- 64 -
Indikator: Subsidi pertanian domestik dan ekport di negara. Target 16: kerja sama dengan negara berkembang dan negara maju
untuk menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda. Indikator: Tingkat pengangguran kelompok umur 15-24 tahun.
Target 17: kerja sama dengan perusahaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat bagi negara sedang berkembang.
Indikator: Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap obat yang dibutuhkan secara berkesinambungan.
Target 18: kerja sama dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi baru terutama informasi dan komunikasi.
Indikator: i Saluran telepon per 1.000 penduduk; dan ii Komputer per 1.000 penduduk.
C. Penanggulangan Kemiskinan: RPJMN Tahun 2010-2014
Berdasarkan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Tahun 2010-2014, beberapa hal yang diatur terkait
dengan upaya penanggulangan kemiskinan, adalah sebagai berikut: 1.
Wujud akhir dari perbaikan kesejahteraan adalah peningkatan pendapatan, penurunan tingkat pengangguran dan perbaikan kualitas
hidup rakyat.
Hal ini
dilakukan dengan
terus mendorong
berkembangnya sektor riil dan pemihakan kepada UKM dan Koperasi serta terus menjaga stabilitas ekonomi makro.
2. Perbaikan kesejahteraan rakyat ditempuh melalui sejumlah program
pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan
kerja, pendidikan,
kesehatan, dan
pembangunan infrastruktur dasar.
3. Prioritas
penanggulangan kemiskinan,
akan diarahkan
untuk mencapai sasaran penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1
tahun 2009 menjadi sekitar 8-10 akhir tahun 2014 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis
keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah. Substansi inti
program aksi penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut: a.
Bantuan Sosial Terpadu
. Integrasi program perlindungan sosial berbasis keluarga yang mencakup program Bantuan Langsung
Tunai BLT baik yang bersifat insidensial atau kepada kelompok marginal, bantuan pangan, jaminan sosial bidang kesehatan,
- 65 -
beasiswa bagi anak keluarga berpendapatan rendah, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, dan Parenting Education mulai 2010 dan
program keluarga harapan diperluas menjadi program nasional mulai 2011- 2012.
b.
PNPM Mandiri
. Penambahan anggaran PNPM Mandiri dari Rp10,3 triliun pada 2009 menjadi Rp 12,1 triliun pada 2010, pemenuhan
Bantuan Langsung Masyarakat BLM Rp 3 miliar per kecamatan untuk minimal 30 kecamatan termiskin di pedesaan, dan
integrasi secara selektif PNPM Pendukung. c.
Kredit Usaha Rakyat KUR.
Pelaksanaan penyempurnaan mekanisme penyaluran KUR mulai 2010 dan perluasan cakupan
KUR mulai 2011. d.
Tim Penanggulangan Kemiskinan
. Revitalisasi Komite Nasional Penanggulangan Kemiskinan di bawah koordinasi Wakil Presiden,
penggunaan unified database untuk penetapan sasaran program mulai 2009-2010, dan penerapan sistem monitoring dan evaluasi
yang akurat sebagai dasar keputusan dan alokasi anggaran. Untuk mencapai target sasaran penurunan tingkat kemiskinan absolut
dari 14,1 tahun 2009 menjadi sekitar 8-10 akhir tahun 2014 seperti yang dituangkan dalam dokumen RPJMN Tahun 2010-2014, akan
dilakukan arah kebijakan dan fokus program sebagai berikut: 1.
Arah Kebijakan 1: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan
dan dapat
dinikmati sebanyak
banyaknya masyarakat terutama masyarakat miskin.
Fokus dan Prioritas ProgramKegiatan: a.
Meningkatkan dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi dalam sektor-sektor yang memiliki dampak terhadap penurunan
kemiskinan secara signifikan, misalnya penumbuhan dan pengembangan pasar tradisional, peningkatan produktivitas dan
nilai tambah usaha pertanian, dan pengembangan usaha mikro dan kecil.
b. Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada industri yang banyak
menggunakan sumber daya alam lokal untuk meningkatkan perekonomian daerah.
2. Arah Kebijakan 2: Meningkatkan kualitas kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan
melalui kebijakan
afirmatif keberpihakan.
- 66 -
Fokus dan Prioritas ProgramKegiatan: Arah kebijakan penanggulangan kemiskinan pada era 2010-2014 yang
merupakan inti dari Prioritas 4 Penanggulangan Kemiskinan, ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kebijakan
dalam rangka mempercepat penurunan kemiskinan, dengan: a.
