- 68 -
Fokus dan Prioritas ProgramKegiatan: a.
Pemberdayaan sektor informal dan UMKM serta koperasi merupakan kebijakan dasar bagi semua daerah untuk mendorong
penciptaan lapangan kerja dalam rangka penurunan kemiskinan. Dalam kaitan ini, Pemda terutama kabupatenkota perlu memiliki
keberpihakan dan memberi kesempatan usaha yang jelas kepada sektor informal terutama UMKM serta Koperasi dalam rangka
meningkatkan pendapatan kaum miskin di daerah. b.
Pengembangan diversifikasi
usaha di
perdesaan melalui
agroindustri berbasis sumberdaya lokal yang didukung oleh pembangunan infrastruktur perdesaan.
D. Penanggulangan Kemiskinan: Amanat Perpres No.15 Tahun 2010
Sesuai dengan pengertian yang tercantum dalam Perpres No. 15 Tahun 2010, Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan program
pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk
mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat. Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui
bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan
ekonomi. Berdasarkan Perpres No. 15 Tahun 2010, Strategi percepatan
penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan: i Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin; ii Meningkatkan kemampuan dan
pendapatan masyarakat miskin; iii Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan Usaha Mikro dan Kecil UKM; iv Mensinergikan kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan. Sementara itu, program percepatan penanggulangan kemiskinan
dilakukan dengan model sistem klaster sebagai berikut: i
Klaster 1:
Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan
perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin; ii
Klaster 2:
Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat,
bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kapasitas kelompok
- 69 -
masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat; iii
Klaster 3:
Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; dan iv
Klaster 4:
Program-program lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin. Dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan
langkah-langkah koordinasi secara terpadu lintas pelaku dalam penyiapan perumusan dan penyelenggaraan kebijakan penanggulangan kemiskinan.
Untuk melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan diperlukan upaya penajaman yang meliputi penetapan sasaran, perancangan dan
keterpaduan program, monitoring dan evaluasi serta efektifitas anggaran, perlu dilakukan penguatan kelembagaan di tingkat nasional dan daerah
untuk penanggulangan kemiskinan. Pengelola kelompok program percepatan penanggulangan kemiskinan
terdiri dari: Pertama, kementerianlembaga pemerintah dan pemerintah daerah yang melaksanakan program-program percepatan penanggulangan
kemiskinan. Kedua, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan lembaga internasional yang memiliki misi untuk percepatan penanggulangan
kemiskinan. Di tingkat nasional dibentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K. Di tingkat daerah dibentuk Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Provinsi dan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan TKPK Kabupaten Kota.
E. Penanggulangan Kemiskinan: SPKD Provinsi Jawa Tengah