Sortasi DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
b. Minimisasi Air Proses Pengupasan Pulping
Pulping meliputi pengupasan bagian kulit luar berwarna merah exocarp dan lapisan pulp putih mesocarp serta pemisahan antara pulp dan biji. Buah kopi yang belum matang berwarna hijau dan keras akan sangat sulit dikupas. Prinsip pengupasan daging buah secara mekanik menggunakan mesin pulper adalah dengan cara menekan buah di antara permukaan yang diam dan bergerak. Daging dan kulit buah akan terpisah ke satu sisi, sedangkan biji yang masih terselubung lapisan berlendir dan kulit tanduk parchment menuju ke sisi lain. Pengaturan jarak diperlukan untuk mencegah biji pecah dan hasil kupasan lebih bersih. Penyemprotan air ke dalam silinder bersama buah kopi merah diusahakan tidak lebih dari 3 m 3 per ton buah kopi. Penggunaan air dibutuhkan untuk membantu pengaliran buah kopi ke dalam silinder pulper sekaligus membersihkan lapisan lendir Mulato et al. 2006. Rancangan perlakuan minimisasi air input pada proses pengupasan buah kopi K dilakukan antara 0,237 – 1,480 m 3 ton buah kopi atau 50-90 penurunan dari volume standar dengan pengaliran berikut: a. 0,237 m 3 – 0,287 m 3 ton buah kopi 90 perlakuan K3 debit 0,0618 ldet, b. 0,731 m 3 – 0,784 m 3 ton buah kopi 74 perlakuan K2 debit 0,2232 ldet, c. 1,441 m 3 – 1,480 m 3 ton buah kopi 50 perlakuan K1 debit 0,2843 ldet. Perlakuan K1 menjadi kontrol sebagai pengaliran air yang umum diterapkan di Puslitkoka dalam upaya meminimalkan air proses pengupasan. 1 – drum berputar 2 – piringan pemeras 3 – piringan pemisah 4 – bak penampung 5 – buah kopi 6 – biji kopi 7 – pulp kopi Gambar 37 Mesin pengupas buah kopi Pulper Sumber: Schumacher Centre for Technology Development, UK, Tanpa Tahun Proses pengupasan buah dengan perlakuan meminimalkan air menghasilkan biji kopi berkulit tanduk dengan kadar air 65-72. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan daging buah pulp. Pulp kopi yang dihasilkan pada tahapan ini cukup besar hingga 50 dari total berat buah kopi yang dikupas. Biji kopi yang dihasilkan dari proses pengupasan ini memiliki kadar air rata-rata 77,4. Volume limbah cair yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan volume air yang masuk ke dalam proses karena terdapat air yang terikut bersama pulp dan biji kopi. Untuk mengetahui pengaruh minimisasi air terhadap proses pengupasan dilakukan analisis varian dan uji lanjut Duncan. Buah merah terpilih 1 ton Pengupasan buah pulping Air 0,23 – 1,48 m 3 ton Limbah cair 0,04 – 1,14 m 3 ton Pulp 0,33 – 0,57 ton Kadar air 59 – 70 Biji kopi HS basah 0,70 – 0,81 ton Kadar air 65 – 72 Gambar 38 Neraca massa proses pengupasan Berdasarkan hasil analisis varian dan uji lanjut Duncan, perlakuan minimisasi air pada proses pengupasan memiliki pengaruh signifikan terhadap volume limbah cair yang dihasilkan. Perlakuan minimisasi air tidak berpengaruh secara nyata terhadap pulp dan biji HS yang dihasilkan. Akan tetapi, volume air minimum 90 menghambat pemisahan antara biji dan pulp, sehingga masihParts
» Pertanian Kopi TINJAUAN PUSTAKA
» Pengembangan Kopi Rakyat Berbasis Agroindustri
» Konsep Pembangunan Berkelanjutan pada Agroindustri Kopi Rakyat
» Proses Pengolahan Kering Proses Pengolahan Kopi
» Proses Pengolahan Basah Proses Pengolahan Kopi
» Sortasi Buah TINJAUAN PUSTAKA
» Pengupasan Buah Kopi Pulping
» Pencucian Washing. TINJAUAN PUSTAKA
» Pengupasan Kulit Tanduk Hulling
» Pendekatan Konsep Produksi Bersih
» Strategi Penanganan Limbah TINJAUAN PUSTAKA
» Penanganan Fisika-Kimia Penanganan Limbah Cair
» Hidrolisis, merupakan tahapan penting awal dalam metabolisme anaerobik.
