Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang lanjutan Future Changes in Accounting Policies continued

included herein are in Indonesian language. PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in US Dollars, Unless Otherwise Stated 42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

w. Perubahan Kebijakan Akuntansi di Periode Mendatang lanjutan

w. Future Changes in Accounting Policies continued

ix PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK No. 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK No. 67 lebih komprehensif daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan. Sebagai contoh, ketika entitas anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Walaupun Kelompok Usaha memiliki entitas anak dengan kepentingan nonpengendali yang material, tidak terdapat entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasikan. ix PSAK No. 67: Disclosure of Interests in Other Entities PSAK No. 67 sets out the requirements for disclosures relating to an entity’s interests in subsidiaries, joint arrangements, associates and structured entities. The requirements in PSAK No. 67 are more comprehensive than the previously existing disclosure requirements for subsidiaries. For example, when a subsidiary is controlled with less than a majority of voting rights. While the Group has subsidiaries with material non-controlling interests, there are no unconsolidated structured entities. x PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK No. 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang komprehensif atas nilai wajar. x PSAK No. 68: Fair Value Measurement PSAK No. 68 establishes a single source of guidance for all fair value measurements. It does not change when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. PSAK No. 68 also requires comprehensive disclosures on fair values. Selain itu, Kelompok Usaha juga belum menerapkan standar akuntansi berikut yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan tidak relevan atau tidak akan memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum efektif sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha: i PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, dan ii PSAK No. 66: Pengaturan Bersama. In addition, the Group has not applied the following accounting standards that have been issued or amended and considered not relevant or will not give significant impact to the financial reporting of the Group but not yet effective up to th e date of issuance of the Group’s consolidated financial statements: i PSAK No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures, and ii PSAK 66: Joint Arrangements.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING

JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan terlampir. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the accompanying disclosures. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amount of assets or liabilities affected in future periods. The Grou included herein are in Indonesian language. PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended Expressed in US Dollars, Unless Otherwise Stated 43

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS continued Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Manajemen menggunakan pertimbangannya dalam menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari. The management uses its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama yang didalamnya suatu entitas beroperasi. Functional currency is the currency of the primary economic environment in which an entity operates. Penentuan mata uang fungsional mensyaratkan pertimbangan yang hati-hati dan menyeluruh atas: i mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas tersebut, dan ii mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lainnya dari pengadaan barang dan jasa. Determination of functional currency requires careful and thorough consideration of the following: i the currency that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and ii the currency that mainly influences labor, material and other costs of providing goods or services. Pajak Penghasilan Income Tax Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded. Estimasi juga dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Estimate is also involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto tagihan pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar US1.500.919 2013: US1.076.513. Penjelasan lebih rinci mengenai perpajakan diungkapkan dalam Catatan 14. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of claims for income tax refund as of December 31, 2014 was amounting to US1,500,919 2013: US1,076,513. Further details regarding taxation are disclosed in Note 14.