BAB II KERUSAKAN DAN REHABILITASI JALAN
II. 1. Konstruksi Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan adalah suatu konstruksi yang terdiri dari lapisan yang diletakkan diatas lapisan tanah dasar yang berfungsi untuk memikul beban lalu lintas.
Struktur perkerasan harus mampu mereduksi tegangan yang terjadi pada tanah dasar dengan cara menyebarkannya pada lapisan perkerasan tanpa menimbulkan lendutan
pada lapis perkerasan yang dapat merusak struktur perkerasan itu sendiri. Berdasarkan jenis bahan pengikatnya, struktur perkerasan jalan dapat dibedakan atas 3 jenis,
meliputi[14]: a.
Konstruksi perkerasan lentur flexible pavement, yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Struktur
perkerasan jenis ini bekerja dengan cara memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
b. Konstruksi perkerasan kaku rigid pavement, yaitu struktur
perkerasan yang menggunakan semen sebagai bahan pengikat. Struktur perkerasan ini bekerja sebagai pelat beton dengan atau
tanpa tulangan yang diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi. Beban lalu lintas sebagian besar dipikul oleh
pelat beton. c.
Konstruksi perkerasan komposit composite pavement, yaitu merupakan kombinasi anatar perkerasan lentur dan perkerasan
kaku. Dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
II. 2. Konstruksi Perkerasan Lentur
Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan – lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan – lapisan tersebut berfungsi untuk
menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan yang ada di bawahnya, sehingga beban yang diterima oleh tanah dasar lebih kecil dari beban
yang terima oleh lapisan permukaan dan lebih kecil dari daya dukung tanah dasar[14].
Konstruksi perkerasan lentur seperti yang tergambar pada Gambar 2. 1 terdiri dari :
1. Lapisan permukaan Surface course
2. Lapisan pondasi atas Base course
3. Lapisan pondasi bawah Subbase course
4. Lapisan tanah dasar Subgrade
Gambar 2. 1. Lapis Perkerasan Lentur[10]
Universitas Sumatera Utara
A. Lapis Permukaan Surface Course Lapisan permukaan ini terletak di bagian paling atas dari lapisan perkerasan,
berfungsi sebagai : 1. Lapis perkerasan penahan beban roda, lapisan mempunyai stabilitas tinggi
Untuk menahan beban roda selama masa pelayanan. 2. Lapis aus Wearing course , yaitu lapisan yang menerima gesekan akibat rem
kendaraan sehingga mudah menjadi aus. 3. Lapis yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh
lapisan lain yang mempunyai daya dukung yang lebih jelek. 4. Lapis kedap air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke
lapisan di bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut. Agar dapat memenuhi fungsi tersebut, maka pada umumnya lapisan permukaan dibuat
dengan menggunakan bahan pengikat aspal sehingga menghasilkan lapisan yang kedap air dengan dengan stabilitas yang tinggi dan daya tahan yang lebih lama.
Beberapa jenis bahan yang tersedia untuk lapisan ini dapat berupa LASTON, Asbuton, Hot Rolled Asphalt, Aspal Macadam, dan sebagainya.
B. Lapisan Pondasi Atas Base Course Yaitu lapisan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi bawah,
yang mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya.
2. Lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawah.
3. Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Universitas Sumatera Utara
Material yang akan digunakan untuk lapis pondasi atas adalah material yang cukup kuat. Untuk lapis pondasi atas tanpa bahan pengikat umumnya
menggunakan material dengan CBR 50 dan Indeks Plastisitas 4 [14]. Beberapa jenis pondasi material pondasi atas yang sering digunakan di Indonesia
antara lain agregat bergradasi baik batu pecah kelas A, B dan C, pondasi Macadam, stabilisasi tanah dengan semen, kapur atau aspal.
C. Lapisan Pondasi Bawah Subbase Course Yaitu lapisan yang terletak antara lapis pondasi atas dan lapis tanah dasar,
lapisan pondasi bawah ini berfungsi sebagai : 1.
Bagian konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar. 2.
Efisiensi penggunaan material, karena material pondasi bawah relatif lebih murah dibandingkan dengan lapisan yang ada di atasnya.
3. Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.
4. Lapisan peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
5. Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar. Hal ini sehubungan dengan
kondisi lapangan yang memaksa harus menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca atau lemahnya daya dukung tanah dasar menahan roda – roda alat berat selama
konstruksi perkerasan berlangsung. 6.
Lapisan untuk mencegah partikel – partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas.
Jenis lapisan pondasi bawah yang sering digunakan di Indonesia antara lain agregat bergradasi baik serta stabilisasi tanah dengan semen dan kapur.
Universitas Sumatera Utara
D. Lapisan Tanah Dasar Subgrade Yaitu lapisan tanah setebal 50 – 100 cm yang terletak di bawah lapis pondasi
bawah. Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah yang didatangkan dari tempat lain dan dipadatkan atau
tanah yang distabilisasi dengan kapur atau bahan lainnya.
II. 3. Penyebab Kerusakan Jalan