- 98 -
Gambar 4.5 Pelaksanaan Alur Kerja TKPK
b. Pelaksanaan Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan
Pelaksanaan rencana aksi penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta, dapat diilustrasikan seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.6 Pelaksanaan Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan
- 99 -
c. Sinergitas
Pelaksanaan Program
dan Kegiatan
Penanggulangan Kemiskinan
Penanggulangan kemiskinan membutuhkan sinergitas semua komponen pilar governance, yaitu: i pemerintah, ii pelaku
usahabisnis, dan iii masyarakat sipil. Pembagian peran antar pelaku untuk strategi penanggulangan kemiskinan di Kota
Surakarta dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 4.5 Sinergitas Antar Pelaku Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan
Aktor Pelaku Peran
Langkah Aksi
1 2
3 Pemerintah Kota
1 Menyediakan kebijakan
dan regulasi yang menghargai dan
melindungi hak-hak penduduk miskin;
2 Meningkatkan pelayanan
publik yang murah, cepat dan bermutu;
3 Melakukan fasilitasi dan
mediasi; mendorong pelaku pembangunan lain
untuk menjadi pelaku aktif dalam
penanggulangan kemiskinan
1 Bersama DPRD memprioritaskan
anggaran dan sumberdaya guna mencapai tujuan dan sasaran
penanggulangan kemiskinan, melalui produk regulasi maupun
produk pelayanan publik
2 Pembaruan data kemiskinan yang
valid dan akurat 3
Menjamin prioritas kegiatan penanggulangan kemiskinan
langsung tercakup dalam RKPD dan Renja
4 Mengoptimalkan fungsi Komite
Penanggulangan Kemiskinan Daerah
5 Mengembangkan indikator kinerja
dan sistem monitoring dan evaluasi secara terpadu sebagai dasar
pengkajian terhadap pelaksanaan upaya penanggulangan kemiskinan,
terutama di bidang prioritas penanggulangan kemiskinan, yaitu:
kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, ketahanan
pangan, dan perumahanpermukiman
prasarana dasar.
Pelaku Usaha Swasta
1 Pelaku kegiatan investasi,
produksi dan distribusi barang dan jasa yang
memberikan dampak pada penduduk miskin.
2 Penyediaan modal dan
teknologi, penciptaan lapangan kerja,
penyumbang penerimaan pajak dan pengembangan
fasilitas.
3 Bertanggungjawab untuk
tidak abai dampak negatif usahanya seperti
kerusakan lahan, pencemaran air, udara,
tanah, dan sungai 1
Menyediakan akses lapangan kerja dan usaha pada penduduk miskin
melalui kemitraan usaha dan keterkaitan usaha.
2 Memperkuat usaha mikro, kecil
dan menengah melalui dana perbankan, bantuan teknis dan
pendampingan usaha mikro.
3 Memamastikan tidak ada
diskriminasi terhadap perempuan dalam perekrutan pegawai dan
pengembangan usaha.
4 Meningkatkan pertanggungjawaban
sosial dalam berbagai bentuk beasiswa, pengembangan
masyarakat, dukungan kepada lembaga pendidikan dan penelitian
Lembaga Swadaya
Melakukan advokasi, pendampingan dan kontrol
1 Melakukan pendampingan dan
advokasi bagi kelompok miskin,
- 100 - Aktor Pelaku
Peran Langkah Aksi
1 2
3 Masyarakat,
Organisasi Profesi dan
Perguruan Tinggi sosial terhadap pelaksanaan
kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
kaum perempuan, anak-anak, kelompok marjinal lainnya untuk
memperjuangkan hak-hak dan kebutuhan mereka.
2 Melakukan kontrol sosial terhadap
kinerja dan mutu layanan dasar yang dilakukan oleh pemerintah
dan pelaku usaha.
3 Mendorong keterbukaan
pemerintah dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
pengelolaan anggaran yang berpihak pada kelompok miskin.
4 Bersama dengan pemerintah,
mengembangkan dan mendorong pelembagaan forum warga dan
forum lintas pelaku sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam
perumusan kebijakan berpihak pada kelompok miskin.
Forum stakeholder
Kelurahan terdiri dari LKK,
organisasi kemasyarakatan
di tingkat kelurahan yang
fokus pada penanggulangan
kemiskinan, dan Penduduk
Miskin Tingkat Kelurahan
1 Identifikasi
permasalahan kemiskinan di
lingkungannya 2
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program kegiatan penanggulangan
kemiskinan
3 Menerima pengaduan
masyarakat atas program-program
penanggulangan kemiskinan
1 Terlibat aktif dalam proses Analisis
Kemiskinan Partisipatif AKP; 2
Terlibat dalam proses penyusunan strategi penanggulangan
kemiskinan tingkat kelurahan
3. Tahap Moni t or i ng dan Evaluasi