Penanganan Limbah Proses Pengolahan Kopi Rakyat Berbasis

91 digunakan adalah aluminium sulfat Al 2 SO 4 3 atau yang dikenal dengan alum, ferri klorida FeCl 3 dan polyaluminium chloride PAC. Ketiga koagulan tersebut umum digunakan dalam proses penjernihan air dan limbah cair. Penentuan pH dan dosis optimum dilakukan berdasarkan penelitian pendahuluan dan literatur terkait. Penelitian terutama dilakukan menggunakan jar test untuk mengetahui dosis dan pH optimum serta efektivitas proses koagulasi untuk menurunkan konsentrasi pencemaran. Proses filtrasi hanya dapat dilakukan untuk air limbah yang memiliki konsentrasi pencemaran rendah. Oleh karena itu sampel air limbah proses filtrasi berasal dari air limbah proses pengolahan kopi rakyat di KUPK Sidomulyo dan efluen hasil pengolahan anaerobik. Parameter pengamatan proses koagulasi flokulasi dan filtrasi adalah pH, COD dan warna. Penanganan limbah padat proses pengolahan kopi telah banyak dilakukan dengan berbagai aplikasi produk bernilai ekonomis. Oleh karena itu pemilihan penanganan limbah padat dilakukan berdasarkan studi literatur dan analisis secara kualitatif berdasarkan kesesuaian kondisi sosial masyarakat di Sidomulyo. Berdasarkan karakteristik limbah cair, air limbah keluaran efluen proses pengolahan dan karakteristik limbah padat, maka dapat ditentukan secara kualitatif rangkaian penanganan limbah proses pengolahan kopi yang memiliki nilai tambah. Integrasi desain penanganan limbah dan proses pengolahan kopi yang menerapkan modifikasi olah basah merupakan desain sistem pengolahan kopi rakyat yang ramah lingkungan dan memiliki nilai tambah.

4.3.4. Analisis Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Proses Pengolahan Kopi

Berbasis Produksi Bersih Data yang digunakan untuk melakukan analisis lingkungan, sosial dan ekonomi proses pengolahan kopi dengan modifikasi olah basah berasal dari data primer dan sekunder. Analisis lingkungan dilakukan secara kualitatif berdasarkan penilaian terhadap dampak negatif dan positif yang timbul terhadap lingkungan dari penerapan proses pengolahan kopi dengan modifikasi teknologi olah basah berbasis produksi bersih. Penilaian dampak lingkungan akibat limbah cair pengolahan kopi didasarkan pada baku mutu sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi 92 Kegiatan Industri. Analisis sosial dilakukan secara kualitatif berdasarkan kondisi sosial masyarakat KUPK Sidomulyo untuk menerapkan proses pengolahan kopi olah basah berbasis produksi bersih. Analisis kelayakan ekonomi dilakukan berdasarkan parameter NPV net present value, IRR internal rate of return, PBP payback period dan BC benefit cost ratio. Analisis kelayakan ekonomi membantu pengambilan keputusan bagi agroindustri kopi rakyat untuk memilih proses pengolahan kopi dengan modifikasi olah basah atau tetap melakukan proses pengolahan kering.

4.3.5. Strukturisasi Pengembangan Agroindustri Kopi Rakyat di KUPK

Sidomulyo, Kabupaten Jember Penerapan proses pengolahan kopi rakyat dengan modifikasi teknologi olah basah berbasis produksi bersih bertujuan untuk meningkatkan mutu kopi rakyat tanpa mengorbankan kepentingan lingkungan dan sosial masyarakat. Integrasi proses pengolahan kopi berbasis produksi bersih dalam agroindustri kopi rakyat membutuhkan perencanaan secara sistem agar dapat diterapkan secara berkelanjutan. Pendekatan sistem pengembangan agroindustri kopi rakyat berbasis produksi bersih dilakukan menggunakan teknik pemodelan interpretasi struktural ISM. Data yang digunakan untuk teknik ISM adalah data sekunder dan primer. Data sekunder berdasarkan literatur dibutuhkan untuk menentukan elemen-elemen pendukung pengembangan agroindustri kopi rakyat berbasis produksi bersih. Data primer diperoleh dari stakeholder agroindustri kopi rakyat yang berada di lokasi penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, diskusi dan pengisian kuisioner. Jumlah responden sebanyak 16 orang yang telah mewakili unsur petani, dinas terkait, asosiasi eksportir kopi dan pakar yang berasal dari Puslitkoka dan Universitas Jember. Stakeholder akan membantu menentukan kelayakan dan melakukan penilaian struktural elemen pendukung pengembangan agroindustri kopi rakyat. Penilaian struktural dapat dilakukan dengan menentukan hubungan kontekstual antar elemen faktor-faktor pengembangan. Teknik ISM dikembangkan berdasarkan matriks hubungan biner yang disebut model ISM-VAXO. Analisis ISM dilakukan menggunakan simulasi program komputer.