Metode Pengumpulan Data Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

1. Data Primer Yakni data yang diperoleh langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian dilaksanakan. Data primer dilakukan melalui wawancara dan pemberian kuisioner daftar pertanyaan. 2. Data Sekunder Yakni data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari beberapa buku,jurnal,majalah, dan situs-situs internet yang mendukung penyelesaian masalah dalam penelitian.

3.8. Metode Pengumpulan Data

1 Pemberian Kuisioner Penelitian ini memperoleh data melalui penyebaran kuisioner kepada sampel yang merupakan 111 orang karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai di seluruh bagian divisi. 2 Wawancara Melakukan tanya jawab secara lisan kepada sampel terkait sebagai responden dalam penelitian. 3 Studi Dokumentasi Mempelajari dan memperoleh data melalui buku,jurnal,situs internet sesuai dengan masalah terkait pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto 2006 : 144, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat penelitian berupa kuesioner. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai.Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 17.0 dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r hitung r table , maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika r hitung r table , maka pertanyaan dinyatakan tidak valid Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Validasi Tiap Pertanyaan Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 157.4333 543.013 .684 .957 VAR00002 157.7333 540.547 .620 .957 VAR00003 157.9667 543.620 .658 .957 VAR00004 157.9000 544.990 .528 .957 VAR00005 157.4333 543.013 .684 .957 VAR00006 157.8667 539.292 .667 .957 VAR00007 157.7333 543.168 .583 .957 VAR00008 157.5333 537.430 .713 .956 VAR00009 157.6333 551.413 .439 .958 VAR00010 157.8333 551.730 .459 .958 VAR00011 157.8667 539.292 .736 .956 VAR00012 157.7333 543.375 .607 .957 VAR00013 157.7000 528.562 .721 .956 VAR00014 158.0000 541.655 .505 .958 VAR00015 157.6333 536.654 .650 .957 VAR00016 157.6333 548.792 .401 .958 VAR00017 157.5333 548.189 .528 .957 VAR00018 157.7333 538.340 .621 .957 VAR00019 157.7333 535.582 .772 .956 VAR00020 157.8333 545.109 .616 .957 VAR00021 157.8667 552.809 .426 .958 VAR00022 157.6000 536.731 .611 .957 VAR00023 157.9000 537.679 .472 .958 VAR00024 157.7333 529.237 .746 .956 VAR00025 157.0667 547.306 .505 .957 VAR00026 157.2333 548.116 .445 .958 VAR00027 157.0667 546.409 .592 .957 Universitas Sumatera Utara VAR00028 157.0667 543.995 .591 .957 VAR00029 157.1333 543.775 .644 .957 VAR00030 157.2000 542.372 .631 .957 VAR00031 157.0667 547.513 .560 .957 VAR00032 157.6667 539.057 .506 .958 VAR00033 157.5667 539.909 .642 .957 VAR00034 157.8333 535.523 .652 .957 VAR00035 157.9000 532.645 .648 .957 VAR00036 157.7667 541.357 .572 .957 VAR00037 157.8333 537.316 .575 .957 VAR00038 158.1333 549.568 .395 .958 VAR00039 157.7333 550.202 .455 .958 VAR00040 157.9000 538.093 .576 .957 VAR00041 158.1333 549.568 .395 .958 VAR00042 157.5000 547.362 .603 .957 VAR00043 157.4333 543.013 .684 .957 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,0 Pada tabel diatas terlihat seluruh pertanyaan valid, karena pada tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai pada Corrected Item-Total Correlation diats 0,361, sehingga dapat dinyatakan 43 Empat Puluh Tiga butir instrument dalam penelitian ini.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik Situmorang dkk, 2008. Uji realibilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsisten didalam mengukur gejala yang sama Sugiyono 2006:116. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara program SPSS 17.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau r tabel maka pertanyaan reliabel Jika r alpha negatif atau r tabel maka pertanyaan tidak reliabel Tabel 3.5 Reliability Statistic Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .958 43 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17,0 Tabel 3.5 menjelaskan bahwa semua butir instrument reliable karena nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,958 lebih besar 0,70. 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk merumuskan dan menafsirkan data yang telah dikumpulkan sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi karyawan terhadap faktor-faktor organisasi dan lingkungan kerja PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai serta pengaruhnya terhadap stress kerja karyawan.

