidang aplikasi
Fungsi I.
Pengolahan limbah - Bahan koagulasiflokulasi untuk
limbah cair - Penghilangan ion-ion metal dari
limbah cair II.
Pertanian - Dapat menurunkan kadar asam
sayur, buah dan ekstrak kopi - Sebagai pupuk
- Bahan antimikrobakterial III.
Industri tekstil - Serat tekstil
- Meningkatkan ketahanan warna IV.
Bioteknologi - Bahan-bahan imobilisasi enzim
V. Klarifikasi Penjernihan
• Limbah industri pangan
• Industri sari buah
• Pengolahan minum
beralkohol
• Penjernihan air minum
• Penjernihan kolam renang
• Penjernihan zat warna
• Penjernihan tannin
- Koagulasiflokulasi - Flokulan pektinprotein
- Flokulan proteinmikroba - Koagulasi
- Flokulan mikroba - Pembentuk kompleks
- Pembentuk kompleks
VI. Kosmetik
- Bahan untuk rambut dan kulit VII. Biomedis
- Mempercepat penyembuhan luka
- Menurunkan kadar kolesterol VIII. Fotografi
- Melindungi film dari kerusakan Robert,1992.
2.6.1.2. Zat aktif kitosan sebagai anti mikroba