Indikator Data Pendukung Bidang Ketenagakerjaan

- 47 -

c. Kondisi dan Implementasi

1 Status tempat tinggal rumah tangga miskin atau Rumah Tangga Sasaran RTS di Kota Surakarta sebagian besar masih menempati rumah kontraksewa. Hal ini membawa implikasi bahwa RTS masih dibebani dengan pengeluaran uang untuk membayar uang kontraksewa rumah. Kebijakan ke depan dapat diarahkan untuk pemanfaatan RUSUNAMI atau upaya-upaya yang mampu memperbesar pendapatan bagi kelompok RTS ini. 2 Di Kota Surakarta masih ditemukan RTS yang sumber penerangan utamanya tidak berasal dari energi listrik. Walaupun secara persentase masih relatif kecil atau sekitar 1,79, tetapi upaya menjadikan RTS menggunakan energi listrik harus mendapatkan perhatian. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa energi listrik tidak semata-mata berfungsi sebagai sumber penerangan, tetapi juga dapat dimanfaaatkan sebagai sumber energi yang lain, termasuk untuk sumber energi dalam menjalankan usaha-usaha produktif. 3 Sebagian besar jumlah RTS sudah menggunakan bahan bakar utama yang bersumber dari listrikgaselpiji mencapai 28.238 KK atau sekitar 76,46. Hal yang menjadi perhatian utama adalah upaya dari pemerintah baik pusat maupun daerah untuk bisa menjaga stabiltas harga bahan-bahan bakar tersebut, sehingga daya beli mereka tetap terjaga dan tidak menganggu alokasi ke pengeluaran yang lain, akibat kenaikan dari sumber bahan bakar tersebut. 4 Sebagian besar rumah tangga masih menggunakan fasilitas buang air besar secara bersama umum mencapai 20.846 KK atau sekitar 56,44. Hal ini tentu menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyediakan fasilitas MCK di pusat atau kantong-kantong kemiskinan agar kondisi sanitasi dan tingkat kesehatan RTS tetap dapat dijaga.

4. Bidang Ketenagakerjaan

a. Indikator

Indikator bidang ketenagakerjaan secara umum meliputi: i Tingkat Pengangguran Terbuka , ii Setengah Pengangguran - 48 - , dan iii Rasio Ketergantungan per 100 penduduk angkatan kerja. Gambaran Indikator Utama, KonsepDefinisi dan Interpretasi Hasil Pembangunan di Bidang Ketenagakerjaan, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.29 Indikator Utama, KonsepDefinisi dan Interpretasi Hasil Pembangunan di Bidang Ketenagakerjaan INDIKATOR UTAMA KONSEPDEFINISI INTEPRETASI 1 2 3 Tingkat Pengangguran Terbuka Persentase penduduk yang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, yang sudah mempunyai pekerjaan tapi belum mulai bekerja, dari total angkatan kerja yang ada Semakin tinggi tingkat pengangguran terbuka semakin kecil peluang masyarakat untuk mengakumulasi pendapatan dan semakin tinggi pula potensi kerawanan sosial Setengah Pengangguran Persentase penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal kurang dari 35 jam seminggu Semakin tinggi tingkat setengah pengangguran semakin rendah tingkat utilisasi pekerja dan produktivitasnya Rasio Ketergantungan per 100 penduduk angkatan kerja Banyaknya penduduk bukan angkatan kerja 0-14 tahun + 65 tahun ke atas yang ditanggung oleh setiap 100 oenduduk angkatan kerja 15-64 tahun Semakin tinggi rasio ketergantungan semakin berat beban yang harus ditanggung oleh penduduk usia produktif untuk membiayai penduduk lain yang belum produktif dan tidak produktif lagi Sumber : Panduan Analisis Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan, TNP2K, 2012.