3.10.2 Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda Metode analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruhhubungan antara variabel independent Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja dan variabel dependent Stress Kerja akan digunakan Universitas Sumatera Utara analisis regresi linear berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,0. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +e Dimana: Y = Kinerja Karyawan a = Konstan b 1 = Koefisien regresi berganda X1 = Faktor-Faktor Organisasi X2 = Lingkungan Kerja e = Standar error b 1 = Koefisien regresi Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut: A. Uji Normalitas Uji normalitas memiliki tujuan agar mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, disebabkan adanya nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu: 1. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: a. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara b. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorof-Smirnov K-S. Menurut Sekaran 2008:181 bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai Asymp.Sig2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal. B. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas C. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan lain. Universitas Sumatera Utara Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu: 1. Analisis Grafik Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. 2. Analisis Statistik Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer. D. Uji F Uji Serentak Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap variabel dependent Stress Kerja. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap variabel dependent Stress Kerja. Nilai f hitung akan dibandingkan dengan nilai f tabel . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 H a diterima jika f hitung f tabel pada α = 5 E. Uji t Uji Parsial Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H o : bi = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. H a : bi ≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H o diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H a ditolak bila t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara F. Pengujian Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinan R 2 bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Apabila deteminasi R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dan bila R 2 mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Perusahaan

4.1.1 Sejarah Berdirinya PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai

PT Pelabuhan Indonesia I Persero didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah SH No. 1 tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana dimuat dalam Tambahan Berita Negara Rl No. 8612 Tahun 1994, beserta perubahan terakhir sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Rl No.1 tanggal 2 Januari 1999. Pada masa penjajahan Belanda perseroan ini diberi nama Haven Badrift. Selanjutnya setelah kemerdekaan Rl tahun 1945 sampai dengan 1950 perseroan berstatus sebagai Jawatan Pelabuhan. Pada tahun 1960 sampai dengan 1969 jawatan Pelabuhan berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status Perusahaan Negara Pelabuhan disingkat dengan nama PN Pelabuhan. Pada periode 1969 sampai dengan tahun 1983 Pelabuhan berubah menjadi Lembaga Penguasa Pelabuhan dengan nama Badan Pengusahaan Pelabuhan disingkat BPP. Pada tahun 1983 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1983 Badan Pengusahaan Pelabuhan dirubah menjadi Perusahaan Umum Pelabuhan I disingkat Perumpel I. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 1991 Perumpel I berubah status menjadi PT Persero Pelabuhan Indonesia I berkedudukan dan berkantor pusat di Medan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2001 BUMN. Pembinaan Teknis operasional berada ditangan Departemen Perhubungan dan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai adalah cabang dari PT. Pelabuhan Indonesia I Medan, suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan Dumai beralamat di jalan Datuk Laksamana Dumai, Riau Daratan Indonesia. Pelabuhan Dumai ini pada mulanya merupakan tempat persinggahan para nelayan kemudian berkembang menjadi perkampungan untuk bercocok tanam. Pada masa penjajahan jepang di Indonesia, Dumai dimanfaatkan untuk pendaratan dan tempat berdomisilinya pada romusha guna melanjutkan pencaharian sumber-sumber minyak di Riau yang sebelumnya pada tahun 1924 telah dirintis oleh perusahaan Cevron Coorporation dari Amerika Serikat, 6 tahun kemudian pemerintahan Hindia Belanda menyetujui permintaan Chevron untuk memperoleh hak eksploitasi. Setelah jepang meninggalkan Indonesia, pencaharian sumber-sumber minyak ini dilanjutkan lagi oleh SOCAL Standart Oil Company Of California yang kemudian berubah nama menjadi Caltex Pasific Indonesia CPI. Dari tahun ketahun kegiatan Pelabuhan Dumai semakin berkembang yang tadinya pelabuhan ini hanya disinggahi kapal-kapal dagang berukuran kecil menjadi pelabuhan samudera yang menjadi tujuan kapal-kapal berukuran besar untuk melakukan kegiatan bongkar muat, komoditi perdagangan ekspor impor. Universitas Sumatera Utara Visi dan Misi PT Pelabuhan Indonesia I Persero Visi : “Menjadi Penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik terkemuka di tingkat Regional”. Misi : “Menyediakan jasa kepelabuhanan dan logistik berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi wilayah”.

