Ktbatasan akses pasar Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan

Gambar 91 Diagram klasifikasi sub elemen kendalamasalah pengembangan Adapun sub elemen kendala keterbatasan sumber modal K-9 termasuk kelompok dependent yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap sub elemen kendala lainnya. Hal ini berarti sub elemen kendala K-9 dapat diatasi apabila sub elemen kendala lainnya dalam sistem pengembangan agroindustri dapat diselesaikan. Sub elemen kendala K-9 dan K-4 termasuk sub elemen dimensi ekonomi yang menjadi indikator masih besarnya faktor ekonomi mempengaruhi upaya pengembangan agroindustri kopi rakyat.

9.3.3. Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan

Pengembangan agroindustri kopi rakyat yang berbasis pada produksi bersih diharapkan dapat memberikan perubahan yang dikehendaki. Berdasarkan hasil penelitian, elemen perubahan yang diinginkan dalam pengembangan terdiri dari 9 sub elemen. 1 Penerapan teknologi perkebunan kopi berbasis ekologis P-1 2 Pengembangan pola pengolahan kopi rakyat berbasis kelompok berorientasi bisnis P-2 3 Peningkatan kontinuitas serta kualitas bahan baku P-3 4 Penerapan teknologi pengolahan kopi yang ramah lingkungan P-4 5 Peningkatan peran dan keterlibatan instansi pemberi modal P-5 6 Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk kopi P-4 7 Perluasan pasar dan ekspor P-7 DEPENDENCE Independent Linkage Autonomous Dependent D R I V E R P O W E R 8 Peningkatan pola kelembagaan yang mendukung peran serta stakeholder agribisnis kopi P-8 9 Peningkatan efisiensi proses produksi P-9 Hasil verifikasi strukturisasi pengembangan agroindustri kopi rakyat menghasilkan keluaran model ISM-VAXO berupa struktur hirarki elemen perubahan yang diinginkan dalam 2 tingkatan, seperti disajikan pada Gambar 92. Hal ini dapat berarti perubahan pada satu sub-elemen di tingkat 2 akan mendorong terjadinya sub elemen perubahan pada hirarki di atasnya.

2. Pgbangan berbasis kelpk

bisnis 7. Perluasan pasar ekspor 5.Peran K’terlibatan pemberi modal 4.Penerapan tek. p’olah ramah lngkungan

6. Kualitas diversifikasi

produk 3. Peningkatan kontinuitas kualitas bhn bku

1. Penerapan tek. perkbunan

berbasis ekologi 9. Efisiensi proses produksi 8. Pola lembaga m’dukung stakeholder LEVEL 1 LEVEL 2 Gambar 92 Struktur hirarki sub elemen perubahan yang diinginkan Gambar 93 Diagram klasifikasi sub elemen perubahan yang diinginkan Sub elemen pengembangan pola pengolahan kopi yang berbasis kelompok dan berorientasi bisnis P-2, dan sub elemen perluasan pasar dan ekspor P-7 termasuk ke dalam kelompok independent yang memiliki ketergantungan rendah DEPENDENCE Independent Linkage Autonomous Dependent D R I V E R P O W E R dan pengaruh cukup tinggi terhadap sub elemen perubahan lainnya. Kedua sub elemen ini menjadi sub elemen kunci dari perubahan yang diinginkan dalam pengembangan agroindustri kopi rakyat berbasis produksi bersih. Berdasarkan Gambar 92 dapat diketahui bahwa dengan adanya perubahan dari sub elemen kunci akan mendorong secara langsung terjadinya perubahan-perubahan lain yang diinginkan dalam pengembangan agroindustri kopi rakyat. Pengembangan produk-produk hasil pengolahan langsung dari biji kopi merupakan salah satu upaya perubahan untuk meningkatkan nilai tambah industri kopi rakyat. Melalui pembudayaan minum kopi tidak hanya merangsang pertumbuhan industri kopi rakyat juga membuka peluang promosi kopi Indonesia, sehingga petani kopi rakyat tidak hanya tergantung pada ekspor semata. Sub elemen perubahan dari penerapan teknologi perkebunan yang berbasis ekologis P-1 termasuk kelompok dependent. Sub elemen perubahan penerapan teknologi perkebunan ditentukan oleh perubahan sub elemen lain dan adanya perubahan sub elemen ini memiliki kekuatan pengaruh yang rendah terhadap perubahan sub elemen lainnya. Perkebunan kopi rakyat yang telah mendapat sertifikasi organic melalui anggota eksportir kopi merupakan salah satu upaya kerjasama antara kelompok tani dan stakeholder untuk meningkatkan kualitas perkebunan kopi rakyat. Peran PPL Petugas Penyuluh Lapangan dari dinas perkebunan dan keikutsertaan peneliti dari Puslitkoka cukup dominan mempengaruhi perubahan usaha perkebunan kopi ke arah organik. Kategori organic harus dipertahankan karena menjadi salah satu karakteristik kopi rakyat di KUPK Sidomulyo, Jember yang telah mendapat pengakuan internasional. Menurut Todaro 1983, penggunaan teknologi merupakan salah satu faktor atau komponen pertumbuhan ekonomi disamping akumulasi modal dan pertumbuhan populasi. Teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, umumnya membutuhkan investasi yang cukup besar di awal terutama terkait investasi yang membutuhkan modal dan keterampilan yang cukup tinggi. Karakteristik penyerapan tenaga kerja yang sangat khusus turut mempengaruhi perubahan pada budaya industri kopi rakyat. Hubungan antara petani kopi dan kebun kopi sangat fluktuatif seiring dengan fluktuasi harga kopi di pasar yang pada gilirannya akan berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja.