9
III.
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP Departemen Teknik Pertanian IPB selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011
sampai April 2011.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah tomat jenis apel yang diperoleh dari perkebunan tomat di daerah Cipanas, dipetik pada pagi hari dengan umur
petik 80 hari setelah tanam green mature dan berat rata-rata buah tomat adalah 70 – 80
gram kemudian diangkut menggunakan mobil pick up selama satu setengah jam sebelum sampai di laboratorium TPPHP. Bahan lain yang digunakan adalah kemasan peti kayu
Gambar 2 yang terbuat dari kayu sengon dimensi = 50 cm x 31 cm x 37 cm untuk
kemasan pengangkutan, kertas semen dengan ukuran 72 cm x 112 cm sebanyak 2 lembarkemasan yang digunakan sebagai bahan pelapis dalam peti kayu Gambar 3 serta
cacahan koran dengan lebar potongan 1 cm sebanyak 80 gram per lapisan dan daun pisang kering yang disobek-sobek sebanyak 100 gram per lapisan Gambar 4. Cacahan koran dan
daun pisang kering digunakan sebagai bahan pengisi di dalam kemasan.
Gambar 2. Peti kayu untuk pengemasan buah tomat selama simulasi transportasi
Gambar 3. Kertas semen yang digunakan sebagai pelapis dalam
10 Gambar 4. Bahan pengisi cacahan koran a dan daun pisang kering b
2. Alat
Peralatan yang dipakai terdiri dari: meja getar dengan kompresor rancangan Purwadaria dkk, timbangan Mettler PM-480 untuk mengukur bobot buah, chromameter
Minolta tipe CR-200 untuk mengukur warna, refraktometer model N-1 Atago untuk mengukur total padatan terlarut, dan rheometer untuk kekerasan buah tomat.
C. Prosedur Penelitian
1. Tomat jenis apel yang telah diperoleh dari kebun, dibersihkan, dan disortasi. Tomat yang dipilih adalah tomat yang tidak memiliki kerusakan atau cacat pada kulit buahnya.
2. Penyusunan dimulai dengan melapisi sekeliling peti kayu dengan kertas semen untuk kemasan dengan lapisan dalam kemudian dilanjutkan dengan menyusun bahan pengisi pada
dasar kemasan. 3. Tomat kemudian disusun ke dalam lima kemasan peti kayu. Pada kemasan peti kayu
pertama, dinding dalam kemasan tidak dilapisi apapun dan tidak diberi tambahan bahan pengisi, pada kemasan peti kayu kedua, diberikan bahan pengisi cacahan koran ke dalam
kemasan, pada kemasan peti kayu ketiga, diberikan bahan pengisi daun pisang kering ke dalam kemasan. Pada kemasan keempat, dinding dalam kemasan dilapisi dengan kertas
semen dan diberi bahan pengisi berupa cacahan kertas koran sedangkan pada kemasan peti kayu kelima, dinding dalam kemasan dilapisi dengan kertas semen dan diberi bahan pengisi
berupa daun pisang kering. 4. Penyusunan buah tomat diatur secara teratur dengan kapasitas 20 kg atau setara dengan 250-
300 buah tomat, sehingga menghasilkan enam tumpukan. Bahan pengisi berupa kertas koran yang telah dipotong panjang dan daun pisang kering disusun disetiap lapisan dan celah dari
kemasan Lampiran 12. 5. Kelima kemasan tersebut diatur pada meja simulator.
6. Penggetaran dilakukan pada arah vertikal dan menggunakan dua perlakuan yaitu dengan kisaran frekuensi 3.42 Hz dan amplitudo 3.21 cm selama 120 menit jalan luar kota untuk
kemasan dengan pelapis dalam saja dan dengan kisaran frekuensi 3.23 Hz dan amplitudo 4.75 cm selama 80 menit jalan buruk beraspal untuk semua kemasan.
7. Setelah penggetaran kemudian dihitung jumlah kerusakan mekanis pada setiap kemasan untuk mengetahui jumlah dan presentase tomat yang mengalami kerusakan akibat simulasi
transportasi. Selain itu, dari setiap kemasan diambil sampel yang diletakkan diatas tray
a b
11 untuk diukur susut bobot, tingkat kekerasan, warna, dan total padatan terlarut. Sampel
diukur dari hari ke-0, ke-2, ke-4, ke-6 setelah penggetaran pada suhu ruang.
Gambar 5. Diagram alir metode penelitian Tomat dipersiapkan
Tomat dibersihkan dan disortasi jenis, ukuran dan bobot seragam
Dengan bahan pelapis dan
pengisi cacahan kertas koran
A2B1
Dengan bahan pelapis dan
bahan pengisi daun pisang
kering
A2B2
Tanpa pelapis dan tanpa bahan
pengisi cacahan kertas koran
Kontrol
Penyusunan di meja getar dan simulasi transportasi dengan frekuensi 3.42 Hz dan amplitudo 3.21 cm selama 120 menit untuk kemasan dengan lapisan dalam saja dan dengan frekuensi 3.23 Hz dan
amplitudo 4.75 cm selama 80 menit untuk semua kemasan
Pengamatan
Tingkat kerusakan mekanis dilihat setelah penggetaran. Dipisahkan beberapa sampel buah tomat yang dalam keadaan baik
untuk pengamatan susut bobot, uji warna, uji kekerasan, uji total padatan terlarut pada hari ke-0, ke-2, ke-4 dan ke-6 penyimpanan
suhu ruang Tanpa pelapis
dan diberi pengisi cacahan
kertas koran
A1B1
Dengan tanpa pelapis dan
diberi pengisi daun pisang
kering
A1B2
Penyusunan tomat kedalam kemasan peti kayu
12 Gambar 6. Penyusunan kemasan di atas meja getar
D. Pengamatan