4.1.2 Struktur Organisasi 1. Struktur organisasi cabang Pelabuhan Dumai terdiri dari :

1. General Manajer. 2. Deputi General Manajer. 3. Divisi Pelayanan Kapal. 4. Divisi Usaha Terminal. 5. Divisi Keuangan. 6. Divisi Komersial. 7. Divisi Teknik. 8. Divisi Teknologi Informasi 9. Divisi Umum. 10. Divisi Sistem Manajemen. 11. Divisi Logistik. 12. Pelabuhan Perwakilan Bagan siapi-api. Universitas Sumatera Utara 2. General Manajer dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Deputi General Manajer. 3. Divisi sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, masing-masing dipimpin oleh Manajer. 4. Divisi umumnya terdiri dari dinas-dinas, masing-masing dipimpin oleh asisten Manajer. 5. Pelabuhan perwakilan Bagan Siapi-api dipimpin oleh Kepala Perwakilan. 6. Kepala Perwakilan dibantu Staf atau Pelaksanaan. 7. Bagan Struktur Organisasi Cabang Pelabuhan Dumai sebagaimana terdapat pada Lampiran Keputusan ini.

4.1.3 Kegiatan Utama

Tujuan PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Dumai sesuai Anggaran Dasar Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang penyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini yaitu untuk menghasilkan jasa kepelabuhanan bertaraf Internasional dan berdaya saing kuat untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut PT Pelabuhan Indonesia I Persero dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sesuai Anggaran Dasar Perusahaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Penyedia dan pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal. 2. Penyedia dan pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan pilotage dan penundaan kapal. 3. Penyedia dan pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering general cargo, dan kendaraaan serta barang-barang lainnya. 4. Penyedia dan pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dermaga berbagai macam komunitas multi purpose, penumpang, pelayaran rakyat dan Ro-Ro. 5. Penyedia dan pelayanan jasa gudang, lapangan penumpukan dan tangki timbun atau tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan. 6. Penyedia dan pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri serta gedung-gedung atau bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda. 7. Penyedia dan pelayanan listrik serta air kapal. 8. Penyedia dan pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal yang melakukan aktivitas di lingkungan pelabuhan. 9. Penyedia dan pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan. Universitas Sumatera Utara 10. Penyedia dan pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan. 11. Pengusahaan dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik. Selain kegiatan utama diatas, PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Dumai melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan Perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan meliputi: a. Jasa angkutan. b. Jasa persewaan lahan. c. Jasa pelayanan alih muat dari kapal Ship to Ship Transfer termasuk jasa ikutan lainnya. d. Jasa komunikasi dan informasi. e. Jasa tally. f. Jasa pas pelabuhan. g. Jasa timbangan. h. Jasa pandu. i. Jasa tunda. j. Jasa tambat. k. Jasa bongkar muat. l. Jasa pengendalian limbah di laut dengan menyediakan oil boom. Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Prospek Bisnis

