Tahap Pemanfaatan dan Pengembalian Pembiayaan

67 Misalkan: Jumlah Pembiayaan = Rp 5.000.000,00 Jangka waktu = 10 bulan250 hari Angsuran pokok perhari A = Rp 20.000,00hari b. Profit BMT adalah besarnya keuntungan yang diterima oleh BMT atas modal yang telah diberikan, dalam hal ini pihak BMT Dana Insani biasa disebut dengan bagi hasil. Nisbah bagi hasil ini sebelumnya telah disepakati bersama antara kedua belah pihak yaitu mitra yang mendapatkan pembiayaan dengan pihak BMT. Penetapan bagi hasil yang berlaku di BMT Dana Insani yaitu berdasarkan pendapatan revenue sharing, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh nasabah profit sharing. Besarnya nisbah bagi hasil mempertimbangkan pada tingkat keuntungan yang ingin diperoleh BMT. Misakan: Nisbah bagi hasil yang telah disepakati adalah 80 : 20 80 persen untuk mitra sementara 20 persen adalah keuntungan yang diharapkan oleh pihak BMT. Maka perhitungannya adalah: Rp 5.000.000,0010 bulan = Rp 500.000,00bulan Keuntungan per bulan yang diharapkan BMT adalah: Rp 500.000,00 : 20 persen = Rp 100.000,00bulan Maka: Keuntungan yang diharapkan BMT = Rp 100.000,00 Bagi hasil B = Rp100.000,00 : 25 hari = Rp 4.000,00hari Maka, besar angsuran per hari A+B = Rp 24.000,00 68 c. Tabungan pembiayaan adalah simpanan anggota yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BMT. Besar tabungan ini disesuaikan dengan kemampuan nasabah atau bahkan hanya untuk menggenapkan total angsuran saja. Tabungan ini dapat diambil bila pembiayaan telah lunas dan jika yang bersangkutan tidak membayar angsuran pembiayaan, maka pihak BMT berhak memotong sejumlah dana di tabungan pembiayaan. Selain itu, tabungan pembiayaan ini tidak mendapatkan imbalan bagi hasil.

VI. ANALISIS EFEKTIFITAS DAN FAKTOR-FAKTOR PENGAMBILAN PEMBIAYAAN SYARIAH

6.1. Analisis Efektifitas Prosedur Pembiayaan di BMT Dana Insani 6.1.1. Analisis Efektivitas Tahap Pengajuan Pembiayaan Pada tahap pengajuan pembiayaan ada beberapa prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak BMT untuk meminimalkan pembiayaan yang bermasalah. Seluruh mitra yang berkehendak untuk mendapatkan pembiayaan dari pihak BMT terlebih dahulu harus memenuhi segala prosedur yang diberlakukan BMT. Dari beberapa mitra yang menjadi responden penelitian ini mengatakan bahwa prosedur pembiayaan yang dilakukan oleh BMT Dana Insani sangat sederhana dan mudah untuk dipenuhi oleh para mitranya Tabel 4 Tabel 4. Jumlah Nasabah Responden dalam Menanggapi Pelaksanaan Tahap Pengajuan Pembiayaan pada BMT Dana Insani Tahun 2008 No Aspek Pengajuan Pembiayaan Skor 3 Skor 2 Skor 1 Total Skor 1 Kemudahan prosedur 30 90

2 Persyaratan pembiayaan

29 1 89 3 Jaminan 7 21 2 65 4 Keramahan petugas dalam melayani pengajuan pembiayaan 30 90 Total Skor 334 Keterangan : Skor 3 untuk jawaban mudah, ringan, kecil dan ramah Skor 2 untuk jawaban sedang dan biasa saja Skor 1 untuk jawaban berbelit-belit, berat, besar dan tidak ramah Berdasarkan Tabel 4 diperoleh keterangan bahwa proses pengajuan pembiayaan yang terjadi di BMT Dana Insani sudah efektif, dalam artian prosedur pada tahap pengajuannya dapat diterima oleh nasabah. Hal ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi calon nasabah lainnya untuk mengajukan pembiayaan. 70 Efektivitas proses pengajuan pembiayaannya dapat dilihat dari sederhananya prosedur pembiayaan menurut nasabah yang ditetapkan BMT walaupun pihak BMT meminta banyak persyaratan yang antara lain: fotokopi KTP, fotokopi KK kartu keluarga, fotokopi surat nikah bagi yang sudah menikah dan uang pendaftaran menjadi anggota BMT. Uang pendaftarannya simpanan pokok masih terhitung murah yaitu sebesar Rp 10.000,00 yang masih dibawah rata-rata koperasi lainnya yang biasanya menetapkan uang pendaftaran diatas Rp 20.000,00. Untuk meminimalkan resiko bermasalahnya pengembalian pembiayaan oleh nasabah, pihak BMT mensyaratkan adanya jaminan pembiayaan. Biasanya jaminan tersebut adalah surat-surat berharga seperti BPKB kendaraan bermotor, surat tanah dan sebagainya. Ada 21 orang atau 70 persen dari 30 orang nasabah yang menjadi responden mengatakan bahwa jaminan tersebut sebanding dengan jumlah pembiayaan yang diperoleh, 7 orang atau sekitar 23 persen mengatakan jaminan tersebut lebih ringan dari jumlah pembiayaan yang diambil dan 2 orang atau sekitar 7 persen nasabah mengatakan bahwa jaminan tersebut lebih mahal nilainya dibandingkan jumlah pembiayaan yang diambil. Jaminan yang disyaratkan oleh BMT tidak menjadi kendala besar bagi sebagian nasabah yang mendapatkan pembiayaan dari BMT Dana Insani. Berdasarkan total skor yang didapat yaitu sebesar 334, maka prosedur tahap pengajuan pembiayaan di BMT Dana Insani sudah efektif.