31
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2009. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Pulau Abang Kecamatan Galang, Kota Batam,
dimana sejak tahun 2004 hingga sekarang lokasi ini merupakan daerah pembinaan dan pemberdayaan masyarakat pesisir pada proyek Coral Reef Rehabilitation and
Management Program Phase II COREMAP II Departemen Kelautan dan
Perikanan DKP berkerjasama dengan Pemko Batam, dengan sumberdana dari Loan Asian Development Bank
ADB. Kelurahan Pulau Abang memiliki enam DPL yang terdapat di Pulau Sekate, Pulau Kalo dan Pulau Kelong yang di
tetapkan oleh masyarakat dengan Perdes pada tahun 2006, pemilihan lokasi penelitian yang dipilih sebagai kasus adalah di DPL Pulau Sekate, DPL Pulau
Sekate merupakan lokasi yang terdekat dari masyarakat Pulau Abang Kecil dengan jumlah pemukiman penduduk lebih besar dibandingkan pulau lain.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh LIPI 2007, pada umumnya wilayah penangkapan ikan oleh nelayan Pulau Abang di sekitar P. Dedap, P. Sepintu, P.
Sawang, P.Hantu, P. Abang Kecil, P. Coi, P. Sekate dan P. Abang Besar, serta P.Petong dan sekitarnya Lampiran 1.
Pengamatan ekosistem terumbu karang yang dilakukan di perairan Pulau Sekate dibagi menjadi 4 stasiun dengan mengelompokkan berdasarkan arah mata
angin yaitu Barat, Selatan, Timur dan Utara Gambar 4. Penentuan lokasi stasiun didasarkan oleh lokasi penelitian yang telah dilakukan oleh CRITC Coremap II
dengan menetapkan transek permanen dalam melakukan Baseline Ekologi Terumbu Karang tahun 2004, Monitoring Ekologi Terumbu Karang tahun 2007
dan 2008, yaitu stasiun BTML04 Longitude BT 1040 10,58’ dan Latitude LU 00 35,10’. Lokasi ini terletak di pulau kecil sebelah barat Pulau Abang Besar,
tepatnya di depan Dusun Sekate. Bagian pantai ditumbuhi oleh tumbuhan pantai dan sedikit pohon mangrove. Panjang tegak lurus rataan terumbu kurang lebih 200
meter dari garis pantai, selanjutnya dasar perairan landai dengan tingkat kemiringan ± 30
. Kondisi perairan pada saat pengamatan cukup baik dimana perairan cukup tenang tidak berarus, tetapi mempunyai tingkat kecerahan rendah
32
dimana terlihat adanya partikel yang melayang di dalam kolom air. Berdasarkan penelitian CRITC-LIPI 2008, Pertumbuhan karang batu
terkosentrasi pada kedalaman antara 6 – 8 m dengan didominasi oleh jenis Pavona decussata, Montipora informis, Porites
sp. dan Fungia concinna. Karang hidup hanya terdiri dari karang non - Acropora, dengan persentase tutupan 53,33 .
Kategori lain yang cukup tinggi di lokasi transek ialah DCA 37,77 . Kategori substrat, dicatat pasir S 7,80 . Kategori biota lain dicatat spong 1,10
Kondisi karang dilokasi ini masuk dalam kategori “baik”.
3.2. Alat dan Bahan Penelitian