Minyak Jarak TINJAUAN PUSTAKA

tinggi dan menambahkan larutan tersebut ke dalam minyak linseed sebelum dilakukan pemanasan dengan sulfur. Dalam sejarah pengembangan faktis gelap, periode ini sering disebut sebagai periode diversifikasi. Faktis gelap lebih banyak digunakan sebagai komponen dalam membuat compound untuk memperbaiki sifat-sifat dari barang jadi karet. Pada masa ini juga dikembangkan faktis campuran mixed factice yang diperoleh dengan cara vulkanisasi parsial minyak dengan sulfur dan kemudian dilanjutkan dengan sulfur klorida. Pada periode berikutnya, faktis gelap tidak hanya dibuat dari minyak nabati minyak linseed, minyak rapeseed, minyak hempseed, minyak biji kapuk, minyak olive, minyak poppyseed, minyak jarak, minyak walnut, minyak jagung dan minyak kedelai, tetapi juga dibuat dari minyak ikan fish oil minyak ikan paus whale oil. Bentuk lain dari diversifikasi pengembangan faktis gelap adalah pengembangan produk seperti faktis factice-like product. Produk ini dikembangkan dengan memanaskan minyak linseed atau minyak jarak dengan tambahan senyawa amina dan sulfur klorida. Senyawa amina yang digunakan antara lain anilin, meta-aminofenol, urea dan dimetil amin. Produk ini tidak larut dalam alkohol, tetapi larut dalam toluen, xylen dan karbon disulfida. Produk ini dikenal sebagai “amine factice” dan banyak digunakan dalam pembuatan ebonit. Diversifikasi yang lain menghasilkan “loaded factice”. Pada pembuatan faktis gelap ini, ditambahkan ter, resin, silika atau vaselin. Beberapa merk produk yang terkenal adalah Adamanta fakt is gelap yang dibuat dari minyak linseed dengan penambahan kapur dan resin, Blandite fakt is gelap yang dibuat dari minyak linseed dengan penambahan silika, Nigrum Elasticum faktis gelap yang dibuat dari minyak biji kapas dengan penambahan ter petrokimia, Rubberine fakt is gelap yang dibuat dari minyak linseed dengan penambahan ter dan vaselin dan Leonard’s faktis gelap yang dibuat dari minyak jarak atau minyak jagung dengan pe namba han magnesia. Perkembangan berikutnya adalah dihasilkannya faktis putih yang tidak memperlambat proses vulkanisasi. Faktis putih dibuat dengan menambahkan proses penanganan pendahuluan, yaitu penambahan alkali untuk menetralkan asam bebas. Perkembangan lain yang penting adalah ditemukannya senyawa akselerator yang dapat mempercepat reaksi vulkanisasi menjadi hanya sepertiga dari waktu proses tanpa akselerator. Dua senyawa akselerator yang banyak digunakan adalah PPD dan o-tolilbigua nida Alfa dan Honggokusumo 1997 melakukan penelitian untuk membuat faktis gelap dari minyak biji karet. Pada penelitian ini digunakan dua perlakuan pendahuluan, yaitu oksidasi parsial minyak biji karet untuk meningkatkan viskositasnya dan pengolahan minyak biji karet untuk mengurangi kadar kotoran dan asam lemak bebas. Vulkanisasi minyak biji karet yang telah dioksidasi parsial dengan 20 bagian per seratus bobot minyak bsm sulfur dan satu bsm ZDBC zink dibutil ditiokarbamat pada suhu 150 o Penelitian lain dilakuka n oleh Siskawati 2005 yang membuat faktis gelap dari minyak jarak, minyak jagung dan minyak kedelai dengan perlakuan konsentrasi sulfur 25, 30 dan 35 bsm dan variasi suhu 150 dan 160 C menghasilkan faktis gelap berwarna coklat muda. Vulkanisasi minyak biji karet olahan dengan penambahan 25 bsm sulfur dan satu bsm ZDBC pada suhu yang sama menghasilkan faktis gelap mut u III yang elastis. o C. Ketiga minyak nabati yang digunakan dalam penelitian ini mampu menghasilkan faktis gelap. Dalam analisis kadar ekstrak aseton, faktis gelap dari minyak jarak mempunyai kadar ekstrak aseton 99.61 persen, sedangkan faktis gelap dari minyak jagung dan minyak kedelai mempunyai kadar ekstrak aseton masing- masing 36.22 dan 36.15 persen. Pada tahap selanjutnya dari penelitian ini, minyak jarak tidak digunakan untuk membuat faktis gelap karena kadar ekstrak asetonnya dinilai sangat tinggi. Untuk bahan baku minyak jagung dan minyak kedelai dan dengan suhu 150 o Kombinasi perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah bahan baku minyak jagung dan minyak kedelai dengan penambahan sulfur 25 bsm dan suhu vulkanisasi 150 C, faktis gelap terbentuk pada menit ke 120 dan 95. o Kholid 2005 melakukan penelitian pembuatan faktis gelap de ngan ba han baku minyak sawit kasar, minyak kedelai serta campuran minyak sawit dan C. Dari bahan baku minyak jagung dihasilkan faktis gelap dengan kadar ekstrak aseton 26.68 persen dan kadar sulfur bebas 1.34 persen, sedangkan dari minyak kedelai dihasilkan faktis gelap dengan kadar ekstrak aseton 23.42 persen dan kadar sulfur bebas 1.51 persen. Kedua faktis yang dihasilkan dari kombinasi terbaik tersebut termasuk faktis gelap mutu II.