Terumbu Karang TINJAUAN PUSTAKA

15

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Terumbu Karang

Terumbu karang adalah endapan-endapan massif kalsium karbonat CaCO 3 yang terutama dihasilkan oleh karang Filum Cnidaria, Kelas Anthozoa, Ordo Madreporaria=Scleractinia , dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan organism-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat Nybakken, 1988. Karang mempunyai variasi betuk pertumbuhan individu maupun koloni yang berkaitan erat dengan tata air dan pencahayaan dari sinar matahari pada masing- masing lokasi. Suharsono 2008 mengatakan bahwa perbedaan tempat hidup, kondisi lingkungan serta bertambahnya kedalaman merupakan faktor yang mempengaruhi morfologi karang. Masing- masing jenis karang penyusun terumbu karang mempunyai respon yang spesifik terhadap lingkungannya. Faktor yang paling berpengaruh terhadap bentuk pertumbuhan karang growth form dan komposisi genetiknya berdasarkan genus menurut Wood 1977 adalah kedalaman, kuat arus dan gelombang. Ekosisitem terumbu karang merupakan ekosistem yang subur, dan mempunyai produktivitas organik yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan terumbu untuk menahan nutrien dalam sistem dan berperan sebagai kolam yang menampung segala masukan dari luar Nybakken, 1988. Perairan ekosistem terumbu karang juga kaya akan keragaman spesies penghuninya. Salah satu penyebab tingginya keragaman spesies adalah karena variasi habitat yang terdapat di terumbu, dan ikan merupakan organisme yang jumlahnya terbanyak yang dapat ditemui Dahuri, et al.1996. Lebih lanjut di katakan, selain mempunyai pungsi ekologis yakni sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat bermain dan asuhan bagi berbagai biota, terumbu karang juga menghasilkan beberapa produk yang mempunyai nilai ekonomi yang penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang dan kerang mutiara. Terdapat tiga jenis tipe struktur terumbu karang di Indonesia, yaitu karang tepi fringing reef, karang penghalang Barrier reef dan karang cincin atau atol 16 atoll. Terumbu karang khususnya terumbu karang tepi tumbuh subur di daerah dengan ombak yang cukup dan kedalaman tidak lebih 40 m sehingga berperan penting sebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang dan arus kuat yang berasal dari laut. Selain itu terumbu karang mempunyai peran utama sebagai habitat, tempat mencari makanan feeding ground, tempat asuhan dan pembesaran nursery ground serta tempat pemijahan spawning ground bagi berbagai biota yang hidup di terumbu karang Bengen, 2001. Meskipun terumbu karang di temukan ditemukan di seluruh perairan dunia, tetapi hanya di daerah tropis terumbu karang dapat berkembang dengan baik. Faktor lain yang membatasi perkembangan terumbu karang adalah salinitas. Karang hermatipik adalah organisme lautan sejati yang tidak dapat bertahan pada salinitas yang jelas menyimpang dari salinitas air laut yang normal 32‰ - 35‰. Nybakken, 1992.

2.2. Ikan Karang Ekonomis