Meningkatkan dan
menyempurnakan kualitas
kebijakan perlindungan sosial berbasis keluarga dalam rangka membantu
pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin, untuk memutus rantai kemiskinan dan mendukung peningkatan
kualitas SDM; b.
Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan bantuan sosial untuk PMKS;
c. Menyempurnakan dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan
PNPM Mandiri; d.
Meningkatkan sinkronisasi
kebijakan dan
program penanggulangan kemiskinan;
e. Harmonisasi antarpelaku dan para pihak agar efektif dalam
menurunkan tingkat kemiskinan.
Fokus 1
: Peningkatan dan penyempurnaan kualitas kebijakan perlindungan sosial berbasis keluarga. Beberapa kegiatan prioritas
dalam fokus ini di antaranya adalah: a.
Menyempurnakan pelaksanaan program perlindungan sosial berbasis keluarga dalam rangka memenuhi hak masyarakat
miskin; b.
Menyempurnakan data kemiskinan dan targeting program penanggulangan kemiskinan;
c. Menyediakan kebijakan dan intervensi khusus untuk membantu
masyarakat dalam mengatasi dampak dari bencana alam dan gejolak perekonomian nasional;
d. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan dan rehabilitasi
sosial anak terlantar, lansia terlantar dan penyandang cacat terlantar danatau berat; bantuan sosial bagi korban bencana
alam dan bencana sosial; serta bantuan pemberdayaan sosial bagi fakir miskin dan komunitas adat terpencil.
Fokus 2
: Menyempurnakan dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri. Penyempurnaan dan peningkatan efektivitas PNPM
- 67 -
Mandiri akan dilakukan, antara lain, dengan: i Memperkuat dan meningkatkan kualitas pelaksanaan PNPM Mandiri di kecamatan
miskin; ii Meningkatkan fungsi kelembagaan yang dibangun melalui PNPM Mandiri sebagai perwujudan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desadaerah; iii Mengintegrasikan secara selektif PNPM Pendukung
untuk mendukung
percepatan penanggulangan
kemiskinan.
Fokus 3
: Peningkatan akses usaha mikro dan kecil kepada sumberdaya produktif. Pelaksanaan fokus prioritas ini akan dilakukan,
antara lain, melalui: a.
Peningkatan budaya
usaha dan
kewirausahaan dalam
kemampuan pengelolaanmanajemen usaha; b.
Peningkatan penyediaan layanan informasi dan konsultasi usaha teknis, manajemen usaha dan keuangan, teknologi dan
pemasaran; c.
Fasilitasi untuk penguatan produksi, pemasaran dan kerja sama pemasaran;
d. Peningkatan fasilitasi dan skema pendanaan usaha termasuk
Kredit Usaha Rakyat dan modal awal usaha start up capital yang mudah dan cepat.
Fokus 4
: Peningkatan sinkronisasi dan efektivitas koordinasi penanggulangan
kemiskinan serta
harmonisasi antarpelaku.
Pelaksanaan fokus prioritas ini dilakukan melalui kegiatan: a.
Revitalisasi komite nasional penanggulangan kemiskinan; b.
Peningkatan kapasitas dan fungsi KementerianLembaga serta Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dalam suatu forum
bersama penanggulangan kemiskinan di tingkat Nasional, Provinsi dan KabupatenKota;
c. Peningkatkan kerjasama dan partisipasi swasta melalui Corporate
Social Responsibility CSR dan lembaga masyarakat; d.
Penerapan sistem monitoring dan evaluasi yang akurat sebagai dasar keputusan dan alokasi anggaran.
3. Arah Kebijakan 3: Peningkatan efektivitas penurunan kemiskinan di
daerah, terutama daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
- 68 -
Fokus dan Prioritas ProgramKegiatan: a.
Pemberdayaan sektor informal dan UMKM serta koperasi merupakan kebijakan dasar bagi semua daerah untuk mendorong
penciptaan lapangan kerja dalam rangka penurunan kemiskinan. Dalam kaitan ini, Pemda terutama kabupatenkota perlu memiliki
keberpihakan dan memberi kesempatan usaha yang jelas kepada sektor informal terutama UMKM serta Koperasi dalam rangka
meningkatkan pendapatan kaum miskin di daerah. b.
Pengembangan diversifikasi
usaha di
perdesaan melalui
agroindustri berbasis sumberdaya lokal yang didukung oleh pembangunan infrastruktur perdesaan.
D. Penanggulangan Kemiskinan: Amanat Perpres No.15 Tahun 2010