Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

a f d b B C A e c Gambar 3 Struktur unit pokok faktis gelap

2.2. Minyak Jarak

Minyak jarak castor oil diperoleh dari biji tanaman jarak kepyar Ricinus communis L.. Biji jarak mengandung sekitar 35 – 55 persen minyak. Karakterisitik minyak jarak berbeda dengan minyak nabati lainnya, terutama karena minyak jarak mempunyai bilangan asetil, bilangan iod dan viskositas yang tinggi. Minyak jarak merupakan senyawa yang mudah dimodifikasi karena memiliki tiga gugus aktif, yaitu gugus karboksilat, ikatan rangkap dan gugus hidroksil. Selain itu, minyak jarak juga mempunyai kelarutan yang tinggi dalam asam asetat glasial dan sebaliknya mempunyai kelarutan yang rendah dalam pelarut petroleum. Karakteristik yang spesifik tersebut disebabkan oleh kandungan asam risinoleat yang tinggi pada minyak jarak. Asam risinoleat adalah asam lemak yang mengandung gugus hidroksil dalam struktur molekulnya Bernardini, 1983. Minyak jarak tidak dapat digunakan untuk kebutuhan pangan karena dapat meracuni tubuh. Sifat meracuni ini akibat kandungan senyawa ricin, ricinine da n allergen tertentu Ogunniyi, 2005. Minyak jarak umumnya dimanfaatkan di bidang kosmetika, farmasi dan cat Sontag, 1979. Selanjutnya Bernardini 1983 menjelaskan bahwa kandungan asam risinoleat dalam minyak jarak mencapai sekitar 93 persen dari total asam lemak. Asam lemak lain yang terdapat da lam minyak jarak adalah asam linoleat sebesar 4.5 – 5.0 persen da n asam oleat, asam stearat serta asam palmitat dalam jumlah yang sangat kecil. Asam lemak risinoleat [CH 3 CH 2 5 CHOHCH 2 CH=CHCH 2 7 COOH], linoleat [CH 3 CH 2 4 CH=CHCH 2 CH=CH CH 2 7 COOH] dan oleat [CH 3 CH 2 7 CH=CHCH 2 7 Minyak jarak memiliki viskositas tinggi dan tetap cair pada suhu rendah. Pada suhu 24 COOH] merupakan asam lemak tidak jenuh. o C dan 85 o C, viskositas kinematik minyak jarak murni berturut-turut adalah 295,4 cSt dan 20,3 cSt dengan indeks viskositas 87. Sifat fisiko kimia minyak jarak disajikan pada Tabel 2. Tabe l 2 Sifat fisiko kimia minyak jarak murni No Sifat fisiko k imia Nilai 1 Bilangan asam mg KOHg minyak 0.3 – 6.0 2 Bilangan pe nyabunan mg KOH g minyak 177 – 187 3 Bahan tidak tersabunka n 0.3 – 1.0 4 Bilangan iod g iod100 g minyak 80 – 90 5 Viskos itas kinematik, 25 o 615 – 790 C cSt 6 Bobot jenis, 15.5 o 15.5 o 0.957 – 0.967 C 7 Kelarutan dalam alkohol, 20 o “no turbidity” C 8 Bilangan asetil 144 – 150 9 Titik api, o 322 C 10 Putaran optik, 200 mm +7.5 – 9.0 11 Titik tuang, o -23 C 12 Tegangan pe rmukaan, 20 o 39.0 C dynecm 13 Indeks bias, 25 o 1.476 – 1.478 C Sumber : Kirk dan Othmer 1993

2.3. Kompon Karet

Kompon karet adalah campuran karet mentah dan bahan-bahan tambahan. Pembuatan kompon karet untuk menghasilkan barang jadi karet dengan sifat fisik yang sesuai de ngan kebutuhan. Bahan utama yang dibutuhka n da lam pe mbuatan kompon karet adalah elastomer karet alam atau karet sintetik dan bahan pemvulkanisasi vulcanizing agent. Bahan ini dapat berupa sulfur atau oksida loga m. Bahan pemvulkanisasi bereaksi dengan gugus aktif molekul karet