87
6.4.3. Siklus Menstruasi
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menemukan bahwa nilai tengah untuk siklus menstruasi yang dialami oleh
remaja putri di Jakarta Barat adalah selama 28 hari. Penelitian yang dilakukan Sirait dkk 2014 di SMA Negeri 2 Medan menemukan
bahwa 80,5 responden memiliki siklus menstruasi normal 25-32 hari, 19,5 tidak normal kurang dari 25 hari atau lebih dari 32
hari. Sedangkan penelitian Sophia 2013, pada siswi SMK Negeri 10 Medan, menemukan bahwa 75,4 memiliki siklus menstruasi
normal. Hasil penelitian menunjukan bahwa siklus menstruasi tidak
memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian dismenore pada remaja putri di Jakarta Barat. Hal ini sejalan dengan beberapa
penelitian terdahulu. Di antaranya, penelitian Sirait dkk 2014 yang dilakukan di SMA Negeri 2 Medan menemukan bahwa tidak
ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian dismenore. Penelitian Sophia 2013, pada siswi SMK Negeri 10 Medan juga
menemukan bahwa siklus menstruasi tidak berhubungan secara signifikan terhadap kejadian dismenore. Penelitian Charu dkk
2012 tidak menemukan adanya hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore.
Beberapa penelitian lainnya tidak sependapat dengan hasil penelitian ini. Penelitian yang dilakukan oleh Gagua dkk 2012,
siklus menstruasi berhubungan secara signifikan terhadap kejadian
88
dismenore. Penelitian yang dilakukan oleh El Gilany dkk 2005 di Mesir, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara menstruasi
yang tidak normal dengan dismenore. Selain itu penelitian tersebut juga menemukan adanya hubungan antara siklus menstruasi
dengan kejadian dismenore. Bahkan Gagua dkk 2012 menyatakan remaja putri yang memiliki siklus menstruasi yang
tidak teratur memiliki risiko 1,6 kali mengalami dismenore dibanding dengan yang siklus menstruasi teratur. Sementara,
Wanita yang mengalami siklus menstruasi selama lebih dari 30 hari memiliki risiko mengalami dismenore 1,48 kali dibanding
dengan wanita yang memiliki siklus menstruasi selama kurang dari 30 hari El Gilany dkk, 2005. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat
memberikan edukasi kepada para siswi mengenai dismenore khususnya dan kesehatan reproduksi pada umumnya.
6.5. Dampak Kejadian Dismenore