PT Pelabuhan Indonesia I Persero Cabang Dumai berada ditempat yang strategis. Area perusahaan umumnya merupakan daerah penghasil komoditi ekspor yang bersumber dari industri pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan industri lainnya. Pihak manajemen menyadari bahwa pengembangan usaha kepelabuhanan tersebut, tidak semua dapat dikelola sendiri karena dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk pembangunan dan pengembangan pelabuhan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan perseroan adalah melakukan pelaksanaan kerjasama usaha dengan pihak swasta. Kerjasama usaha yang telah dilaksanakan: 1. Kerjasama pengelolaan air kapal atau umum yang layak diminum di pelabuhan Belawan, Dumai dan Tanjung Balai Karimun. 2. Kerjasama pelayanan penundaan kapal di pelabuhan Belawan, Dumai, Pekanbaru dan Tanjungpinang. 3. Kerjasama pengoperasian Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri DUKS dilingkungan kerja PT Persero Pelabuhan Indonesia I. 4. Kerjasama penanganan bongkar muat komoditi minyak kelapa sawit CPO dan ikutannya dengan sistem pipanisasi di Pelabuhan Dumai. 5. Pengoperasian Gudang Curah Kering khusus untuk komoditi bungkil di Pelabuhan Dumai. 6. Kerjasama pengoperasian alat bongkar muat untuk handling container di Terminal Container Pelabuhan Dumai. Universitas Sumatera Utara 7. Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian area Ship To Ship STS di pelabuhan dumai. Kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Ship Transit Ancharage Area area labuh jangkar kapal-kapal di Pelabuhan Dumai 8. Pelayanan Fasilitas Persewaan tanah Pelabuhan dalam hal timbangan bekerjasama dengan PT. Naga Mas Palm Oil Lestari. 9. Pelayanan Persewaan lahan bekerjasama dengan CV. Mitra Mandiri. Pengembangan pelabuhan strategis perlu diarahkan untuk meningkatkan level of service guna mempertahankan pangsa pasar yang telah ada serta penetrasi pasar dengan memanfaatkan pertumbuhan bisnis di hinterland. Kebijakan yang ditempuh untuk pencapaian tersebut adalah dengan melakukan efisiensi dan optimalisasi. Sehubungan hal tersebut diatas, pihak manajemen perseroan akan melakukan program-program pengembangan pelabuhan untuk mencapai sasaran perusahaan, yang meliputi, Pelabuhan Belawan, Unit Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Pekanbaru, PelabuhanTanjung Pinang, Pelabuhan Lhokseumawe, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Pelabuhan Sabang dan Pelabuhan Kuala Enok. 4.1.5 Penataan dan Pengembangan Untuk meningkatkan kinerja operasional dan mutu pelayaran, manajemen PT Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai telah melakukan upaya penataan dan pengembangan pelabuhan. Penataan dan pengembangan yang dilakukan meliputi peningkatan kapasitas dari fasilitas dan peralatan pelabuhan, serta peningkatan nilai perusahaan melalui peningkatan pendapatan sesuai dengan pertumbuhan permintaan jasa kepelabuhanan. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan Universitas Sumatera Utara operasional pelabuhan dilakukan melalui berbagai kegiatan investasi baik prasarana maupun sarana pelabuhan serta pengembangan sistem. Kegiatan tanggung jawab terhadap lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai dari tahun 2010 sampai dengan 2012 meliputi 1. Bantuan pendidikan dan pelatihan. 2. Pengembangan dan sarana atau prasarana umum. 3. Bantuan sarana ibadah. 4. Peningkatan kesehatan. 5. Pelestarian alam, seni dan budaya. Bantuan yang telah diberikan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai berdasarkan keputusan direksi yang menyetujui ajuan proposal yang diberikan kepada perusahaan. Proposal yang diajukan mengenai bantuan sarana ibadah, bantuan peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum. Universitas Sumatera Utara

