Analisis Spektrofotometer FTIR dan Kerapatan Ikatan Silang

menunjukkan bahwa penggunaan bahan pencepat ZDEC pada pembuatan faktis gelap menghasilka n waktu proses yang lebih singkat secara nyata dibandingkan dengan penggunaan bahan pencepat TMTD. Hasil uji lanjut juga menunjukkan bahwa penggunaan bahan pencepat dengan konsentrasi yang lebih tinggi dalam pembuatan faktis gelap menghasilkan waktu proses yang lebih singkat. Menurut Alfa 2003, ZDEC dan TMTD termasuk kategori bahan pencepat sekunder yang dapat mempercepat reaksi pravulkanisasi minyak. Kholid 2005 melakukan penelitian pembuatan faktis gelap dari minyak kedelai dan campuran minyak sawit dengan minyak kedelai dengan perbandingan 1 : 2 dengan penambahan bahan pencepat ZDEC. Hasil penelitian tersebut merekomendasikan perlakuan terbaik yang menghasilkan faktis gelap mutu II, yaitu dengan penggunaan minyak kedelai dengan penambahan bahan pencepat ZDEC 3 bsm. Aplikasi bahan pencepat pada pembuatan faktis gelap dari minyak jarak pada penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Kholid 2005. Hanya saja, dalam penelitian Kholid 2005 tidak disebutkan waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan faktis gelap sehingga tidak bisa dibandingkan dengan hasil penelitian ini. Menurut Indian Rubber Institute 1998, reaksi vulkanisasi minyak pada pembuatan faktis gelap serupa dengan vulkanisasi karet dengan sulfur. Reaksi vulkanisasi sulfur berjalan sangat lambat dan merupakan proses yang tidak efisien. Hal ini terjadi karena tingginya energi aktivasi untuk membuka cincin sulfur S 8 sebelum dapat bereaksi dengan karet atau minyak, yaitu 270 kJmol. Untuk mencapai energi aktivasi ini membutuhkan pemanasan dengan suhu 140 o C selama 6 jam. Selain itu, untuk memungkinkan terbentuknya satu ikatan silang pada reaksi vulkanisasi diperlukan 40 – 55 atom sulfur. Kebutuhan atom sulfur yang cukup besar ini disebabkan tidak semua atom sulfur bereaksi membe ntuk ikatan silang. Dengan penambahan bahan pencepat reaksi vulkanisasi dengan sulfur dapat dipersingkat dengan cara penurunan energi aktivasi pemecahan cincin sulfur dari 270 kJmol menjadi 80 – 125 kJmol. Selain itu, penambahan bahan pencepat juga dapat mengurangi kebutuhan sulfur dalam pembentukan satu ikatan silang dari 40 – 50 a tom menjadi 10 atom. Mekanisme kerja bahan pencepat pada dasarnya adalah memecah cincin sulfur S 8 Hasil analisis varian menunjukkan bahwa jenis bahan pencepat dan konsentrasinya tidak berpengaruh nyata terhadap kadar ekstrak aseton faktis gelap yang dihasilkan Lampiran 3. Kadar ekstrak aseton faktis gelap yang dihasilkan masih jauh lebih besar dari 35 persen sehingga faktis gelap yang dihasilkan masih tergolong mutu III. Jika diamati secara fisik, penampakan faktis gelap sudah cukup baik karena berwarna coklat dengan tekstur yang tidak terlalu keras. menjadi fragmen yang lebih kecil sehingga lebih mudah bereaksi dengan minyak pada proses vulkanisasi pembentukan faktis gelap. Setiap bahan pencepat mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menurunkan laju vulkanisasi dan karakteristik vulkanisat. Bahan pencepat TMTD dan ZDEC termasuk ba han pencepat yang dapat bekerja sangat baik pada suhu tinggi. Pemilihan bahan pencepat sangat tergantung pada produk yang akan dihasilkan dan kondisi proses vulkanisasi. Faktis gelap dari tahapan penelitian ini mempunyai kadar ekstrak aseton yang sangat tinggi , yaitu sekitar 90 persen. Tingginya kadar ekstrak aseton faktis gelap dari minyak jarak juga terjadi pada hasil penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Kholid 2005 dan Sani 2010. Penelitian-penelitian tersebut sudah berhasil menghasilkan faktis gelap dari minyak jarak yang ditandai dengan diperolehnya produk padat berwarna coklat dengan tekstur yang tidak terlalu keras. Tingginya kadar ekstrak aseton dari faktis gelap ya ng dihasilka n diduga karena faktis gelap larut dalam aseton. Carrington 1962, menyebutkan bahwa faktis gelap dari minyak jarak kemungkinan kecil larut dalam hidrokarbon alifatik sehingga untuk faktis gelap dari minyak dapat digunakan petroleum eter sebagai pengganti aseton. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Mardiyah 2011, dimana faktis gelap yang dibuat dari minyak jarak mempunyai kadar ekstrak petroleum eter kurang dari 20 persen sehingga dapat dikategorikan sebagai faktis gelap mutu I. Oleh karena itu, pada tahapan selanjutnya, kadar ekstrak petroleum eter digunakan menggantikan kadar ekstrak aseton.