Mekanisme Moni t or i ng dan Evaluasi Program Penanggulangan Sinergitas Antarpelaku dalam Moni t or i ng dan Evaluasi

- 100 - Aktor Pelaku Peran Langkah Aksi 1 2 3 Masyarakat, Organisasi Profesi dan Perguruan Tinggi sosial terhadap pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. kaum perempuan, anak-anak, kelompok marjinal lainnya untuk memperjuangkan hak-hak dan kebutuhan mereka. 2 Melakukan kontrol sosial terhadap kinerja dan mutu layanan dasar yang dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha. 3 Mendorong keterbukaan pemerintah dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pengelolaan anggaran yang berpihak pada kelompok miskin. 4 Bersama dengan pemerintah, mengembangkan dan mendorong pelembagaan forum warga dan forum lintas pelaku sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan berpihak pada kelompok miskin. Forum stakeholder Kelurahan terdiri dari LKK, organisasi kemasyarakatan di tingkat kelurahan yang fokus pada penanggulangan kemiskinan, dan Penduduk Miskin Tingkat Kelurahan 1 Identifikasi permasalahan kemiskinan di lingkungannya 2 Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kegiatan penanggulangan kemiskinan 3 Menerima pengaduan masyarakat atas program-program penanggulangan kemiskinan 1 Terlibat aktif dalam proses Analisis Kemiskinan Partisipatif AKP; 2 Terlibat dalam proses penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan tingkat kelurahan

3. Tahap Moni t or i ng dan Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak suatu kebijakan penanggulangan kemiskinan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Mekanisme monitoring dan evaluasi di tingkat daerah terdiri atas 4 empat langkah, yaitu: i Pengumpulan dan analisis data, ii Evaluasi dan pelaporan, iii Desiminasi, dan iv Pemanfaatan hasil dan tindak lanjut.

a. Mekanisme Moni t or i ng dan Evaluasi Program Penanggulangan

Kemiskinan Strategi monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan dilandasi oleh prinsip sinergis dan integratif. Artinya, kerja sama diantara para pelaku dan diintegrasikan dalam sistem perencanaan dan penganggaran daerah yang rutin, menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem monev RPJM, RKPD, dan Anggaran Berbasis Kinerja ABK. Ilustrasi mekanisme dan prosedur monitoring evaluasi - 101 - penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta, dapat dilihat seperti gambar berikut: Gambar 4.7 Mekanisme dan Prosedur Monitor ing Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surakarta

b. Sinergitas Antarpelaku dalam Moni t or i ng dan Evaluasi

Program Penanggulangan Kemiskinan Sinergitas antar pelaku dalam monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta, selengkapnya dapat dilihat seperti pada tabel berikut. Tabel 4.6 Sinergitas antar Pelaku dalam Monitoring Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Surakarta Unsur Pelaksanaan Output 1 2 3 Pelaku Monev TKPKD Memfasilitasi Forum Konsultasi Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Forum Konsultasi Monev Daerah forum lembaga- lembaga non pemerintah 1 Membahas dan mengkaji hasil- hasil monev yang telah dikonsolidasi oleh Pokja Monev 2 Menyusun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan ke TKPKD Kelompok Kerja Monitoring dan Evaluasi Kompilasi, verifikasi, dan konsolidasi hasil-hasil monev yang dilakukan oleh berbagai lembaga yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan, baik lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah TKPK Pokja Pengaduan Masyarakat Forum Konsultasi Monev Daerah Konsolidasi Monev PK Non Pemerintah  LSM  PT  Dunia Usaha  Masyarakat  Dinas  BadanLembaga Monev Oleh KomunitasLokal Monev Internal Monev Independen Pengaduan Masyarakat DPRD Konsolidasi Monev PK Pemerintah WALIKOTA - 102 - Unsur Pelaksanaan Output 1 2 3 Internal SKPD dan internah pemerintah daerah Memeriksa kesesuaian implementasi kegiatan dengan rencana Perguruan tinggi, LSM Memonitor dan mengkaji implementasi kegiatan pelayanan hak dasar kelompok miskin masyarakat penerima program penanggulanan kemiskinan Menyampaikan “suaranya” tentang pemenuhan hak dasar warga Waktu Pelaksanaan monev dapat dilakukan setiap saat Hasil monev disampaikan sebelum perencanaan tahun berikutnya dimulai Pemanfaatan hasil monev Hasil-hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan menjadi umpan balik dan pertimbangan penting dalam proses perencanaan dan penganggaran Perencanaan dan penganggaran daerah memiliki keberpihakan kepada penduduk miskin secara berkelanjutan. Kebutuhan pengembangan lembaga pelaksana dan sistem monev Akurasi dan validasi Ketersediaan data jumlah orang miskin 1 Kerja sama dengan berbagai lembaga untuk openyediaan data 2 Updating instrumen penggalian data dan indikator yang digunakan 3 Updating data supaya akurat dan valid dan pilah gender Aksesibilitas Penyajian data kondisi kemiskinan Menyebarluaskan hasil evaluasi kondisi pemenuhan hak dasar kelompok miskin Pemanfaatan data Menindaklanjuti hasl monev dalam perencanaan program kegiatan tahun berikutnya BAB V PENUTUP

A. Kaidah Pelaksanaan

Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kota Surakarta merupakan bahan acuan bagi seluruh pelaku pembangunan di Kota Surakarta dalam melakukan upaya penanggulangan kemiskinan. Dokumen Penanggulangan kemiskinan ini telah disesuaikan dengan karakteristik dan masalah kemiskinan yang terjadi di Kota Surakarta. Dokumen SPKD ini diharapkan akan mampu menjadi pembawa arah bagi upaya penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesejahteraan masyarakat di Kota Surakarta. Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD Kota Surakarta secara umum digunakan untuk memberikan arah dan pedoman bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah SKPD Kota Surakarta, DPRD, swasta, masyarakat dan berbagai pihak dalam upaya penanggulangan kemiskinan, sehingga dapat dilaksanakan secara sistematis dan sinergis, mencapai tujuan dan sasaran program dan kegiatan yang telah ditetapkan, serta mampu menurunkan jumlah penduduk miskin di Kota Surakarta. SPKD Kota Surakarta ini juga merupakan operasionalisasi dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015 dalam bentuk Strategi, Kebijakan, Program Kegiatan Pembangunan. SPKD ini juga menjadi landasan operasional dan acuan bagi Pemerintah Kota Surakarta, Masyarakat, dan Stakeholder untuk sistematisasi, sinkronisasi dan sinergi kemitraan dalam menyusun, mengimplementasikan, monitoring dan evaluasi program-program penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta dilaksanakan dengan berbagai program dan kegiatan dari berbagai bidang sektor SKPD. Untuk meningkatkan akselerasi dan efektivitas penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta, dikembangkan model program pembangunan yang terpadu dan secara sinergis dapat dimplementasikan pada kantong-kantong kemiskinan di lingkup kelurahan. Penanggulangan kemiskinan memerlukan dukungan dan peran serta seluruh pelaku pembangunan dari kalangan pemerintah, DPRD, Perguruan Tinggi, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, swasta serta lembaga internasional. Keterlibatan seluruh pelaku tersebut diterapkan dalam proses