Ancaman Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

100

6.3.4 Ancaman

1. Regulasi dan perpajakan yang memberatkan usaha tanaman hias Pakis PT. Floribunda Dalam menjalankan usahanya, PT. Floribunda dikenakan berbagai macam regulasi dan perpajakan yang memberatkan. Hal ini dirasakan perusahaan sebagai suatu ancaman yang dapat mengancam posisi kemampulabaan perusahaan saat ini. Biaya regulasi dan perpajakan yang tinggi juga terkait rendahnya modal usaha yang dimiliki pemilik. 2. Rumitnya persyaratan ekspor produk hortikultura Dalam menjalankan ekpor daun potong Pakis terdapat beberapa tahapan yang perlu dilalui. Tahap pertama adalah menyediakan tanaman sesuai dengan keinginan konsumen. Pihak importir Pakis Kadaka menginginkan daun potong Pakis yang tanpa memiliki spora, padahal sifat alami dari tanaman Pakis adalah menghasilkan spora. Untuk mengatasi hal ini maka PT. Floribunda perlu mengembangkan produk sesuai dengan permintaan konsumen melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Sayangnya PT. Floribunda belum melakukan hal tersebut. Tahap kedua adalah perolehan izin ekspor. Pertama tanaman perlu dikarantina selama beberapa waktu dan diambil sampel beberapa tanaman untuk menjamin bahwa tanaman memenuhi persyaratan ekspor. Tanaman juga perlu mendapat sertifikat sanitary dan phytosanitary untuk menjamin tanaman bebas hama. Tahapan terakhir adalah permasalahan perkapalan dan pembayaran yang dinegosiasikan dengan negara pengimpor. 3. Belum adanya insentif dan kebijakan yang mendukung pengembangan usaha tanaman hias, khususnya Pakis Pengembangan tanaman hias di tanah air saat ini lebih difokuskan pada pengembangan dan produksi tanaman pangan. Tanaman hias sebagai kebutuhan tersier dianggap tidak membutuhkan perhatian yang besar, padahal tanaman hias menyimpan banyak potensi dalam kaitannya sebagai sumber devisa bagi negara. Belum adaya insentif dan kebijakan menjadi ancaman bagi PT. Floribunda, terutama bagi pengembangan usaha tanaman hias Pakis Kadaka. 101 4. Banyaknya produk substitusi dekat dan jauh tanaman Pakis, yakni daun potong yang telah banyak di pasaran Usaha daun potong Pakis Kadaka menghadapai persaingan dengan produsen produk substitusinya yakni daun potong jenis lain yang terlebih dulu ada di pasaran. Harga daun Pakis Kadaka lebih tinggi dibanding daun potong jenis lain. Banyaknya daun potong jenis lain menjadi ancaman karena dapat mengurangi tingkat penjualan dan mempengaruhi preferensi konsumen untuk memilih tanaman Pakis jenis Kadaka terutama bagi konsumen yang sensitif terhadap harga. 5. Mudahnya pendatang baru yang memproduksi tanaman Pakis untuk masuk ke dalam industri Pakis domestik Saat ini tingkat persaingan industri Pakis di Jawa Barat untuk produk daun potong Pakis Kadaka masih rendah. Namun demikian, tingkat permintaan yang tinggi dan posisi laba yang dihasilkan akan menjadi insentif bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam industri. Tanaman hias, khususnya Pakis Kadaka besifat standar, sehingga mudah ditiru pesaingnya. Perusahaan juga tidak dapat menciptakan barrier to entry bagi pendatang baru sehingga sewaktu-waktu industri dapat berubah menjadi lautan merah yang penuh persaingan. 6. Adanya inflasi dan kenaikan harga input bagi budidaya Pakis Input yang digunakan untuk produksi daun potong Pakis Kadaka didapatkan dari pemasok langganan di berbagai wilayah, yakni Cipanas, Cianjur dan Jakarta. Kenaikan harga input menjadi ancaman bagi perusahaan, mengingat posisi permodalan perusahaan yang terbatas. Adanya kenaikan harga input dan jumlah modal yang terbatas memaksa perusahaan memilih antara tiga pilihan, yakni menurunkan produksi, meningkatkan harga atau tetap mempertahankan harga dan jumlah produksi dengan konsekuensi perusahaan mengalami penurunan tingkat laba. 7. Perubahan lingkungan tumbuh untuk budidaya tanaman hias, khususnya Pakis Pemanasan global dan kerusakan lingkungan merupakan ancaman bagi PT. Floribunda, terutama terkait dengan kondisi optimal untuk tumbuh tanaman. Produksi pada kondisi lingkungan yang tidak optimal akan meningkatkan risiko produksi berupa penurunan produktivitas dan kualitas. PT. Floribunda yang amat 102 mementingkan kualitas dan perlu meningkatkan kapasitas produksi merasa perubahan lingkungan merupakan ancaman yang perlu ditanggulangi atau dihindari perusahaan. 