sekolah maupun karena masih berada dibawah usia sekolah sebanyak 53,88 , diikuti oleh penduduk yang tamat SD sebanyak 41,00 , penduduk yang tamat
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sebanyak 2,73 , tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA sebanyak 1,52 dan penduduk yang tamat
perguruan tinggi sebanyak 0,85 . Selanjutnya data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ditampilkan pada Tabel 14.
Tabel 14. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Pulau Abang, Agustus 2006 No
Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa
Persentase 1.
Belum SekolahButa Hurup 276
16,76 2.
Tidak Tamat SD 611
37,12 3.
Tamat SD 675
41,00 4.
Tamat SLTP 45
2,73 5.
Tamat SLTA 25
1,52 6.
Sarjana 14
0,85 Jumlah
1646 100
Sumber : Monografi Kelurahan Pulau Abang, 2006 Rendahnya tingkat pendidikan penduduk di Kelurahan Pulau Abang,
diperkirakan erat kaitannya dengan minimnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di kelurahan ini. Sarana pendidikan yang terdapat di
kelurahan ini, hanya empat SD, yakni satu SD pada masing- masing Rukun Warga RW dalam wilayah Kelurahan Pulau Abang. Belakangan ini telah pula dibuka
kelas jauh untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, tepatnya di RW 1 Pulau Abang, namun sampai saat ini gedungnya belum ada, kegiatan belajar masih
menumpang di gedung SD.
4.1.6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penunjang dalam kehidupan masyarakat yang terdapat di Kelurahan Pulau Abang adalah sarana dan prasarana kesehatan,
ibadah, ekonomi, komunikasi, dan transportasi. Jumlah sarana dan prasarana tersebut masih sangat minim. Untuk melayani kesehatan penduduk hanya terdapat
satu Puskesmas Pembantu Pustu, satu Polindes dan dua Posyandu, satu orang bidan dan tiga orang tenaga medis. Sementara untuk melayani kebutuhan ekonomi
penduduk, baik sebagai penyedia kebutuhan konsumsi penduduk dan faktor produksinya, maupun sebagai pembeli hasil atau produksi penduduk hanya
terdapat 25 warung dan 9 orang tauke yang dikenal juga dengan pedagang pengumpul. Selanjutnya untuk komunikasi penduduk terdapat 8 unit Orari dan di
beberapa tempat telah dapat digunakan telepon genggam HP. Sedangkan alat transportasi yang dominan di keluraha n ini adalah kendaraan air seperti pompong,
kapal motor dan boat Tabel 15.
Tabel 15. Sarana Transportasi di Kelurahan Pulau Abang Bulan Agustus 2006
No Sarana
Jumlah Unit 1.
Sepeda 35
2. Perahu dayung
60 3.
Pompong 750
4. Kapal Motor
20 5.
Boat 25
6. Sepeda Motor
3 Sumber : Monografi Kelurahan Pulau Abang, 2006
4.1.7. Perekonomian
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa 88,03 dari jumlah penduduk Kelurahan Pulau Abang merupakan nelayan. Dengan demikian
ketergantungannya terhadap sumberdaya perikanan sangat besar. Keberadaan matapencaharian lain pada prinsipnya mendukung kegiatan perikanan khususnya
perikanan tangkap. Melihat kondisi yang seperti ini dapat dikatakan bahwa basis perekonomian Kelurahan Pulau Abang adalah perikanan tangkap.
Aktivitas perekonomian di kelurahan ini didominasi atau terpusat pada tauke. Tauke yang merupakan kelembagaan ekonomi informal sangat berperan di
dalam menentukan roda perekonomian di kawasan ini. Peran tauke sangat dominan mulai dari menampung ikan hasil tangkapan, mensuplai alat tangkap dan
kebutuhan sehari- hari sampai pemberian kredit kepada nelayan dengan konsekwensi harus menjual ikan hasil tangkapan dengan harga yang ditentukan.
Untuk menunjang kegiatan perikanan dan dalam upaya mempertahan mutu ikan maka di daerah ini telah memiliki pabrik es 2 unit yang dimiliki oleh tauke.
4.1.8. Sosial Budaya