Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 1. Prosedur analisis karakterisasi minyak jarak, faktis gelap, kerapatan ikatan silang dan aplikasi faktis gelap untuk pembuatan selang
LPG 1. Bilangan Asam AOAC, 1995
Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas yang terkandung di dalam minyak atau lemak. Bilangan asam dihitung berdasarkan bobot
molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak. Minyak atau lemak yang akan diuji ditimbang sebanyak 5 – 10 gram dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 ml, kemudian ditambahkan 50 ml alkohol netral 95 . Selanjutnya dipanaskan selama 10 menit diatas penangas air sambil diaduk.
Larutan tersebut didinginka n, kemudian dititrasi dengan larutan KOH 0.1 N dengan indikator phenolpht halein 1 persen, sampai terbentuk warna merah
jambu yang tidak hilang selama 10 detik. Bilangan asam dihitung dengan rumus berikut :
2. Bilangan Penyabunan AOAC, 1995 Bilangan pe nyabunan dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang
dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram minyak atau lemak. Sebanyak 3 – 5 gram contoh minyak yang akan diuji ditimbang di dalam erlenmeyer 200 ml,
kemudian ditambahkan 50 ml larutan KOH beralkohol 0.5 N. Setelah itu erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak dan contoh tersabunkan
dengan sempurna, yaitu jika diperoleh larutan yang bebas dari butir-butir lemak. Larutan kemudian didinginkan, selanjutnya dititrasi dengan larutan
HCl 0.5 N dengan indikator phenolpt halein 1 pe rsen, sampai warna merah jambu hilang. Perhitungan Bilangan Penyabunan mengikuti rumus berikut :
dimana : A
= Jumlah ml HCl 0,5 N untuk titrasi blanko B
= Jumlah ml HCl 0,5 N untuk titrasi contoh G
= Bobot contoh minyak gram 28.05
= Setengah dari bobot molekul KOH
3. Bilangan Iod AOAC, 1995 Bilangan Iod dinyatakan sebagai jumlah gram Iod yang diserap oleh 100 gram
minyak atau lemak. Jumlah Iod yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau ikatan tidak jenuh. Sebanyak 0.1 sampai 0.2 gram minyak
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 300 ml yang tertutup. Kemudian dilarutkan dengan 10 ml kholoroform dan ditambahkan 25 ml pereaksi Hanus. Reaksi
dibiarkan selama 1 jam ditempat gelap. Selanjutnya ditambahkan 10 ml larutan KI 15 dan dititrasi dengan menggunakan larutan natrium thiosulfat
0.1 N dengan indikator pati. Dilakukan juga titrasi blanko tanpa menggunakan contoh minyak. Perhitungan Bilangan Iod mengikuti rumus berikut :
dimana : B =
ml Na
2
S
2
O
3
S =
ml Na untuk titrasi blanko
2
S
2
O
3
N =
Normalitas larutan Na untuk titrasi contoh
2
S
2
O G
= Bobot contoh minyak gram
3
12.69 = Sepersepuluh dari bobot atam iodium
4. Kadar Ekstrak Aseton Sampel sebanyak 2.5 gram dimasukkan ke dalam kertas saring kering yang
sudah diketahui bobotnya. Sampel kemudian diekstrak dalam soxhlet selama 16 jam dengan menggunakan pe larut aseton. Setelah ekstraksi, sampel diambil
dari soxhlet dan dibiarkan sebentar sampai kering. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 70
o
C hingga beratnya konstan. Sampel didiamkan da lam desikator.