8. Penguasaan paten tanaman Pakis oleh negara lain Kurangnya perhatian dari pemerintah dan masyarakat menjadi peluang bagi negara lain untuk mematenkan sumber daya alam asli Indonesia. Dengan adanya paten tersebut, masyarakat Indonesia terpaksa membayar royalti untuk perbanyakan tanaman asli Indonesia sendiri. Untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, terutama pihak pemerintah, penggiat dan pebisnis tanaman hias. Tabel 23. Faktor Strategis Kekuatan dan Kelemahan Pada PT. Floribunda Analisis Internal No Faktor Strategis Kekuatan 1. Memiliki visi, misi dan tujuan yang spesifik sehingga dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam pengembangan usaha tanaman Pakis 2. Memiliki komitmen untuk mengembangkan tanaman hias tropis asli Indonesia, khususnya tanaman Pakis 3. Memiliki kapasitas mengakses informasi, khususnya Pakis dari sumber primer dalam dan luar negeri 4. Memiliki jejaring kerja networking yang luas 5. Manajemen organisasi handal sehingga dapat mendukung pengembangan usaha tanaman Pakis PT. Floribunda 6. Kreatif dalam menghasilkan produk berbasis tanaman hias tropis, khususnya Pakis yang belum ada di Pasar 7. Memiliki sistem pelayanan service yang baik untuk memuaskan pelanggan 8. Memiliki jaringan komunikasi yang baik dalam organisasi 9. Lingkungan kerja yang kondusif dalam mengembangkan usaha tanaman Pakis 10. Reputasi yang baik sebagai produsen tanaman hias asli Indonesia 11. Memiliki koleksi berbagai plasma nutfah tanaman hias tropis yang potensial dikembangkan sebagai komoditas unggulan Kelemahan 1. Keterbatasan modal usaha 2. Belum menerapkan kegiatan penelitian dan pengembangan, terutama untuk tanaman Pakis Kadaka 3. Kurang efektifnya kegiatan promosi untuk pasar domestik Pakis 4. Terbatasnya kapasitas produksi tanaman Pakis 5. Rendahnya kompetensi tenaga kerja di level pelaksana 6. Teknologi sederhana 103 Faktor-faktor strategis internal berupa kekuatan dan kelemahan merupakan hasil dari analisis lingkungan internal PT. Floribunda. Faktor-faktor tersebut merupakan input bagi tahap formulasi strategi pertama, yakni pemberian bobot dan rating pada matriks IFE untuk mengetahui kondisi internal perusahaan. Pemberian bobot dan rating bertujuan mengetahui tingkat kepentingan relatif dari tiap faktor strategis. Faktor strategis yang akan digunakan dalam merumuskan matriks SWOT hanya faktor kekuatan dan kelemahan utama saja, yakni faktor lima kelemahan dan lima kekuatan yang mendapat bobot rata-rata tertimbang paling tinggi dalam matriks IFE. Tabel 24. Faktor Strategis Peluang dan Ancaman Pada PT. Floribunda Analisis Eksternal No Faktor Strategis Eksternal Peluang 1. Tersedianya lingkungan usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha tanaman Pakis 2. Meningkatnya tren tanaman hias daun sehingga meningkatkan peluang diterimanya jenis baru Pakis untuk daun potong 3. Keterbukaan pasar untuk menerima tren tanaman hias baru 4. Adanya pelanggan loyal yang menyebarkan informasi positif mengenai perusahaan 5. Meningkatnya kesadaran masyarakat domestik untuk menggunakan tanaman hias tropis lokal 6. Adanya isu global warming dan kerusakan lingkungan 7. Munculnya bisnis di dalam negeri yang membutuhkan tanaman hias sebagai komponennya 8. Banyaknya konsumen domestik tanaman Pakis potensial 9. Peluang ekspor tanaman hias Pakis yang terbuka lebar 10. Maraknya bisnis ekowisata di Indonesia 11. Kondisi Indonesia sebagai sumber plasma nutfah Pakis dunia 12. Belum berkembangnya kompetitor tanaman Pakis di dalam negeri 13. Banyaknya pemasok untuk menjamin keberlangsungan usaha Ancaman 1. Regulasi dan perpajakan yang memberatkan PT. Floribunda 2. Rumitnya persyaratan ekspor produk hortikultura 3. Belum adanya insentif dan kebijakan yang mendukung pengembangan usaha tanaman hias, khususnya Pakis 4. Banyaknya produk substitusi dekat dan jauh tanaman Pakis, yakni daun potong yang telah banyak di pasaran 5. Mudahnya pendatang baru untuk masuk ke dalam industri Pakis 6. Adanya inflasi dan kenaikan harga input bagi budidaya Pakis 7. Perubahan lingkungan tumbuh untuk budidaya Pakis 8. Penguasaan paten tanaman Pakis oleh negara lain 104 Faktor-faktor strategis eksternal berupa peluang dan ancaman merupakan hasil dari analisis lingkungan eksternal PT. Floribunda. Faktor-faktor tersebut merupakan input bagi tahap formulasi strategi pertama, yakni pemberian bobot dan rating pada matriks EFE untuk mengetahui kondisi eksternal perusahaan. Pemberian bobot dan rating bertujuan mengukur tingkat kepentingan relatif satu faktor dengan faktor lainnya. Faktor-faktor strategis eksternal yang akan digunakan dalam merumuskan matriks SWOT hanya faktor peluang dan ancaman terbesar saja, yakni lima peluang dan empat ancaman dengan tingkat kepentingan relatif tertinggi. 105