b. Data Pendukung

Data pendukung di Kota Surakarta yang terkait dengan indikator ketenagakerjaan selama tahun 2006-2011 dapat dilihat bahwa persentase Upah Minimum Kota UMK terhadap Kebutuhan Hidup Layak KHL, pernah melewati angka 100 pada tahun 2009, selebihnya hingga tahun 2011 belum mencapai angka 100. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. - 49 - Tabel 2.30 Indikator Utama Bidang Ketenagakerjaan di Kota Surakarta, Tahun 2006-2011 No. Indikator Ketenagakerjaan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 7 8 01. Persentase UMK terhadap KHL 86,14 93,45 99,99 100,03 95,83 98,94 02. Persentase penduduk yang bekerja 35 jam setengah pengangguran 12,92 13,96 14,76 13,98 11,38 17,05 03. Rasio Ketergantungan Per penduduk usia produktif 38,99 43,17 38,13 39,63 39,78 38,3 Sumber : Dinsosnakertrans Kota Surakarta dan BPS Rasio Upah Minimum Kota UMK terhadap Kebutuhan Hidup Layak KHL, menurut data yang dimuat dalam dokumen SPKD Jawa Tengah agak berbeda dengan dokumen di atas. Dalam dokumen SPKD, rasio UMK terhadap KHL di Kota Surakarta pada tahun 2010 adalah sebesar 91,75. Angka ini masih berada di bawah besaran UMKKHL di Provinsi Jawa Tengah yang besarnya adalah 92,06. Penjelasan secara grafis, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.5 Grafik Persentase Perbandingan Upah Minimum Kabupaten Kota UMK terhadap Kebutuhan Hidup Layak KHL Menurut KabupatenKota se Jawa Tengah Tahun 2010 Sumber : Dokumen SPKD Provinsi Jawa Tengah. - 50 - Di lain pihak, besarnya tingkat pengangguran terbuka di Kota Surakarta yang mencapai angkat 8,73 termasuk dalam Kategori Tinggi , jika dibanding dengan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengah 2010 yang besarnya mencapai 6,21 atau lebih rendah dari tingkat pengangguran terbuka di tingkat nasional yang besarnya mencapai 7,87. Secara keseluruhan di Provinsi Jawa Tengah ada 12 kabupatenkota dengan tingkat pengangguran kategori tinggi, yaitu: Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Magelang, Kota Surakarta , Kota Salatiga, Kota Semarang, dan Kota Tegal. Perkembangan data lain terkait dengan masalah ketenagakerjaan juga bersumber dari dokumen PPLS Tahun 2011. Data ini antara lain berupa informasi kepala rumah tangga perempuan untuk kelompok 1, 2, 3 dalam satuan Kepala Keluarga KK. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.31 Informasi Kepala Rumah Tangga Perempuan Kelompok 1, 2, 3 di Kota Surakarta Tahun 2011 dalam KK Kecamatan Usia di bawah 45 thn Usia 45 thn – di bawah 60 Usia 60+ thn TOTAL 1 2 3 4 5 Laweyan 159 555 464 1.178 Serengan 86 389 360 835 Pasar Kliwon 155 671 578 1.404 Jebres 304 1.114 899 2.317 Banjarsari 395 1.324 933 2.652 Kota Surakarta 1.099 4.053 3.234 8.386 Sumber : BPS. Maret 2012. Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial PPLS 2011. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa RTS perempuan sebagai kepala rumah tangga sangat dominan pada usia 45 – 60 tahun, yang besarnya mencapai 4.053 KK atau sekitar 48,33. Di lain pihak, untuk kelompok usia produktif usia 15- 60 tahun, menunjukkan bahwa dari total 98.489 KK yang bekerja sebanyak 60.062 KK, sedang sisanya yang tidak bekerja sebanyak 36.427 KK. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. - 51 - Tabel 2.32 Informasi Status Bekerja dan Tidak Bekerja ART Kelompok 1, 2, 3 di Kota Surakarta Tahun 2011 dalam KK Kecamatan Usia 5 – di bawah 15 Usia 15 – di bawah 60 Usia 60+ Bekerja Tidak Bekerja Bekerja Tidak Bekerja Bekerja Tidak Bekerja P L P L P L P L P L P L Laweyan 4 3 1.698 1.859 3.267 5.166 3.630 1.674 249 418 827 418 Serengan 11 6 1.053 1.161 2.276 3.317 2.002 913 213 269 540 236 Pasar Kliwon 11 14 2.249 2.328 3.879 6.365 4.099 1.892 348 533 972 456 Jebres 12 3 3.489 3.598 6.972 9.932 6.124 3.206 568 753 1.614 810 Banjarsari 19 16 4.433 4.598 7.146 11.742 8.720 4.167 569 888 1.734 930 Kota Surakarta 57 42 12.922 13.544 23.540 36.522 24.575 11.852 1.947 2.861 5.687 2.850 Catatan : - Jumlah pekerja kepala rumah tangga dan individu anggota rumah tangga menurut jenis lapangan pekerjaan namun penghasilannya termasuk kelompok 1, 2, 3 - Buruh tanibangunan atau pekerjaan lain dengan pendapatan di bawah Rp.600.000,- Sumber : BPS. Maret 2012. Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial PPLS 2011. - 52 - Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kelompok usia produktif yang tidak bekerja, untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 24.575 KK atau sekitar 67,46 sedang yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11.852 KK atau sekitar 32,54. Sementara itu, perkerjaan yang sebagian besar menjadi mata pencaharian, baik RTS satuan KK maupun ARS satuan orang jiwa berada di sektor-sektor: i Industri Pengolahan; ii BangunanKonstruksi; iii Perdagangan; iv Transportasi dan Pergudangan; dan v Jasa. Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.33 Informasi Lapangan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Kelompok 1, 2, 3 di Kota Surakarta Tahun 2011 dalam KK Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Laweyan 11 2 3 1 5 2 463 12 Serengan 2 4 1 5 1 2 411 12 Pasar Kliwon 6 1 6 2 6 3 5 771 13 Jebres 13 3 11 6 4 27 16 17 1.088 41 Banjarsari 13 1 5 7 3 27 4 8 826 57 Kota Surakarta 45 4 23 22 10 66 29 34 3.559 135 Kecamatan 11 12 13 14 15 16 17 18 TOTAL 1 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Laweyan 481 1.010 58 320 19 7 1.405 313 4.112 Serengan 252 593 124 299 8 8 656 343 2.721 Pasar Kliwon 536 1.366 76 664 12 7 1.299 220 4.993 Jebres 1.147 1.826 282 761 35 25 2.214 437 7.953 Banjarsari 1.693 2.210 263 1.042 48 28 2.789 678 9.702 Kota Surakarta 4.109 7.005 803 3.086 122 75 8.363 1.991 29.481 Catatan : Lapangan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga: 1. Pertanian tanaman padi dan palawija; 2. Hortikultura; 3. Perkebunan; 4. Perikanan Tangkap; 5. Perikanan budidaya; 6. Peternakan; 7. Kehutananpertanian lainnya; 8. Pertambanganpenggalian; 9. Industri Pengolahan ; 10. Listrik dan gas; 11. BangunanKonstruksi ; 12. Perdagangan ; 13. Hotel dan rumah makan; 14. Transportasi dan Pergudangan ; 15. Informasi komunikasi; 16. Keuangan dan asuransi; 17. Jasa ; 18. Lainnya Sumber : BPS. Maret 2012. Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial PPLS 2011. - 53 - Tabel 2.34 Informasi Lapangan Pekerjaan Individu ART Kelompok 1, 2, 3 di Kota Surakarta Tahun 2011 dalam orang jiwa Kecamatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Laweyan 7 4 7 3 6 9 1.302 27 Serengan 8 7 4 4 2 6 1.167 24 Pasar Kliwon 10 2 4 7 4 14 9 25 1.948 30 Jebres 18 7 24 9 5 44 25 38 3.217 69 Banjarsari 18 1 8 13 4 49 9 26 2.563 105 Kota Surakarta 61 10 47 36 17 114 51 104 10.197 255 Kecamatan 11 12 13 14 15 16 17 18 TOTAL 1 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Laweyan 667 2.343 198 373 39 36 2.876 607 8.504 Serengan 343 1.229 318 319 30 28 1.381 756 5.626 Pasar Kliwon 829 3.603 230 743 47 34 2.367 372 10.278 Jebres 1.638 4.440 749 993 133 77 4.610 899 16.995 Banjarsari 2.278 4.962 767 1,204 144 88 5.329 1.431 18.999 Kota Surakarta 5.755 16.577 2.262 3.632 393 263 16.563 4.065 60.402 Catatan : Lapangan Pekerjaan Kepala Rumah Tangga: 1. Pertanian tanaman padi dan palawija; 2. Hortikultura; 3. Perkebunan; 4. Perikanan Tangkap; 5. Perikanan budidaya; 6. Peternakan; 7. Kehutananpertanian lainnya; 8. Pertambanganpenggalian; 9. Industri Pengolahan ; 10. Listrik dan gas; 11. BangunanKonstruksi ; 12. Perdagangan ; 13. Hotel dan rumah makan; 14. Transportasi dan Pergudangan ; 15. Informasi komunikasi; 16. Keuangan dan asuransi; 17. Jasa ; 18. Lainnya Sumber : BPS. Maret 2012. Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial PPLS 2011.

c. Kondisi dan Implementasi