Efektivitas Pembiayaan TINJAUAN PUSTAKA
30 e. Pelayanan pembiayaan, sejauh mana tingkat pelayanan yang dilakukan, mulai
dari pengajuan pembiayaan sampai realisasi pembiaayaan. Sementara itu penelitian ini ditujukan untuk melihat efektivitas
pembiayaan yang terjadi dan juga melihat faktor-faktor penduga yang mempengaruhi pengambilan pembiayaan pada lembaga keuangan mikro tersebut.
Rora 2007 dalam skripsinya menyebutkan ada beberapa faktor-faktor penduga yang mempengaruhi pengambilan pembiayaan pada lembaga keuangan miko,
antara lain adalah: 11. Jumlah karyawan, jumlah anggota pekerja usaha tersebut
12. Pengalaman usaha, lama seseorang dalam menjalankan usahanya tersebut 13. Penerimaan usaha perbulan, besar pemasukan yang diperoleh dari usaha
tersebut setiap bulannya 14. Skala usaha yang diukur dengan besar modal yang digunakan untuk
menjalankan usaha tersebut 15. Pengalaman pengambilan pembiayaan, adalah frekuensi nasabah dalam
melakukan permohonan pembiayaan 16. Jangka waktu realisasi pembiyaan adalah rentang waktu pencairan
pembiayaan dari awal permohonan sampai pemberian pembiayaan 17. Jangka waktu angsuran, selang waktu yang diberikan oleh lembaga keuangan
untuk mengangsur pengembalian pembiayaan Jika dilihat dari segi ketidakefektifannya, menurut Yumanita dalam Syafar
2005 bahwa beberapa pakar telah mengidentifikasi sumber-sumber penyebab tidak efektifnya pembiayaan sistem syariah dapat dilihat dari empat aspek, yaitu:
31 1 internal lembaga keuangan syariah, 2 nasabah, 3 regulasi dan 4 pemerintah
dan institusi lain. Dengan rincian yang diperlihatkan pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Pembiayaan Sistem Syariah
Aspek Masalah Utama
1. Internal Lembaga
Keuangan
Syariah
a. Kualitas sumber daya insani SDI yang belum memadai untuk menangani, memproses, memonitor, menyelia dan
mengaudit beberapa proyek syariah. b. Lembaga Keuangan Syariah belum dapat menanggung resiko
besar, karena belum memiliki bentuk keahlian yang dibutuhkan untuk memroses, memonitor, menyelia bagi hasil.
c. Kompetisi ketat dengan bank konvensional memaksa bank syariah harus menyediakan pembiayaan alternatif yang
beresiko lebih kecil. d. Tidak dapat membiayai proyek jangka panjang, karena rumit
dan makan waktu dari sisi prosedur, kurangnya pengalaman dan keahlian SDI, dan kurangnya penggunaan dana akibat
modal tertanam untuk jangka waktu lama.
2. Nasabah a. Sebagian nasabah penyimpanpeminjam bersifat risk averse,
karena belum terbiasa dengan kemungkinan rugi dan sudah terbiasa dengan sistem bunga.
b. Moral hazard, karena pengusaha enggan menyampaikan laporan keuanganlaba yang sebenarnya untuk menghindar
pajak dan menyembunyikan keuntungan sebenarnya. c. Permintaan pembiayaan masih kecil dari nasabah.
3. Regulasi a. Kurangnya dukungan dari regulator, karena tidak melakukan
inesiatif-inesiatif untuk mengadakan perubahan-perubahan peraturan
dan institusional
yang diperlukan
untuk mendukung bekerjanya sistem perbankan dengan baik.
b. Tidak adanya institusi pendukung untuk mendorong penggunaan bagi hasil.
c. Tidak adanya prosedur operasional yang seragam.
4. Pemerintah a. Tidak adanya kebijakan pendukung yang mendorong
penggunaan pembiayaan bagi hasil untuk proyek-proyek pemerintah.
b. Perlakuan pajak yang tidak adil, yang memperlakukan keuntungan sebagai objek pajak sedangkan bunga bebas dari
pajak. c. Pasar sekunder instrumen keuangan syariah belum ada,
sehingga menyulitkan bank untuk menyalurkan atau mendapatkan akses likuiditas.
Sumber: Yuanita dalam Syafar 2005
32 Dalam penelitian ini efektivitas pembiayaan akan dilihat dari:
1. Prosedur pembiayaannya, yaitu: a. Mekanisme pengajuan pembiayaan.
b. Mekanisme penyaluran pembiayaan. c. Mekanisme pengembalian pembiayaan.
2. Dampak pembiayaan terhadap kondisi usaha nasabah, yaitu: a. Peningkatan pendapatan perbulan.
b. Penigkatan keuntungan. Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah untuk modal atau tambahan
modal usaha dikatakan efektif apabila prosedur pembiayaan tergolong mudah, pembiayaan yang diberikan dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan
usaha nasabah.