Indonesian language.
PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain
PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in US Dollars, Unless Otherwise Stated
78
26. INFORMASI SEGMEN 26. SEGMENT INFORMATION
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha
hanya terdiri atas satu segmen operasi yaitu pembuatan ban kendaraan bermotor.
As described in Note 2 to the consolidated financial statements, the Group is organized as one
operating segment, manufacturing of tyres for motor vehicles.
Seluruh aset produktif Kelompok Usaha berada di Indonesia. Infomasi pendapatan berdasarkan
lokasi geografis pelanggan adalah sebagai berikut: All of the Group’s productive assets are located in
Indonesia. The revenue information based on the geographical location of the customers is as
follows:
2014 2013
Indonesia 83.350.185
92.913.684 Indonesia
Timur Tengah 54.200.919
33.226.575 Middle East
Asia 45.637.822
53.072.875 Asia
Amerika 35.232.902
62.521.830 America
Eropa 32.606.731
37.005.835 Europe
Australia 21.292.825
22.773.741 Australia
Afrika 11.983.454
22.376.947 Africa
284.304.838 323.891.487
27. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek dan jangka
panjang, utang usaha dan lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, dan biaya masih
harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana
untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan utama
seperti piutang usaha dan lain-lain, aset keuangan tersedia untuk dijual dan kas dan setara kas, yang
dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. The Group’s principal financial liabilities comprise
short-term and long-term bank loans, trade and other payables, short-term employee benefits and
accruals. These financial liabilities are to raise
funds for the Group’s operations. The Group also has various primary financial assets such as trade
and other receivables, available-for-sale financial asset and cash and cash equivalents, which arise
directly from its operations.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak
melakukan lindung
nilai atas
instrumen keuangannya.
As of December 31, 2014 and 2013 , the Group’s
policy is that no hedging in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang,
risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui
kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai
berikut: The main risks arising from the Group’s financial
instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity
risk. The Directors review and agree policies for managing each of these risks, which are described
in more details as follows:
Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas
Interest Rate Risks on Fair Values and Cash Flows
Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan
investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar
kepada Kelompok Usaha. Tidak terdapat pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga
tetap. The Group’s interest rate risk mainly arises from
loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair
value interest rate risk. There are no loans of the Group that bore interests at fixed rate.
Indonesian language.
PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain
PT MULTISTRADA ARAH SARANA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
Expressed in US Dollars, Unless Otherwise Stated
79
27. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus
Kas lanjutan Interest Rate Risks on Fair Values and Cash
Flows continued Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai
kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate risks.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan simulasi yang rasional, bila suku bunga atas
pinjaman lebih tinggirendah sebanyak 50 basis poin, dengan variabel lain tetap konstan, rugi
sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan menjadi lebih
tinggirendah
sebesar US194.737
2013: US191.395, terutama akibat beban bunga yang
lebih tinggirendah atas pinjaman yang dikenakan tingkat bunga mengambang.
At December 31, 2014, based on a sensible simulation, had the interest rates of the loans been
50 basis points higherlower, with all other variables held constant, loss before tax in the year
ended December 31, 2014 would have been US194,737 2013: US191,395 higherlower,
mainly as a result of higherlower interest charges on floating rate loans.
Risiko Mata Uang Foreign Currency Risk
Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan pembeli dan penjual domestik, laporan posisi
keuangan konsolidasian dapat dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar RupiahDolar AS. Saat ini,
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang
asing. As a result of certain transactions with domestic
buyers and suppliers, the consolidated statement of financial position may be affected by movements
in the RupiahUS Dollar exchange rates. Currently, the Group does not have a formal hedging policy
for foreign currency exposures.
Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan simulasi yang rasional, bila nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar
AS mengalami pelemahan
penguatan sebesar 10, dengan variabel lain tetap konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan menjadi lebih tinggirendah sebesar US4.395.966
2013: US3.011.387, terutama akibat rugilaba selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas,
piutang usaha, pinjaman dan utang usaha yang didenominasi dalam Rupiah, Euro dan dalam mata
uang asing lainnya As of December 31, 2014, based on a sensible
simulation, had the exchange rate of Rupiah against US Dollar depreciatedappreciated by 10,
with all other variables held constant, loss before tax in the year ended December 31, 2014 would
have been US4,395,966 2013: US3,011,387 higherlower, mainly as a result of foreign
exchange lossesgains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, loans
denominated and trade payables denominated in Rupiah, in Euro and other foreign currencies.
Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk
Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain
cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi
global. Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian karet alam dan karet sintetis, di mana
marjin laba atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh jika harga karet tersebut, yang
merupakan bahan baku utama, meningkat dan Kelompok Usaha tidak dapat mengalihkannya
kepada pelanggannya. Selain itu, Kelompok Usaha juga terkena dampak dari fluktuasi harga bahan
pembantu lain yang merupakan produk turunan dari minyak mentah.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government
policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such
exposure mainly arises from its purchases of natural and synthetic rubber where the profit
margin on sale of its finished products may be affected if the cost of the said rubber, which is the
main raw material, increases and the Group is unable to pass such cost increases to its
customers. In addition, the Group is also exposed to fluctuations in the indirect materials which are
derivative products of crude oil.