Pendahuluan STRUKTURISASI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN JEMBER

9.2.2. Variabel yang diamati

Variabel analisis ISM Interpretative Structural Modelling berupa faktor- faktor pendukung yang dibutuhkan dalam upaya penerapan teknologi pengolahan kopi rakyat berbasis produksi bersih dalam agroindustri kopi rakyat. Faktor- faktor pendukung ini diperoleh dari hasil analisis keberlanjutan dan desain proses pengolahan kopi rakyat. Beberapa contoh variabel analisis ISM adalah kebutuhan, kendala pengembangan, perubahan yang diinginkan, tujuan pengembangan, dan indikator pengembangan. Hubungan langsung berkaitan dengan hubungan kontekstual.

9.2.3. Metode Analisis Data

Langkah-langkah analisis ISM disajikan pada Gambar 87. ISM dapat digunakan untuk mengembangkan beberapa tipe struktur, termasuk struktur pengaruh misalnya: dukungan atau pengabaian, struktur prioritas Marimin 2004. Deskripsi singkat langkah-langkah ISM: a. Mengidentifikasi kemudian mendata elemen. Hal ini dapat diperoleh melalui penelitian ataupun brainstorming. b. Membangun sebuah hubungan kontekstual antar elemen yang tergantung pada tujuan pemodelan. c. Membuat matriks interaksi tunggal terstruktur Structural Self Interaction MatrixSSIM. Matriks ini mewakili elemen persepsi responden terhadap elemen hubungan yang dituju. Empat simbol yang digunakan untuk mewakili tipe hubungan yang ada antara 2 elemen dari sistem, adalah o V : hubungan dari elemen Ei terhadap Ej, tidak sebaliknya o A : hubungan dari elemen Ej terhadap Ei, tidak sebaliknya o X : hubungan interrelasi antara Ei dan Ej dapat sebaliknya o O : menunjukkan bahwa Ei dan Ej tidak berkaitan d. Mempersiapkan Matriks Reachability Reachability MatrixRM untuk mengubah simbol-simbol SSIM ke dalam sebuah matriks biner. Aturan konversi sebagai berikut: o Jika hubungan V dalam SSIM, maka Eij = 1 dan Eji = 0 dalam RM. o Jika hubungan A dalam SSIM, maka Eij = 0 dan Eji = 1 dalam RM o Jika hubungan X dalam SSIM, maka Eij = 1 dan Eji = 1 dalam RM o Jika hubungan O dalam SSIM, maka Eij = 0 dan Eji = 0 dalam RM.

e. Pengujian dan transformasi menjadi Matrik Reachability

. Matrik E’ bersifat Reachability jika memenuhi syarat berikut: 1 Reflexive , E’ + I = E’, 2 Transitif, jika E’2 = E’ f. Mengklasifikasi sub-elemen berdasarkan urutan nilai Driver Power dan nilai Dependence masing-masing sub elemen. g. Membuat digraph directional graph, yaitu sebuah grafik dari elemen-elemen yang saling berhubungan secara langsung dan level hirarki, h. Membangkitkan ISM dengan memindahkan seluruh jumlah elemen dengan deskripsi elemen aktual,. Program Studi Pustakasurvey pakarbrainstorming, diskusi pakar Penentuan elemen, sub elemen Penentuan hubungan kontekstual antara sub elemen pada setiap elemen Pembuatan matriks SSIM untuk setiap elemen Bentuk Reachability Matrix RM setiap elemen Uji matriks dengan aturan transitivity OK Modifikasi SSIM Tentukan level melalui pemilihan Tetapkan Drive dan Drive Power setiap subelemen Ubah RM menjadi format lower triangular RM Susun digraph dari lower triangular Tentukan rank dan hirarki dari subelemen Tetapkan Drive Dependence Mantriks setiap elemen Plot sub elemen pada empat sektor Klasifikasi sub elemen pada 4 peubah kategori Susun ISM dari setiap elemen tidak Ya Gambar 87 Tahapan analisis dalam software ISM

9.3. Hasil dan Pembahasan

Strukturisasi sistem pengembangan agroindustri kopi rakyat direkayasa dengan menggunakan Teknik Permodelan Interpretasi Struktural Interpretative