VII. PERUMUSAN STRATEGI

Tiap langkah perencanaan strategis PT. Floribunda didasari berbagai pertimbangan. Pertimbangan pertama adalah mengenai posisi perusahaan saat ini. Hal tersebut diketahui dengan cara menganalisis situasi bisnis, yakni analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal, termasuk lingkungan industri tanaman hias di Indonesia. Pertimbangan kedua mengenai arah yang dituju oleh PT. Floribunda. Kejelasan visi, misi serta tujuan merupakan arahan dan pegangan bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan bisnis daun potong Pakis jenis Kadaka. Pertimbangan terakhir adalah alternatif cara PT. Floribunda untuk dapat mencapai visi dan misi tersebut. Alternatif tersebut disusun melalui tiga tahapan sistematis, yakni tahap masukan input stage, tahap pencocokan matching stage dan tahap pengambilan keputusan decision stage. 7.1 Tahap Masukan Input Stage Output dari tahap masukan merupakan matriks IFE dan EFE yang menunjukkan bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, serta bagaimana kemampuan perusahaan untuk meraih peluang atau menghindari ancaman. Informasi dalam tahap masukan berasal dari kuesioner yang diisi oleh pihak yang mengetahui dengan jelas kondisi PT. Floribunda, yakni pemilik, kepala bidang pemasaran dan kepala bidang produksi. Kuesioner pertama diisi untuk mengetahui apa saja faktor strategis internal dan eksternal yang dimiliki PT. Floribunda sekaligus memberikan peringkat untuk masing-masing faktor. Kuesioner kedua bertujuan memberikan bobot untuk tiap faktor internal dan eksternal. 7.1.1 Matriks IFE Hasil kuesioner menunjukan bahwa PT. Floribunda memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, serta memiliki komitmen yang kuat untuk dapat menunjang pencapaian visi dan misi yang ditetapkan. PT. Floribunda juga memiliki kekuatan berupa kemampuan dalam mengakses informasi dan jejaring kerja networking yang luas sehingga mampu melihat dan menanggapi peluang yang muncul dengan