berikutnya, serta dapat membantu memberikan pengetahuan dalam ilmu hukum bagi masayarakat, baik yang mengerti hukum maupun yang sama
sekali tidak mengerti hukum. b.
Secara Praktis Secara praktis pembahasan terhadap masalah Penerapan Gugatan Class
Actions Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas diharapkan dapat menjadi masukan dan pengerahuan bagi
pembaca, khususnya bagi perusahaan yang tidak melaksanakan CSR maka dapat digugat oleh masyarakat, sehingga setiap perusahaan melaksanakan
CSR dengan sebaik-baiknya yang memang menjadi suatu tanggung jawab kepada masyarakat sekitar dan lingkungan, bukan hanya sekedar
melaksanakan kewajiban sebagaimana yang tertulis dalam Undang- Undang, juga sebagai bahan para akademisi dalam menambah wawasan
dan pengetahuan dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan dan pembahasan skripsi ini dengan judul PENERAPAN GUGATAN CLASS ACTION DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40
TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah ditulis dan diteliti dalam bentuk yang sama
khususnya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan judul ini adalah murni hasil pemikiran dalam rangka melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna
Universitas Sumatera Utara
memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
E. Tinjauan Kepustakaan
Community Relations CR maupun Community Development CD
merupakan program implikasi dari program Corporate Social Responsibility CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan. Definisi CSR sangatlah beragam,
bergantung kepada visi dan misi dari perusahaan yang disesuaikan dengan needs, desire, wants,
dan interests komunitas.
4
“A business acts in socially responsible manner when its decision and account for and balance diverse stakeholder interest”
Definisi dari Corporate Social Responsibility CSR itu sendiri telah dikemukan oleh banyak sekali pakar. Diantaranya adalah definisi yang
dikemukakan oleh Magnan and Ferrel 2004 yang mendefinisikan CSR adalah :
5
4
Reza Rahman, Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta, Media Pressindo, 2009, Hal 10
5
A.B. Susanto, Op. cit. Hal 21
.
Definisi tersebut menekankan kepada perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam
setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab.
Elkington mengemukakan dalam buku karangan A.B. Sutanto bahwa CSR adalah :
Universitas Sumatera Utara
“suatu keadaan dimana sebuah perusahaan yang menunjukan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas
perusahaan profit; masyarakat, khususnya komunitas sekitar people; serta lingkungan hidup planet bumi”
6
“Tanggung jawab sosial ini diarahkan balik kedalam internal maupun ke luar eksternal perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan
kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. .
Menurut Chambers dalam buku karangan A.B. Susanto bahwa CSR adalah :
“Kepedulian terhadap lingkungan hidup, lebih dari batas-batas yang dituntut peraturan Undang-Undang, sebagai suatu komitmen usaha untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas”.
Menurut definisi yang diungkapkan oleh THE JAKARTA CONSULTING GROUP, CSR adalah :
7
Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan, dan
”
6
Ibid. Hal 21
7
Reza Rahman, Loc Cit, Hal 10
Universitas Sumatera Utara
oleh karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan
mengalami peningkatan. Oleh karenanya perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang otpimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari
peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Di samping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan. Karena
hanya dengan kerja keras, kontribusi, serta pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai macam aktivitasnya serta meraih kesuksesan. Oleh
karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya. Tentu saja
hubungan antara karyawan dengan perusahaan ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungan mutual beneficial. Artinya perusahaan
harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, namun di pihak lain, karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang
maksimal bagi kemajuan perusahaan. Ke luar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan
sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi
kepentingan generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karenanya perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memperoleh laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan demi mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga
kerja. Seiring dengan tumbuh berkembanganya perusahaan, kebutuhan akan
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerja ini mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajjiban untuk ikut berpartisipasi meyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan
semakin banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh dan berkembang. Oleh karenanya perusahaan berkewajiban untuk selalu mencari peluang-peluang baru
bagi pertumbuhan, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat pengembalian financial yang optimal. Perusahaan juga memiliki
kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan
maupun tidak. Perusahaan ini juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup
masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus. Apabila perusahaan ini tidak melaksanakan tanggung jawab
sosialnya terhadap masyarakat maupun lingkungan hidup, maka perseroan terbatas tersebut dapat dituntut atau diajukan ke pengadilan oleh masyarakat yang
merasa dirugikan melalui perwakilan kelompok ataupun organisasi masyarakat.
F. Metode Penulisan