23
c. Aktifitas seksual
5. Aspek lingkungan
Yang menyangkut masalah: a.
Kemampuan finansial b.
Kebebasan, rasa aman dan keselamatan secara psikis c.
Ketersediaan dan kualitas pelayanan kesehatan dan sosial d.
Lingkungan rumah e.
Kesempatan mendapat informasi baru dan ketrampilan f.
Peran serta dalam aktifitas rekreasional g.
Lingkungan fisik polusi, aturan hukum, iklim, dan kebisingan h.
Transportasi 6.
Spiritual Agama Personal keyakinan Yang menyangkut faktor:
a. Spiritual, agama dan personal keyakinan WHO, 2004.
WHOQOL ini kemudian dibuat lagi menjadi instrument World Health Organization Quality of Life Bref WHOQoL
–BREF dimana enam aspek tersebut dipersempit menjadi empat aspek yaitu kesehatan fisik, kesejahteraan
psikologis, hubungan sosial dan hubungan dengan lingkungan WHO, 2004.
2.2.3 Pengukuran Kualitas Hidup
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup pasien DM adalah World Health Organization Quality of Life WHOQOL-BREF dari
World Health Organization WHO, yang meliputi 4 aspek kualitas hidup, yaitu kesehatan fisik, kesehatan mental, hubungan sosial, dan lingkungan. Kualitas
hidup diukur dengan mengacu kuesioner WHOQOL-BREF yang terdiri dari 26 pertanyaan.
WHOQOL-BREF telah terbukti untuk menampilkan validitas diskriminan, validitas isi dan reliabilitas test-retest yang baik WHO, 2004. Pada
saat ini di Indonesia sudah dilakukan penyesuaian WHOQOL-BREF dalam versi
Indonesia WHO, 2004.
24
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Pada Diabetes Melitus Tipe 2
Penatalaksanaan DM secara umumnya dapat meningkatkan kualitas hidup
penyandang DM PERKENI, 2011. Tetapi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Faktor-faktor tersebut perlu diberi perhatian oleh
pengasuh dan dokter mengelola pasien DM Isa dan Baiyuwe, 2006. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien DM :
1. Usia
Umur ternyata merupakan salah satu faktor yang bersifat mandiri dalam pengaruhnya terhadap perubahan toleransi tubuh terhadap glukosa.
Umumnya diabetes orang dewasa hampir 90 masuk DM tipe 2 Rochmah, 2009. Menurut Undang-Undang No 13 Tahun 1998 tentang
kesejahteraan lansia menetapkan, bahwa batas umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas Kemenkes RI, 2013. Manakala, World Health
Organization WHO menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu usia pertengahan middle age 45 -59 tahun, lanjut usia elderly 60 -74 tahun,
lanjut usia tua old 75 – 90 tahun dan usia sangat tua very old diatas 90
tahun WHO, 2015
.
2. Jenis kelamin
Proporsi penderita DM lebih tinggi pada wanita jika dibandingkan dari laki-laki Riskesdas, 2011. Dalam penelitian Isa dan Baiyewu 2007,
memperlihatkan sosiodemografi
salah satunya
jenis kelamin
mempengaruhi kualitas hidup pasien. Proporsi penderita DM lebih tinggi pada wanita jika dibandingkan dari laki-laki Riskesdas, 2011.
3. Tingkat pendidikan
Menurut tingkat pendidikan proporsi penderita DM cenderung tinggi pada kelompok dengan pendidikan yang rendah Riskesdas, 2011.
4. Pekerjaan
Menurut jenis pekerjaan proporsi penderita DM terendah adalah pada pegawai diikuti petani, nelayan, wiraswasta dan tidak bekerja. Proporsi
tertinggi pada pekerjaan lainnya Riskesdas, 2011.