4.1.7 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. PELABUHAN INDONESIA I CABANG DUMAI Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai GENERAL MANAGER MANAJER SISTIM MANAJEMEN DEPUTI GENERAL MANAGER MANAJER TEKNIK MANAJER TEKNOLOGI INFORMASI MANAJER UMUM MANAJER PELAYANAN KAPAL MANAJER USAHA TERMINAL MANAJER KEUANGAN MANAJER KOMERSIAL MANAJER LOGISTIK ASISSTEN MENEJER FASILITAS ASISSTEN MENEJER PERALATA N DAN INSTALASI ASISSTEN MANAJER OPERASI DAN DUKUNGAN TEKNIS ASISSTEN MANAJER ADMINISTRA SI DAN LAYANAN USER KEPALA PERWAKILAN BAGAN SIAPI API ASISSTEN MANAJER PERENCANASIAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI ASISSTEN MANAJER PELAYANAN PEMANDU ASISSTEN MANAJER PENYIAPAN ARMADA ASISSTEN MANAJER PELAYANAN TERMINAL ASISSTEN MANAJER PENGOPERASI ALAT ASISSTEN MANAJER ADMINISTRASI DAN KEUANGAN ASISSTEN MANAJER ANGGARAN DAN AKUNTANSI ASISSTEN MANAJER PEMBENDA HARAAN ASISSTEN MANAJER KEMITRAA N DAN BINA LINGKUNG ASISSTEN MANAJER PELAYANAN PELANGGAN ASISSTEN MANAJER PEMASARAN ASISSTEN MANEJER SUMBER DAYA MANUSIA ASISSTEN MANEJER TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA ASISSTEN MANEJER HUKUM DAN HUMAS Universitas Sumatera Utara

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Teknik Analisis Data 4.2.2.1 Metode Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Responden

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Jumlah responden penelitian sebanyak 111 orang. Jumlah pernyataan yang diberikan untuk variabel variabel X 1 Faktor-Faktor Organisasi sebanyak 18 pernyataan, X 2 Lingkungan Kerja sebanyak 17 pernyataan, dan variabel Y Stress Kerja sebanyak 8 pernyataan.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.1

Umur Gender Crosstabulation Count Gender Total laki-laki Perempuan Umur 24-33 13 5 18 34-43 24 2 26 44-53 61 6 67 Total 98 13 111 Sumber: Hasil Penelitian 2013 Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah jenis kelamin laki-laki terbanyak terdapat pada umur 44-53, dan jumlah jenis kelamin perempuan terbanyak terdapat pada umur 44-53 karena PT. Pelabuhan Indonesia membutuhkan karyawan yang telah memiliki pengalaman dan loyalitas tinggi bagi perushaan baik itu yang dipekerjakan didalam kantor maupun dilapangan itu sendiri. Universitas Sumatera Utara

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Gender Jabatan Crosstabulation Count Jabatan Total Pelayanan Kapal Usaha Terminal Komersial Sistem Manajemen Teknik Logistik Umum Keuangan teknik Informati ka Bagan Siapi- api Gender laki-laki 49 9 8 4 6 3 8 6 4 1 98 Perempuan 2 3 4 4 13 Total 51 12 8 4 10 3 12 6 4 1 111 Sumber : hasil Penelitian 2013 Tabel 4.2 menjelaskan bahwa jumlah jenis kelamin laki-laki terdapat lebih banyak pada jabatan pelayanan kapal yaitu sebesar 49 orang karena pada jabatan pelayanan kapal dibutuhkan karyawan yang dapat langsung terjun ke lapangan untuk mengatur keluar amsuknya kapal di pelabuhan. sedangkan jenis kelamin Perempuan lebih banyak terdapat pada jabatan Teknik dan Umum yaitu sebesar 4 orang dikarenakan di jabatan ini mengontrol dan mengurus administrasi seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam pengembangan pelabuhan tersebut dari dalam kantor. Universitas Sumatera Utara

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Tabel 4.3

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

8 99 106

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan

4 57 105

Pelaksanaan Perjanjian Pinjaman Dana Program Kemitraan Antara PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan Dengan Mitra Binaannya

5 56 146

Pengaruh Stress Kerja terhadap kinerja Karyawan pada Divisi Usaha Terminal PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang

2 7 49

Pengaruh disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada pt. Pelabuhan indonesia (persero) i cabang belawan

63 713 124

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) CABANG BELAWAN.

0 5 25

A. Umur - Pengaruh Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Stress Kerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai

0 0 43

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Faktor-Faktor Organisasi 2.1.1. Pengertian Organisasi - Pengaruh Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Stress Kerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Stress Kerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai

0 0 8

Pengaruh Faktor-Faktor Organisasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Stress Kerja pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai

0 0 10