III. 7. Kinerja Perkerasan Daur Ulang
Banyak percobaan maupun penelitian yang telah dilakukan untuk melihat kinerja lapangan dari perkerasan yang menggunakan lapis pondasi hasil daur ulang
perkerasan lama, baik yang distabilisasi dengan semen maupun bahan pengikat lainnya. salah satu percobaan yang telah terdokumentasikan dengan baik adalah
percobaan yang dikenal dengan The Cooma Accelerated Loading Facilities Trial Cooma ALF[15].
Percobaan ini dilakukan didekat Monaro Highway, Cooma NSW, Australia pada bulan Mei sampai Oktober 1994. Percobaan dilakukan dengan memberikan
pembebanan berulang pada perkerasan yang menggunakan lapis pondasi hasil daur ulang perkerasan lama yang distabilisasi dengan semen untuk mensimulasikan
perulangan beban yang diberikan oleh roda kendaraan akibat arus lalu lintas. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Menentukan kinerja perkerasan yang direhabilitasi dengan teknik daur ulang
dengan peralatan stabilisasi yang ada pada lapisan tanah dasar yang lemah maupun pada tanah dasar yang relatif kuat.
2. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai mekanisme
kerusakan yang terjadi dan menentukan pengaruh tebal lapisan daur ulang terhadap kinerja perkerasan pada ketebalan 250, 300 dan 360 mm serta
membandingkannya dengan kinerja dari perkerasan berbutir setebal 400 mm. 3.
Membandingkan rumus-rumus fatigue yang ada dengan yang diperoleh dilapangan.
Universitas Sumatera Utara
4. Mendapatkan semua data yang diperlukan untuk pembuatan spesifikasi
perencanaan perkerasan yang menggunakan lapis pondasi hasil daur ulang perkerasan lama.
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan ini antara lain: 1.
Dari percobaan accelerated loading, seluruh perkerasan yang diuji pada lapisan tanah dasar lunak dengan CBR 4 memiliki fatigue lives sekurang-
kurangnya dua kali dari beban yang destimasikan pada Monaro Highways, NSW, Australia, yaitu sebesar 5,3 x 10
6
ESAL. Hal ini menunjukkan bahwa perkerasan yang didaur ulang cocok untuk jalan luar kota dengan lalu lintas
sedang sampai berat. 2.
Dengan menggunakan alat pemadat yang umum digunakan, maka diperoleh hasil pada lapis pondasi hasil daur ulang perkerasan lama dengan tebal lebih
besar dari 300 mm, akan dijumpai pengurangan kepadatan relatif sebesar 5 pada sepertiga tebal terbawah lapis pondasi hasil daur ulang yang akan
mengurangi nilai modulusnya sampai sekitar 50. Untuk itu diperlukan alat pemadat yang cocok untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
3. Penggunaan alat uji kepadatan nuklir tidak dianjurkan untuk ketebalan lapisan
lebih dari 300 mm. sehngga metode pengujian dengan cara pengeboran inti atau pun tes pit lebih dianjurkan.
4. Untuk mencegah erosi dan mendapatkan lapisan yang cukup kaku, disarankan
penggunaan bahan pengikat semen sebesar minimum 4. 5.
Modulus perencanaan untuk lapis pondasi hasil daur ulang perkerasan yang disarankan adalah sebesar 5000 Mpa.
Universitas Sumatera Utara
Di Sumatera Utara setidaknya terdapat 11 paket proyek yang telah dikerjakan dengan menggunakan teknik daur ulang FDRDLIPR tersebut. Dari segi kinerja hasil,
diakui masih banyak hal yang harus dikembangkan karena kinerja yang diukur hanya berdasarkan pengamatan visual dan dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman
sebelumnya pada pekerjaan rehabilitasi jalan dengan cara konvensional. Namun satu hal yang sangat menonjol dari penggunaan teknik daur ulang
adalah kecepatan pelaksanaan pekerjaan dan kemudahan dalam mengatur arus lalu lintas disekitar ilokasi pekerjaan selama pekerjaan berlangsung. Dalam satu hari kerja
dapat diselesaikan 1500 – 2500 meter persegi, dengan asumsi lebar jalan 5 meter, maka dalam satu hari kerja dapat diselesaikan ruas jalan sepanjang 500 meter[12].
disamping itu, konstruksi perkerasan daur ulang juga memiliki kemampuan untuk segera dilewati oleh arus lalu lintas meskipun belum mendapat lapisan penutup
sehingga dapat segera dibuka untuk traffic sehingga memudahkan pengaturan arus lalu lintas selama ruas jalan direhabilitasi. Hal yang jarang dijumpai pada pekerjaan
rehabilitasi jalan dengan cara konvensional, dimana jalan baru dapat dibuka untuk arus lalu lintas setelah seluruh pekerjaan selesai dikerjakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA PERBANDINGAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA