4.1.1. Geografis dan Administrasi
Kelurahan Pulau Abang merupakan pulau-pulau kecil yang terletak berhampiran dengan Pulau Batam, dengan luas wilayah seluas 12,7 km
2
atau 127 ha. Kelurahan Pulau Abang terdiri dari 61 daratan dan 39 lautan yang terdiri
dari pulau-pulau yang juga tidak begitu jauh dengan pulau-pulau yang termasuk dalam Kabupaten Kepulauan Riau dan pulau-pulau dalam Kabupaten Karimun
serta Senayang-Lingga. Secara rinci letak Kelurahan Pulau Abang ini sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Karas; sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Senayang; sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Moro Kabupaten Karimun; dan Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Senayang. Dari data yang diperoleh jumlah pulau-pulau yang terdapat di Kelurahan
Pulau Abang tersebut diperkirakan sebanyak 42 pulau. Dari jumlah ini baru sebanyak 7 pulau yang telah dihuni penduduk, sedangkan yang lainnya belum
berpenghuni, namun beberapa diantaranya juga telah terdapat perkebunan penduduk. Beberapa diantara pulau-pulau tersebut antara lain: Pulau Abang Kecil,
Abang Besar, Pengerlap, Dedap, Sekate, Hantu, Sepintu, Rano, Coi, Sawang, Kalo, Udik, Ujung Baran, Telejik, dan lainnya. Secara administratif Kelurahan
Pulau Abang merupakan salah satu kelurahan dalam Kecamatan Galang Kota Batam. Kelurahan ini terdiri dari 3 Dusun, 4 Rukun Warga RW, dan 11 Rukun
Tetangga RT. Pusat pemerintahan kelurahan ini terletak di RW 1 Pulau Abang Kecil.
4.1.2. Topografi
Keadaan topografi Kelurahan Pulau Abang cukup beragam mulai dari datar hingga curam. Kondisi topografi Kelurahan Pulau Abang dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Topografi Kelurahan Pulau Abang
No. Topografi
Persentase luas
1. Datar hingga berombak
40 2.
Berbukit 20
3. Curam
1 4.
Perairan 39
Sumber : Profil Kelurahan Pulau Abang, Tahun 2006
Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa dari 61 luas daratan Kelurahan Pulau Abang, umumnya terdiri dari kelerengan datar hingga berombak 40 ,
diikuti oleh kelerengan berbukit 20 dan sedikit sekali wilayah yang memiliki kelerengan curam 1 . Kelerengan datar diperkirakan hanya sekitar 2 sampai
100 meter dari pingir laut ke arah daratan yang berbukit-bukit tersebut. Sebagian besar lokasi perumahan penduduk, mesjid dan sekolah terdapat pada dataran di
pinggir laut ini. Dataran ini biasanya juga ditanami dengan pohon kelapa di sela- sela rumah penduduk dan sarana ibadah dan sekolah tersebut. Disamping itu
rumah-rumah penduduk juga didirikan di atas bagian tepi pantai. Sedangkan pada daerah yang berbukit-bukit biasanya tidak banyak terdapat rumah penduduk,
tetapi pada daerah ini biasanya terdapat kebun masyarakat, belukar dan hutan. Kebun masyarakat tersebut berupa tanaman keras seperti kuini, cempedak atau
nangka hutan, manggis, cengkeh, durian, rambutan, dan lain sebagainya yang kondisinya sebagian besar sudah tua dan kelihatan tidak terawat. Disamping itu
pada daerah yang berbukit-bukit ini juga telah ada yang mengusahakan bertanam sayur-sayuran dan singkong dalam jumlah yang masih sedikit. Menurut informasi
dari masyarakat, kebun-kebun masyarakat dalam bentuk tanaman keras tersebut juga terdapat di pulau-pulau yang tidak dihuni oleh penduduk. Namun belakangan
ini karena mata pencaharian mereka terfokus pada usaha menangkap ikan, sehingga kebun-kebun tersebut tidak terawat.
4.1.3. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 1. Kapal Motor Perahu