BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gugatan perwakilan kelompok atau class actions dan juga khususnya hak gugat organisasi atau legal standing sudah mulai menggejala sekarang di
masyarakat Indonesia. Hal ini ditandai dengan mulai dibuatnya peraturan yang mengatur mengenai prosedur gugatan perwakilan kelompok yaitu Peraturan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Tata Cara Penerapan Gugatan Perwakilan Kelompok. Namun selain peraturan tersebut tidak
ada lagi peraturan lain yang mengatur tentang prosedur gugatan class actions. Gugatan perwakilan kelompok khususnya Hak Gugat Organisasi dapat
ditemukan diterima di Pengadilan Tata Usaha Negara dengan landasan Pasal 14 dan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 Jo Undang-Undang Nomor
4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Gugatan perwakilan kelompok khususnya Hak Gugat Organisasi Legal Standing di Pengadilan Tata usaha
Negara dapat memberlakukan hukum acara dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Tata Cara Penerapan Gugatan
Perwakilan Kelompok dengan penyesuaian-penyesuaian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara. Prosedur gugatan class actions ini adalah mekanisme yang efisien dan
efektif serta bermanfaat untuk memperoleh keadilan bagi banyak orang sebagai
Universitas Sumatera Utara
pihak yang dirugikan, tetapi kini mulai muncul kekhawatiran apakah mekanisme ini benar-benar dapat melindungi dan memberikan keadilan bagi anggota
kelompok yang masuk dalam gugatan perwakilan kelompok, terutama sekali dalam perkara konsumen yang jumlah anggota kelompoknya sangat banyak
sekali. Dan berapa besar ganti kerugian yang diterima oleh masing-masing anggota kelompok jika dibandingkan dengan yang diterima oleh pengacara
advokat ataupun wakil kelompok jika gugatan pokok dikabulkan. Di Amerika Serikat dan Kanada perkara-perkara gugatan class actions yang dikabulkan
dengan ganti rugi yang cukup besar, tetapi ganti rugi yang diterima konsumen sangat kecil dan biasanya hanya berupa kupon belanja saja. Ketidakadilan inilah
yang sering sekali dikritik oleh masyarakat. Disamping itu, kemungkinan ada anggota kelompok yang ketinggalan
yang tidak dapat menerima uang ganti rugi, karena tidak tahu, atau karena tidak cukup notifikasi atau publikasi yang disebarkan kepada para korban ataupun
anggota kelompok oleh wakil kelompok melalui media massa karena wilayah kedudukan anggota kelompok yang sangat luas, dibandingkan dengan sedikitnya
pemberitaan, atau karena jenis publikasi yang tidak tepat sehingga tidak dapat menjangkau anggota kelompok yang berjumlah banyak.
Dalam praktek gugatan class actions, komponen perwakilan kelas class representatives terlebih dahulu dibuktikan kepada Hakim pengadilan, agar benar-
benar dapat menjamin kepentingan anggota kelompok secara jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya untuk menetapkan apakah gugatan merupakan
gugatan class actions atau gugatan biasa diterapkan mekanisme Dalam praktek
Universitas Sumatera Utara
gugatan class actions, komponen perwakilan kelompok class representatives harus terlebih dahulu dibuktikan kepada Hakim Pengadilan, agar benar-benar
dapat menjamin kepentingan dari seluruh anggota kelompok secara jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya untuk menetapkan apakah gugatan merupakan
gugatan class action atau gugatan biasa diterapkan mekanisme Preliminary Certification Test
kepada anggota kelompok agar melakukan opt in dan opt out. Opt in
adalah prosedur yang dilakukan anggota kelompok dengan memberikan penegasan bahwa mereka benar-benar anggota kelompok sedangkan opt out
adalah kesempatan anggota kelompok untuk menyatakan dirinya keluar dari class actions dan tidak mengkehendaki jadi bagian dari gugatan.
Mekanisme Preliminary Certification Test tersebut harus dilakukan apabila tuntutan gugatan adalah berupa uang ganti rugi monetary damages
karena menentukan siapa-siapa yang berhak mendapatkan uang ganti rugi, sedangkan gugatan yang tuntutannya hanya berupa permintaan deklaratif atau
injuction maka mekanisme ini tidak perlu dilakukan.
B. Saran