» Penanganan Limbah Padat Proses Pengolahan Kopi
» Teknik Interpretative Structure Modelling ISM
» Posisi Strategis dan Kebaruan Penelitian
» Letak Geografis dan Keadaan Wilayah
» Keadaan dan Potensi Perkebunan
» Gambaran Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran Kopi Robusta
» Profil Umum Kelompok Tani Sidomulyo I
» Bahan dan Alat METODE PENELITIAN
» Keberlanjutan Agroindustri Kopi Rakyat
» Desain Proses Pengolahan Kopi dengan Modifikasi Teknologi Olah
» Penanganan Limbah Proses Pengolahan Kopi Rakyat Berbasis
» Analisis Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Proses Pengolahan Kopi
» Strukturisasi Pengembangan Agroindustri Kopi Rakyat di KUPK
» Pendahuluan ANALISIS KEBERLANJUTAN AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN
» Metode Pengumpulan Data Metode Penelitian
» Variabel yang diamati Metode Penelitian
» Metode Analisis Data Metode Penelitian
» Kerangka Penilaian Keberlanjutan Hasil dan Pembahasan
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Agroindustri Kopi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Lingkungan Agroindustri Kopi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial Agroindustri Kopi
» Analisis Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan Agroindustri Kopi
» Penilaian Multidimensi Keberlanjutan Gambar 25. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh leverage
» Kesimpulan ANALISIS KEBERLANJUTAN AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN
» Pendahuluan DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Variabel yang diamati Metode Penelitian 1. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
» Hasil dan Pembahasan 1. Minimisasi Air Pada Proses Pengolahan Kopi Modifikasi Olah Basah
» Sortasi DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Minimisasi Air Proses Pengupasan Pulping
» Fermentasi DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Minimisasi Air Proses Pencucian Washing
» 1. Minimisasi Air Pencucian Tahap 1.
» 2. Minimisasi Air Pencucian Tahap 2
» Pengeringan DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Analisis Mutu Fisik Biji Kopi Minimisasi Tahap 1.
» 12,5 DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Analisis Mutu Fisik Biji Kopi Minimisasi Air Tahap 2.
» Analisis Cita Rasa Cup Test Kopi Perlakuan Minimisasi Tahap Kedua.
» Analisis Emisi Proses Pengolahan Kopi Modifikasi Olah Basah
» c Kesimpulan DESAIN PROSES PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA DENGAN MODIFIKASI TEKNOLOGI OLAH BASAH
» Desain Penanganan Limbah Cair
» Simulasi Biodegradabilitas Limbah Cair Proses Pengolahan Kopi
» Pendahuluan Uji Biodegradabilitas Batch 1.
» Proses Penanganan Anaerobik Limbah Cair
» Netralisasi Limbah Cair PENANGANAN LIMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH
» Proses Fisika Kimia Penanganan Limbah Cair
» Briket. Limbah padat kopi dapat dijadikan briket, terutama untuk kulit kopi
» Limbah kopi untuk pakan ternak. Daging buah kopi pulpa dapat
» Papan partikel. Kulit tanduk kering dari pengolahan kopi mengandung air
» Kompos. Menurut Calvert 1998, pulpa kopi hanya mengandung 15 nutrien
» Media Jamur. Limbah padat kopi menurut Fan dan Soccol 2005,
» Rekomendasi Penanganan Limbah Proses Pengolahan Kopi
» Kesimpulan PENANGANAN LIMBAH PROSES PENGOLAHAN KOPI RAKYAT BERBASIS PRODUKSI BERSIH
» Pendahuluan ANALISIS LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT BERBASIS
» Variabel yang diamati Metode Analisis Data
» Analisis Sosial Hasil dan Pembahasan .1. Analisis Lingkungan
» Analisis Ekonomi Hasil dan Pembahasan .1. Analisis Lingkungan
» Kesimpulan ANALISIS LINGKUNGAN, SOSIAL DAN EKONOMI AGROINDUSTRI KOPI ROBUSTA RAKYAT BERBASIS
» Pengembangan Pengmbangan Peralatan Pasca
» Pengmbangan Pertanian Strukturisasi Elemen Kebutuhan Pengembangan
» Ktbatasan akses pasar Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan
» Pgbangan berbasis kelpk Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan
» Kualitas diversifikasi Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan
» Penerapan tek. perkbunan Strukturisasi Elemen Perubahan Dalam Pengembangan
» Peningkatan kualitas bahan Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Peningkatan nilai ekspor Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Pngembangan nilai tambah Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Peningkatan posisi tawar kopi
» Peningkatan pendapatan Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Perluasan akses modal Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Perbaikan kinerja Strukturisasi Elemen Tujuan Pengembangan
» Meningkat kualitas biji Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Penerapan konsep Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Perbaikan sanitasi Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Meningkatnya nilai tambah Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Meningkat kualitas Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Terpnuhi kbthan dasar Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Efisiensi produktivitas Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Peningkatan Pendapatan KENDALAMASALAH: Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Keterbatasan Akses PasarEkspor Strukturisasi Elemen Indikator Pengembangan
» Perluasan Pasar Ekspor TUJUAN:
» Peningkatan Kualitas Bahan Baku dan Produk Kopi Rakyat
» Peningkatan Nilai Ekspor Kopi Rakyat 3. Perbaikan Kinerja Kelembagaan
» Pengujian dan transformasi menjadi Matrik Reachability Kesimpulan
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
» Angsuran 10.595.000 KESIMPULAN DAN SARAN
» Variabel yang diamati Metodologi 1. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
» Metode Analisis Data Metodologi 1. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
» Variabel yang diamati Metode Penelitian 1.
» Metode Analisis Data Metode Penelitian 1.
» Pengujian dan transformasi menjadi Matrik Reachability
» Kualitas bahan baku Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan
» Ktgantungan pedgang pgmpul Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan
» Ktbatasan penguasan tek. Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan
» Kesimpulan STRUKTURISASI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI RAKYAT DI KUPK SIDOMULYO, KABUPATEN JEMBER
Show more