Usia Aktivitas Fisik Karakteristik Orang

15

2.2.1. Karakteristik Orang

2.2.1.1. Usia

Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu dipandang dari segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama Poppy, 1998. Sedangkan menurut pendapat tokoh lain usia adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan Hoetomo, 2005. Penelitian Al Kindi dan Al Bulushi 2011 dilakukan pada remaja usia 15 sampai 23 tahun dengan rata-rata usia 17-18 tahun. 51 responden yang berusia 15-17 tahun mengalami disemnore dan 49 responden berusia 18-23 tahun juga mengalami dismenore. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Manorek dkk 2014, usia responden berada pada rentanag 15-16 tahun. Menurut Sianipar dkk 2009, tahun-tahun awal menstruasi merupakan periode yang rentan terhadap gangguan Sianipar dkk, 2009. Biasanya dismenore primer muncul pada usia kurang dari 20 tahun Fauziyah, 2013. Smeltzzer menjelaskan bahwa pengaruh usia pada persepsi rasa nyeri dan toleransi nyeri sebenarnya tidak diketahui secara luas. Hal ini dikarenakan penentuan rasa nyeri hanya didasarkan pada laporan rasa nyeri dan pereda nyeri itu sendiri Smeltzzer, 2001. Teori tersebut 16 mendukung beberapa penelitian terdahulu yang tidak menemukan adanya hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian dismenore seperti yang dilaporkan oleh Sirait dkk 2014 ataupun penelitian Nurhidayati 2007. Akan tetapi pada penelitian yang dilakukan oleh El Gilany dkk 2005, menemukan bahwa semakin tinggi usia seseorang semakin berisiko mengalami dismenore. Bahkan El Gilany dkk menyatakan bahwa responden yang berusia 17 tahun ke atas memiliki risiko 6,59 kali mengalami dismenore dibanding dengan responden yang berusia 14 tahun El Gilany dkk, 2005.

2.2.1.2. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya Almatsier, 2003. Menurut WHO, aktifitas fisik ialah seluruh gerakan tubuh yang dilakukan oleh otot rangka yang membutuhkan energi WHO, 2010. Dengan melakukan aktivitas fisik, seseorang dapat mencegah terjadinya penyakit dan mengurangi faktor risiko penyakit tersebut. Aktivitas fisik sangat dianjurkan untuk semua umur, baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa CDC, 2011. Berdasarkan jenis kegiatannya, aktivitas fisik dibagi menjadi tiga golongan, yaitu Nurmalina, 2011: 17 a. Kegiatan ringan: kegiatan yang menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan endurance dan hanya memerlukan sedikit tenaga. Ketahanan yang dihasilkan sangat berguna untuk organ paru-paru, otot dan sirkulasi darah. Durasi kegitan yang diperlukan untuk mendapatkan ketahanan hanya selama 30 menit 4-7 hari per minggu. Contoh kegiatan: berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci piringbaju, mencuci kendaraan dan bermain dengan teman. b. Kegiatan sedang: kegiatan yang memerlukan tenaga, gerakan otot dan kelenturan flexibility. Kelenturan bermanfaat untuk mempertahankan otot tubuh agar tetap bugar dan sendi dapat berfungsi dengan baik. Sama halnya dengan kegiatan ringan, durasi yang diperlukan pada kegiatan sedang selama 30 menit 4-7 hari per minggu. Contoh kegiatan: berlari kecil, bermain tenis meja, berenang, bersepeda dan jalan cepat. c. Kegiatan berat: kegiatan yang berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan strength dan dapat mengeluarkan banyak keringat. Kekuatan yang dilakuakan selama berolahraga bermanfaat agar tulang tetap kuat, mencegah osteoporosis dan 18 mempertahankan bentuk tubuh. Durasi yang diperlukan pada kegiatan ini selama 30 menit 2-4 hari per minggu. Contoh kegiatan : berlari, sepak bola, push-up, angkat beban dan naik turun tangga. Kegiatan aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja berusia 6-17 tahun berdasarkan Physical Activity Guidelines for Americans adalah melakukan aktivitas aerobik selama 60 menit atau lebih per minggu dan melakukan penguatan otot tulang minimal tiga hari per minggu.Sedangkan pada orang dewasa berusia 18-64 tahun perlu melakukan aktivitas aerobik selama 150 menit 1 jam 30 menit per minggu atau 75 menit 1 jam 15 menit kegiatan berlari kecil, melakukan penguatan semua kelompok otot utama kaki,pinggul, punggung, perut, dada, bahu dan lengan selama dua hari atau lebih per minggu CDC, 2011. Pada anak-anak dan remaja, aktivitas fisik bermanfaat untuk perbaikan peredaran darah dan kebugaran otot, kesehatan tulang, kesehatan jantung dan metabolisme tubuh serta memperbaiki komposisi tubuh. Dengan melakukan aktivitas fisik, gejala stress yang dialami anak-anak dan remaja akan berkurang CDC, 2011. Selain itu, melakukan aktivitas fisik dengan teratur sebelum dan selama menstruasi dapat membuat peredaran 19 darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi Yulistianingsih, 2004. Olahraga merupakan salah satu teknik relaksasi. Pada saat seseorang berolahraga, tubuh akan menghasilkan suatu hormon yang disebut endorphin. Hormon ini dapat berfungsi sebagai mediasi persepsi rasa nyeri. Sehingga semakin sering melakukan olahraga, biasanya dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami Sirait dkk, 2014. Salah satu jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi adalah senam. Penelitian yang dilakukan oleh Suparto 2011, menunjukkan bahwa remaja putri yang melakukan senam dapat menurunkan rasa nyeri yang dialami. Pada penelitian tersebut, sebelum senam diketahui bahwa prevalensi dismenore tingkat ringan sebesar 7, sedang 53 dan berat 40. Setelah dilakukan senam, tidak ada responden yang mengalami nyeri dismenore berat, namum prevalensi yang mengalami rasa nyeri ringan menjadi 73,3. Penelitian yang dilakukan oleh Rich- Edwards 2002, menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan gangguan menstruasi lebih rendah dialami pada wanita dengan aktivitas fisik yang aktif dibanding dengan yang tidak aktif. 20 Beberapa penelitian lain menemukan hal yang berbeda. Sianipar dkk 2009, justru menemukan dua per tiga wanita aktif mengalami dismenore. Selain itu, penelitian yang dilalukan oleh Maruf dkk 2013, menemukan bahwa sebagian besar yang mengalami dismenore baik ringan, sedang maupun berat memiliki aktivitas fisik dengan intensitas lebih dari satu jam per hari.

2.2.1.3. Tingkat Stres