ketika mengambil pegawai dengan kepribadian tipe A. Sebab, disatu sisi akan memperoleh hasil yang bagus dan pekerjaan mereka, namun disisi
lain perusahaan akan mendapatkan pegawai yang mendapat resiko serangan atau sakit.
6. Peristiwa atau pengalaman pribadi.
Stress kerja sering disebabkan pengalaman pribadi yang menyakitkan, kematian pasangan, perceraian, sekolah, anak sakit atau gagal sekolah,
kehamilan tidak diinginkan, peristiwa traumatis atau menghadapi masalah pelanggaran hukum. Banyak kasus menunjukkan bahwa tingkat stress
paling tinggi terjadi pada seseorang yang ditinggalkan mati pasangannya, sementara yang paling rendah disebabkan oleh perpindahan tempat
tinggal. Disamping itu, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan sehari- hari, kesepian, perasaan tidak nyaman.
2.3.4. Akibat Dari Stress Kerja
Menurut Robbins 2008:375 akibat stress dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum, yaitu:
a. Gejala Fisiologi
Pengaruh awal stress biasanya berupa gejala-gejala fisiologis. Ini terutama disebabkan oleh kenyataan bahwa topik stress pertama kali diteliti oleh
ilmu kesehatan medis. Hubungan antara stress dan gejala-gejala fisiologis yang khusus tidak jelas. Secara tradisonal, para peneliti menyimpulkan
bahwa ada sedikit, jika memang ada, hubungan yang konsisten. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
disebabkan oleh kompleksitas gejala dan sulitnya mengukur gejala-gejala itu secara objektif. Yang lebih muktahir, beberapa bukti menunujukkan
bahwa stress mungkin memilki efek fisiologis yang membahayakan. Seperti : sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
b. Gejala Psikologi
Stress dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stress yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan.
Ketidakpuasan kerja adalah efek psikologi paing sederhana dan paling nyata dari stress. Namun stress juga muncul dalam beberapa kondisi
psikologis lainnya. Seperti, ketegangan, murung, kecemasan, kejengkelan, berkurangnya kepuasaan kerja, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-
nunda pekerjaan. c.
Gejala Perilaku Gejala–gejala stress yang berkaitan dengan perilaku seperti perubahan
dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi
alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidak teraturan waktu tidur.
2.3.5. Dampak Stress Kerja pada Perusahaan
Stress kerja yang dialami oleh karyawan akan berpengaruh pada berjalannya operasional perusahaan untuk mendapatkan tujuannya. Menurut Aurelya 2011:19
adapun dampak yang ditimbulkan dari stress kerja dapat berupa:
Universitas Sumatera Utara
1. Terjadinya kekacauan, hambatan baik dalam menajemen maupun operasional
kerja 2.
Menganggu kenormalan aktivitas kerja 3.
Menurunkan tingkat produktivitas 4.
Menurunkan pemasukkan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial perusahaan karena tidak imbangnya antara produktifitas dengan biaya yang
dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Menurut Handoko 2008:201 stress dapat membantu atau fungsional, tetapi
juga dapat berperan salah dysfunctional atau merusak kinerja karyawan. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stress mempunyai potensi untuk mendorong atau
mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stress.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Handoko 2008:202
Gambar 2.1 Model Hubungan Stress-Kinerja
Gambar 2.1 menunjukkan adanya hubungan antara stress kerja dan hasil kerja individu. Bila tak ada stress kerja, tantangan-tantangan kerja juga tidak ada, dan hasil
kerja cenderung rendah. Sejalan dengan meningkatnya stress, kinerja cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya dalam
memenuhi berbagai persayaratan atau kebutuhan pekerjaan. Bila stress telah mencapai puncak yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja harian karyawan,
maka stress tambahan akan cenderung tidak menghasilkan perbaikan kinerja. Bila stress kerja terlalu besar, kinerja akan menurun karena stress menganggu pelaksanaan
pekerjaan. Apabila stress terjadi paling ekstrim kinerja akan menjadi nol karena karyawan menjadi sakit atau tidak kuat bekerja lagi dan mungkin akan berhenti.
Tinggi
Rendah Rendah
Tinggi Stress
Kinerja
Universitas Sumatera Utara
2.3.6. Dampak Stress Kerja Pada Karyawan