Reza Rahman, Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta, Media Pressindo, 2009.
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia, 2005.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Jo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Jo. Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang
Tata Cara Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
A. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Isu tentang tanggung jawab sosial corporate social responsibility adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Disini terdapat tanggung jawab
moral dari perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan maupun kepada masyarakat disekitar perusahaan. Oleh karena itu berkaitan juga dengan moralitas,
yaitu sebagai standar bagi individu atau sekelompok orang mengenai benar atau salah, baik atau buruk. Sebab etika merupakan tata cara yang menguji standar
moral seseorangn atau standar moral masyarakat. Disini etika bisnis merupakan pengaturan khusus mengenai moral, benar
dan salah. Fokusnya kepada standar-standar moral yang diterapkan dalam kebijakan-kebijakan bisnis, institusi, dan tingkah laku. Dalam konteks ini, etika
bisnis adalah suatu kegiatan standar moral dan bagaimana penerapannya terhadap sistem-sistem dan organisasi melalui masyarakat modren yang menghasilkan dan
mendistribusikan barang dan jasa, dan kepada mereka yang bekerja di organisasi tersebut. Etika bisnis, dengan kata lain adalah bentuk etika terapan yang tidak
hanya menyangkut analisis norma-norma moral dan nilai-nilai moral, tetapi juga menerapkan konklusi analisis ini terhadap lembaga-lembaga, teknologi, transaksi,
aktivitas-aktivitas yang kita sebut dengan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan teori utilitarisme sebagaimana dibicarakan Jeremy Bentham. Menurut teori utilirarisme,
suatu perbuatan atau aturan adalah baik, kalau membawa kesenangan paling besar untuk jumlah orang besar the greatest good for the greatest number, dengan kata
lain kalau memaksimalkan manfaat. Hal itu dapat dipahami dari apabila perusahaan melakukan kegiatan bisnis
demi mencari keuntungan dan juga ikut memikirkan kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat dengan ikut melakukan berbagai kegiatan sosial yang
berguna bagi masyarakat. Kegiatan sosial tersebut sangat beragam bentuknya, misalnya menyumbangkan dan membangun rumah ibadah, membangun sarana
dan prasarana dalam masyarakat, membangun fasilitas sosial seperti pembangkit listrik, saluran air, jalan, tempat rekreasi, melakukan penghijauan, menjaga sungai
dari pencemaran, atau ikut membersihkan sungai dari polusi, melakukan pelatihan cuma-cuma bagi pemuda yang tinggal di sekitar perusahaan, memberi beasiswa
kepada anak-anak dari keluarga yang kurang mampu ekonominya dan seterusnya. World Business Council for Sustainable Development memberikan
definisi Tanggung Jawab Sosial atau corporate social responsibility sebagai berikut :
“business’ commitment to contribute to sustainable economic development, working with employees, their families, the local community,
and society at large to improve their quality of life
27
27
Philip Kotler dan Nancy Lee, Corporate Social Responsibility : Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, John Wiley and Sons, Inc, New Jersey, Hal 3
”
Universitas Sumatera Utara
Yaitu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja sama dengan para pegawai, keluarga mereka,
komunitas lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.
Lebih lanjut lagi, World Business Council for Sustainable Development menambahkan :
“continuing commitment by business to behave ethically, and contribute to economic development, while improving the quality of life of the
workforce and their family as well as the local community and society at large
28
28
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep Aplikasi CSR Corporate Social Responsibility, Gresik, Fascho Publishing, Hal 7
” Yaitu komitmen dunia usaha yang terus menerus untuk bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga
peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Corporate social responsibility
atau tanggung jawab sosial adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat
pada umumnya. Sedangkan secara etimologis corporate social responsibility diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, sebenarnya tidak ada suatu
definisi tunggal mengenai corporate social responsibility.
Universitas Sumatera Utara
Corporate social responsibility menjadi tuntutan yang tidak terelakan lagi
dengan munculnya tuntutan komunitas terhadap perusahaan. Perusahaan sadar bahwa keberhasilannya dalam mencapai tujuan bukan hanya dipengaruhi oleh
faktor internal semata-mata, melainkan juga oleh komunitas yang berada di sekelilingnya. Ini artinya telah terjadi pergeseran hubungan antara perusahaan dan
komunitas. Perusahaan yang semula memposisikan diri sebagai pemberi donasi melalui kegiatan charity dan phylanthropy, kini memposisikan komunitas sebagai
mitra yang turut andil dalam kelangsungan eksistensi perusahaan. Di masa lampau perusahaan-perusahaan tidak terlalu memperdulikan
keadaan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Malahan mereka melakukan sebagala cara yang justru merugikan masyarakat dan juga lingkungan disekitarnya
hanya demi memperoleh keuntungan bagi perusahaannya. Hal inilah yang akhirnya dituntut oleh masyarakat yang menjadi sejarah corporate social
responsibility bahwa setiap perusahaan harus mempunyai tanggung jawab sosial
dan lingkungan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat semakin sadar akan
pentingnya perlindungan atas hak-hak mereka. Lebih jelasnya, masyarakat menuntut tanggung jawab sosial perusahaan. Diakui atau tidak bahwa pada
awalnya corporate social responsibility adalah sebagai suatu sogokan dari perusahaan terhadap masyarakat yang sering dirugikan dalam praktek bisnis
keuangan. Di Indonesia sendiri baru beberapa tahun terakhir ini corporate social
responsibility mulai sering terdengar. Corporate social responsibility awalnya
Universitas Sumatera Utara
merupakan tindakan sukarela dari perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Namun pada akhirnya corporate social responsibility
bukan lagi hanya merupakan suatu tindakan sukarela dari perusahaan, tetapi sudah menjadi kewajiban yang memang harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
yang ada di Indonesia karena sudah diatur di dalam perundang-undangan di Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas. Dimana bila tidak dilakukan dapat dikenakan sanksi. Demikian halnya di negara-negara lain juga sudah berlaku suatu aturan tentang kewajiban
perusahaan untuk melakukan corporate social responsibility.
B. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan