3. Sampling Judgement
Sampling judgement adalah teknik sampling dimana responden terlebih dahulu dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu karena kemampuannya
atau kelebihannya diantara orang-orang lain dalam memberikan data dan informasi yang bersifat khusus yang dibutuhkan peneliti.
4. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah metode sampling yang menggunakan orang- orang tertentu sebagai sumber data atau informasi. Orang-orang tertentu
yang dimaksud adalah individu tau kelompok yang karena pengetahuan, pengalaman, jabatan dan lain-lain yang dimilikinya menjadikan invidu
atau kelompok tersebut perlu dijadikan sumber informasi.
3.8. Penentuan Jumlah Sampel
Penetuan besar anggota sampel secara umum dapat dilakukan dengan, yaitu
25
Rumus Taro Yamane atau Slovin :
n =
1
2
+ Nd
N
keterangan :
n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = presisiPersentase kelonggaran
25
Usman, M. Pd., Husaini. 1995. Pengantar Stastika. Yogyakarta:Bumi Aksara. p. 187
Universitas Sumatera Utara
ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleri
3.9. Uji Validitas
26
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajad kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data.
Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpul data juga valid. Oleh karena itu, untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap
instrumen pengumpul data. Jenis analisa yang dipakai untuk uji validitas yang umum digunakan
adalah Korelasi Product Moment, korelasi ini banyak digunakan untuk ukuran sampel yang relatif besar, sehingga bisa didekati dengan distribusi normal.
3.10. Uji Reliabilitas
27
Reliabilitas sebuah alat ukur berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpul data tersebut menggunakan
instrumen tersebut.
26
Sinulingga, Sukaria. 2011.Metode Penelitian : Medan.USU press.
27
Sinulingga, Sukaria. 2011.Metode Penelitian : Medan.USU press.
[ ]
[ ]
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Universitas Sumatera Utara
Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach merupakan
koefisien reliabilitas yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi internal consistency. Teknik ini berkehendak untuk menguji reliabilitas pertanyaan-
pertanyaan atau pernyataan-pernyataan berbentuk skala. Jika nilai menunjukkan angka lebih besar dari 0,6, maka dapat dikatakan bahwa kuesionerinstrumen
reliabel. Alpha Cronbach dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
K K
X X
b
2 2
2
Σ −
Σ =
σ
K K
Y Y
t
2 2
2
Σ −
Σ =
σ
−
−
=
∑
t b
k k
2 2
1 1
σ σ
α
Dimana: α
= koefisien reliabilitas alpha Cronbach k = banyaknya butir pertanyaan
K = banyak responden
∑σ
2
b = jumlah varians butir σ
2
t = varians total
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach
0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
3.11. Perhitungan Korelasional