Kesimpulan Penerapan Gugatan Class Action Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Gugatan perwakilan kelompok atau class actions dan juga khususnya hak gugat organisasi atau legal standing sudah mulai menggejala sekarang di masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan mulai dibuatnya peraturan yang mengatur mengenai prosedur gugatan perwakilan kelompok yaitu Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Tata Cara Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok. Namun selain peraturan tersebut tidak ada lagi peraturan lain yang mengatur tentang prosedur gugatan class actions. Gugatan perwakilan kelompok khususnya Hak Gugat Organisasi dapat ditemukan diterima di Pengadilan Tata Usaha Negara dengan landasan Pasal 14 dan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Jo Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Gugatan perwakilan kelompok khususnya Hak Gugat Organisasi Legal Standing di Pengadilan Tata usaha Negara dapat memberlakukan hukum acara dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Tata Cara Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok dengan penyesuaian-penyesuaian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Prosedur gugatan class actions ini adalah mekanisme yang efisien dan efektif serta bermanfaat untuk memperoleh keadilan bagi banyak orang sebagai Universitas Sumatera Utara pihak yang dirugikan, tetapi kini mulai muncul kekhawatiran apakah mekanisme ini benar-benar dapat melindungi dan memberikan keadilan bagi anggota kelompok yang masuk dalam gugatan perwakilan kelompok, terutama sekali dalam perkara konsumen yang jumlah anggota kelompoknya sangat banyak sekali. Dan berapa besar ganti kerugian yang diterima oleh masing-masing anggota kelompok jika dibandingkan dengan yang diterima oleh pengacara advokat ataupun wakil kelompok jika gugatan pokok dikabulkan. Di Amerika Serikat dan Kanada perkara-perkara gugatan class actions yang dikabulkan dengan ganti rugi yang cukup besar, tetapi ganti rugi yang diterima konsumen sangat kecil dan biasanya hanya berupa kupon belanja saja. Ketidakadilan inilah yang sering sekali dikritik oleh masyarakat. Disamping itu, kemungkinan ada anggota kelompok yang ketinggalan yang tidak dapat menerima uang ganti rugi, karena tidak tahu, atau karena tidak cukup notifikasi atau publikasi yang disebarkan kepada para korban ataupun anggota kelompok oleh wakil kelompok melalui media massa karena wilayah kedudukan anggota kelompok yang sangat luas, dibandingkan dengan sedikitnya pemberitaan, atau karena jenis publikasi yang tidak tepat sehingga tidak dapat menjangkau anggota kelompok yang berjumlah banyak. Dalam praktek gugatan class actions, komponen perwakilan kelas class representatives terlebih dahulu dibuktikan kepada Hakim pengadilan, agar benar- benar dapat menjamin kepentingan anggota kelompok secara jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya untuk menetapkan apakah gugatan merupakan gugatan class actions atau gugatan biasa diterapkan mekanisme Dalam praktek Universitas Sumatera Utara gugatan class actions, komponen perwakilan kelompok class representatives harus terlebih dahulu dibuktikan kepada Hakim Pengadilan, agar benar-benar dapat menjamin kepentingan dari seluruh anggota kelompok secara jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya untuk menetapkan apakah gugatan merupakan gugatan class action atau gugatan biasa diterapkan mekanisme Preliminary Certification Test kepada anggota kelompok agar melakukan opt in dan opt out. Opt in adalah prosedur yang dilakukan anggota kelompok dengan memberikan penegasan bahwa mereka benar-benar anggota kelompok sedangkan opt out adalah kesempatan anggota kelompok untuk menyatakan dirinya keluar dari class actions dan tidak mengkehendaki jadi bagian dari gugatan. Mekanisme Preliminary Certification Test tersebut harus dilakukan apabila tuntutan gugatan adalah berupa uang ganti rugi monetary damages karena menentukan siapa-siapa yang berhak mendapatkan uang ganti rugi, sedangkan gugatan yang tuntutannya hanya berupa permintaan deklaratif atau injuction maka mekanisme ini tidak perlu dilakukan.

B. Saran