pompong dan perahu bermesin dan tanpa mesin. Bagi nelayan, penggunaan pompongperahu bermotor lebih terfokus untuk mencari ikan ke kawasan yang
lebih jauh dari pantai, sementara perahu tanpa motor sampan di sekitar pantai. Kedua sarana tersebut juga digunakan sebagai alat transportasi lokal bagi keluarga
mereka.
2. Jenis Alat Tangkap
Jenis alat tangkap yang dioperasikan oleh nelayan bervariasi sesuai dengan kebiasaan, kesukaan, keterampilan yang dimiliki, kemampuan modal serta musim
dan jenis ikan yang ditangkap. Di kelurahan ini satu keluarga nela yan bisa memiliki lebih dari satu jenis alat tangkap. Bahkan ada jenis alat tangkap yang
dimiliki oleh seluruh nelayan, misalnya pancing. Nelayan mengoperasikan alat tangkapnya menggunakan armada kapal motor pompong berukuran 0,5 – 1 ton.
Sebagian kecil nelayan menggunakan kapal motor berukuran lebih besar dan pompon kayu. Jenis alat tangkap yang terdapat di kelurahan ini antara lain:
a. Bubu Bubu merupakan alat tangkap berupa perangkap yang terbuat dari kawat anyaman
dengan desain dan ukuran tertentu. Alat ini biasanya dioperasikan sepanjang tahun namun lebih sering digunakan pada Musim Timur dan Musim Barat. Bubu
biasanya dipasang di karang-karang laut dan pada sisi-sisi karang. Jenis ikan yang tertangkap antara lain: ikan kerapu sunu, kerapu lumpur, lerapu, ikan merah,
kakap putih, dan ikanikan karang lainnya. b. Jaring Udang Kara
Jaring ini merupakan jaring nylon tangsi halus dengan mata jaring 4 - 5 inchi dan lebar bukaan jaring lebih kurang 1 meter serta panjang jaring minimal 450
meter. Dinamai dengan jaring udang kara karena target penangkapan jaring ini adalah udang kara lobster. Jaring ini dioperasikan pada dasar perairan. Jaring ini
dioperasikan pada Musim Utara dan pada Musim Selatan. Pada musim ini sangat cocok untuk menangkap udang kara karena kondisi perairan keruh.
c. Jaring karang Jaring karang ini dioperasikan pada Musim Selatan. Dioperasikan untuk
menangkap ikan- ikan karang. Ukuran mata jaring adalah 2,5 inchi terbuat dari
nylon tangsi. Jaring ini dalam pengoperasiannya dibantu dengan tuba dari akar tuba. Masyarakat sering juga menyebut jaring ini dengan nama empang.
d. Jaring Dingkis Jaring ini dioperasikan pada Musim Utara dan pada Musim Selatan. Target hasil
tangkapan adalah ikan karang dan ikan dingkis. Mata jaring yang digunakan adalah 1,5 Inci lebar jaring lebih kurang 1,5 m dengan panjang jaring minimal 200
meter. e. Pancing
Alat tangkap pancing digunakan sepanjang tahun. Musim memancing nelayan yang dominan adalah pada Musim Timur dan Barat dengan target penangkapan
pada musim ini adalah ikan kerapu sunu, kakap merah, unga, selar dan selikur. Nelayan biasanya memancing pada karang-karang laut yang ada di sekitar
kelurahan Pulau Abang. Pada Musim Selatan dan Musim Utara, bagi nelayan yang mempunyai rumpon rompong, mereka memancing di rumpon kepunyaan
mereka. Khusus pada Musim Barat, nelayan juga dapat memancing ikan delah pada siang hari. Pada musim ini ikan delah cukup banyak dan harganya cukup
bagus di pasaran. f. Jaring Cumi
Kegiatan nyomek merupakan kegiatan menangkap cumi-cumi pada malam hari dengan bantuan cahaya lampu petromak dan menggunakan alat tangkap jaring
serta mata pancing bertangkai yang dimodifikasi. Biasanya sotong akan berkumpul jika ada cahaya terang. Musim sotong ini adalah pada Musim Timur
dan Musim Barat. Biasanya sambil menunggu malam, nelayan juga memancing ikan untuk mendapatkan tambahan hasil.
g. Kelong PantaiKelong Dingkis Kelong pantai ini merupakan perangkap ikan menetap untuk menangkap berbagai
jenis ikan di pantai. Pada umumnya kelong ini dikhususkan untuk menangkap ikan dingkis pada musim tertentu. Di Pulau Abang, kelong dioperasikan hanya
pada Musim Utara dengan target ikan dingkis yang bertelur. Pada musim ini harga ikan dingkis sangat tinggi terutama 3 – 4 hari menjelang dan sesudah hari raya
Imlek. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan orang Cina yang mengkonsumsi ikan
ini untuk melengkapi hari raya mereka. Pada saat tersebut harga ikan ini bisa mencapai kisaran harga Rp.120.000,-.
h. Pancing Sotong Alat tangkap ini bisa dikatakan juga dengan Nyandet. Alat tangkap ini biasanya
digunakan untuk menangkap sotong batu atau sotong karang. Daerah penangkapan biasanya di tepi pantai sekitar karang pada malam hari. Nelayan
biasanya menggunakan sampan atau pompong kecil yang di dayung sambil menyeret umpan buatan berbentuk udang-udangan. Kebiasaan nyandet ini
didominasi oleh masyarakat Suku Laut dan hanya sebagian kecil oleh nelayan dari Suku Melayu.
i. Trawl Trawl atau pukat harimau merupakan alat tangkap modern dan canggih yang
dimiliki oleh masyarakat Pulau Abang. Pemilik alat ini adalah pengusaha besar di kelurahan ini. Paling tidak terdapat 9 unit kapal trawl yang dimiliki oleh
pengusaha Pulau Abang. Trawl sendiri merupakan sumber masalah bagi masyarakat nelayan Pulau Abang. Terbukti dengan dibakarnya satu unit trawl
yang tertangkap oleh masyarakat. Setelah itu satu unit trawl ditangkap lagi dan kemudian masyarakat menuntut kompensasi atas beroperasinya trawl tersebut.
Menurut masyarakat, trawl sangat mengganggu aktivitas penangkapan nelayan tradisional dan menyebabkan menurunnya hasil tangkapan nelayan.
4.1.4. Iklim dan Musim Penangkapan