Peti Kayu Pengkajian kemasan dalam dan pengisi terhadap mutu buah tomat ( Lycopersicon esculentum Mill.) pada kemasan peti kayu selama transportasi
6 Kerusakan tipe ini dapat dikurangi dengan merancang ukuran kemasan serta pengisian yang
tepat dengan menghindari adanya ruang kosong terlalu besar di bagian atas kemasan. Menurut Purwadaria 1992, perancangan kemasan selama pengangkutan ditujukan untuk
merendam goncangan dalam perjalanan yang dapat mengakibatkan memar dan penurunan kekerasan produk hortikultura. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kemasan yaitu
jenis, sifat, tekstur dan dimensi bahan kemasan, komoditas yang diangkut seperti sifat fisik, bentuk, ukuran, struktur, dan pola susunan, biaya pengangkutan dibandingkan dengan harga
komoditas, permintaan waktu, jarak dan keadaan lintas. Kemasan buah tomat terbuat dari bahan kayu, bambu, kardus, kantong plastik, dan
karung. Untuk pengiriman berjarak jauh biasanya kemasan peti kayu dan bambu, berventilasi udara, dengan kapasitas 10-50 kgpeti, sedangkan kemasan untuk pasar lokal, swalayan, super
market, dan lain-lain dapat digunakan kantong plastik atau tanpa kemasan. Kapasitas kemasan peti kardus untuk pengiriman jarak jauh sekitar 5-10 kg dan kapasitas untuk peti kayu 20-30 kg.
Kapasitas kemasan dan tingkat kemasakan buah tomat dapat mempengaruhi presentase kehilangan hasil akibat kerusakan setelah melalui pengiriman jarak jauh Sinaga, 1984.
Soedibjo 1985 menyatakan bahwa yang terpenting dalam penyusunan bahan di dalam kemasan adalah penyusunan lapisan dasar yang baik, dengan demikian lapisan berikutnya akan
mudah dikerjakan.