66
5.5.3. Tahap Pemanfaatan dan Pengembalian Pembiayaan
Dana yang telah cair, dapat langsung digunakan oleh nasabah untuk menambah modal usaha. BMT hanya merekomendasikan pembiayaannya hanya
kepada nasabah yang telah menjalankan usahanya bukan yang memulai dari nol. Dalam memanfaatkan pembiayaan ini, mitra BMT mempunyai kekuasaan penuh
untuk mengelola usahanya. Namun pihak BMT selalu mengadakan pengawasan secara aktif kepada nasabah untuk mengontrol keadaan usahanya, tidak ada jadwal
pasti yang dibuat oleh pihak BMT untuk melakukan kunjungan ke lokasi usaha nasabah yang mendapatkan pembiayaan. Pihak BMT juga melakukan pembinaan
usaha kepada seluruh mitra usahanya yang mendapatkan pembiayaan untuk menambah modal usaha.
Pengembalian pembiayaan dalan BMT Dana Insani berbentuk angsuran baik harian, mingguan maupun bulanan. Jangka waktu angsuran ditetapkan
berdasarkan hasil kesepakatan antara kedua belah pihak, sedangkan besarnya angsuran telah ditetapkan oleh BMT Dana Insani dari perhitungan nisbah bagi
hasil yang telah disepakati bersama dalam akad perjanjian. Dalam pelaksanaannya pembayaran angsurannya, pihak BMT langsung mengunjungi lokasi usaha mitra.
Karena BMT telah membuat ketetapan untuk memberikan kemudahan kepada mitra dalam proses pengembalian angsuran dengan sistem jemput bola.
Angsuran yang dibayarkan oleh mitra terdiri dari 3 macam pembayaran, yaitu angsuran pokok, bagi hasil untuk BMT dan tabungan pembiayaan.
a. Angsuran pokok adalah angsuran yang dibayarkan oleh mitra untuk mengembalikan pinjaman pembiayaan. Besarnya ditentukan berdasarkan
besarnya jumlah pembiayaan dibagi dengan jangka waktu pembiayaan.
67 Misalkan: Jumlah Pembiayaan
= Rp 5.000.000,00 Jangka waktu
= 10 bulan250 hari Angsuran pokok perhari A
= Rp 20.000,00hari b. Profit BMT adalah besarnya keuntungan yang diterima oleh BMT atas
modal yang telah diberikan, dalam hal ini pihak BMT Dana Insani biasa disebut dengan bagi hasil. Nisbah bagi hasil ini sebelumnya telah
disepakati bersama antara kedua belah pihak yaitu mitra yang mendapatkan pembiayaan dengan pihak BMT. Penetapan bagi hasil yang
berlaku di BMT Dana Insani yaitu berdasarkan pendapatan revenue sharing, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh nasabah profit
sharing. Besarnya nisbah bagi hasil mempertimbangkan pada tingkat keuntungan yang ingin diperoleh BMT.
Misakan: Nisbah bagi hasil yang telah disepakati adalah 80 : 20 80 persen untuk mitra sementara 20 persen adalah keuntungan
yang diharapkan oleh pihak BMT. Maka perhitungannya adalah:
Rp 5.000.000,0010 bulan = Rp 500.000,00bulan Keuntungan per bulan yang diharapkan BMT adalah:
Rp 500.000,00 : 20 persen = Rp 100.000,00bulan Maka:
Keuntungan yang diharapkan BMT = Rp 100.000,00
Bagi hasil B = Rp100.000,00 : 25 hari = Rp 4.000,00hari Maka, besar angsuran per hari A+B
= Rp 24.000,00