Ktbatasan penguasan tek. Strukturisasi Elemen KendalaMasalah Pengembangan

Analisis model ISM-VAXO terhadap sub elemen tujuan pengembangan disajikan dalam struktur hirarki dan diagram klasifikasi sub elemen tujuan pengembangan. Strukturisasi sub elemen tujuan pengembangan agroindustri kopi rakyat diwujudkan dalam bentuk diagram alir struktur dua level Gambar 94. Sub elemen kunci tujuan pengembangan berada pada level 2 yang akan mempengaruhi sub elemen kunci di atasnya.

6. Peningkatan kualitas bahan

baku produk

10. Peningkatan nilai ekspor

4. Pngembangan nilai tambah

produk 3. Perbaikan efisiensi dan produktivitas

5. Peningkatan posisi tawar kopi

rakyat 2. Peningkatan kualitas lingkungan

1. Peningkatan pendapatan

petani 8. Peningkatan pendapatan daerah

7. Perluasan akses modal

usaha LEVEL 1 LEVEL 2

11. Perbaikan kinerja

kelembagaan 9. Penurunan konflik internal Gambar 94 Struktur hirarki sub tujuan pengembangan Sub elemen peningkatan kualitas bahan baku dan produk kopi rakyat T-6, peningkatan nilai ekspor kopi rakyat T-10 dan perbaikan kinerja kelembagaan usaha kopi rakyat T-11 menjadi sub elemen kunci tujuan pengembangan dan termasuk dalam kelompok independent Gambar 95. Hal ini berarti ketiga sub elemen kunci tujuan pengembangan tersebut berpengaruh dan menjadi pendorong untuk terwujudnya sub elemen tujuan pengembangan lainnya. Dengan demikian segala kegiatan yang akan dilakukan dalam aktifitas agroindustri kopi rakyat hendaknya bertujuan untuk mewujudkan ketiga sub elemen kunci tersebut. Perbaikan kinerja kelembagaan salah satu nya adalah melakukan kerjasama dengan lembaga terkait seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jember, Puslitkoka, Perkebunan Besar, AEKI dan lain-lain. Kerja sama dengan AEKI dijalin melalui sistem “Bapak Asuh”. Sebagai asosiasi eksportir kerja sama tidak hanya pada pemasaran, melainkan dalam semua hal yang berkaitan dengan kopi. Sebagai penyalur ke pasar luar negeri, eksportir berkepentingan terhadap mutu kopi yang baik, dimana hal ini harus dimulai sejak awal proses menghasilkan kopi. Tujuan kerjasama adalah membina petani kopi yang meliputi peningkatan produktivitas dan mutu serta pendapatan petani. Untuk itu kerjasama diarahkan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani, peningkatan