yang diperlukan, maka permukaan perkerasan lama harus ditimbun terlebih dahulu dengan material baru dengan gradasi agregat yang sesuai dengan gradasi material
yang diperlukan sampai mencapai ketebalan yang mencukupi untuk melakukan proses daur ulang. Material baru yang dapat digunakan untuk menambah ketebalan lapis
perkerasan lama agar memenuhi ketebalan yang dibutuhkan tersebut dapat berupa agregat kelas B, dengan gradasi bergantung pada gradasi material yang tersedia di
lapangan, serta gradasi material yang diperlukan untuk pembuatan CTRB.
Gambar 3. 2. Teknik Alternatif Rehabilitasi Jalan
III. 3. 2. Pertimbangan Ekonomi
Keterbatasan dana merupakan permasalahan yang sering dihadapi dalam pekerjaan pemeliharaan perkerasan jalan sehingga upaya penghematan dan optimasi
terhadap penggunaan dana yang tersedia harus selalu dilakukan untuk menghindari terjadinya pemborosan. Pemborosan-pemborosan yang sering terjadi dalam pekerjaan
pemeliharaan jalan, khususnya pelapisan ulang terletak pada beberapa hal berikut[2]:
Universitas Sumatera Utara
- Mengandung unsur over design karena pelapisan ulang dilakukan dengan tebal
yang seragam yang biasanya lebih besar dari minimum meskipun tingkat kerusakan yang terjadi tidak sama.
- Adanya batasan tebal minimum tebal pelapisan ulang yang sering kali
melebihi kebutuhan yang diperlukan. -
Adanya kesulitan untuk melakukan perbaikan mutu bahan dan kekuatan konstruksi yang akan dilapis ulang.
- Perubahan elevasi jalan akibat bertambahnya tebal perkerasan karena
pelapisan ulang yang dilakukan memerlukan penyesuaian dalam hal ini pembongkaran elevasi dari beberapa bangunan pelengkap jalan yang sering
kali kondisinya masih bagus. -
Kenaikan harga material perkerasan yang secara langsung berdampak pada semakin besarnya biaya yang harus disediakan untuk perbaikan jalan, dan
sebagainya. Dengan menggunakan teknik daur ulang, permasalahan-permasalahan tersebut
diatas diharapkan dapat diatasi karena dengan menggunakan teknik daur ulang, dimungkinkan untuk menjaga elevasi jalan sehingga penyesuaian elevasi bangunan
pelengkap terhadap elevasi jalan tidak diperlukan. Dengan teknik daur ulang juga dimungkinkan untuk memperbaiki bagian perkerasan yang rusak saja dan juga
menghemat penggunaan material baru sehingga penghematan dapat dilakukan. Salah satu hal yang juga perlu diperhatikan dalam menggunakan teknik daur
ulang sebagai teknik alternatif rehabilitasi jalan adalah teknik yang digunakan sedapat mungkin harus memiliki kekuatan yang relatif sama dengan teknik konvensional
Universitas Sumatera Utara
dengan harga yang relatif lebih murah dari pada teknik konvensional sehingga tujuan penggunaan teknik daur ulang untuk menghemat penggunaan biaya dapat tercapai.
III. 3. 3. Pertimbangan Lingkungan