39
5.1.2.3 Distribusi Frekuensi Responden Diabetes Melitus Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden
Dari 100 orang responden pada penelitian ini, sebanyak 27 orang responden yang menderita DM. Berdasarkan Tabel 5.3 kita dapat melihat distribusi frekuensi
karakteristik demografi responden.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Yang Menderita Diabetes Melitus Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden
No. Jumlah Sampel
n
1
Kategori Usia
Usia Pertengahan 45-59 tahun 16
59,3
Lanjut Usia 60-74 tahun 10
37,0
Lanjut Usia Tua 75-90 tahun 1
3,7 2 Jenis Kelamin
Laki-laki 2
7,4 Wanita
25 92,6
3 Tingkat Pendidikan Tidak bersekolah
2 7,4
SD 8
29,6 SMP
9 33,3
SMA 7
25,9 PT Akademi
1 3,7
4 Pekerjaan Tidak bekerja
19 70,4
PetaniPedagangBuruh 2
7,4 PNSTNIPOLRI
1 3,7
Lain-lain 5
18,5
5 Status Sosial Ekonomi
RP. 1.625.000 kurang 14
51,9 ≥ Rp. 1.625.000 - Rp. 4.000.000
cukup
6 Status Pernikahan
Menikah Jandaduda
13
20 7
48,1
74,1 25,9
Dari Tabel 5.3 diatas, dapat diketahui bahwa kejadian DM terbanyak pada kelompok usia 45-59 tahun yaitu sebanyak 16 orang 59,3, 10 orang berusia
60-70 tahun 37,0, dan 1 orang berusia 51-60 tahun 3,7. Jumlah wanita yang mempunyai riwayat DM adalah sebanyak 25 orang 92,6 manakala laki-
laki dengan riwayat DM sebanyak 2 orang 7,4.
40
Berdasarkan karakteristik responden menurut tingkat pendidikan responden, diperoleh data distribusi bahwa SMP sebanyak 9 orang 33,3, diikuti dengan
SD sebanyak 8 orang 29,6, SMA sebanyak 7 orang 25,9, tidak bersekolah sebanyak 2 orang 7,4 dan Perguruan Tinggi sebanyak 1 orang 3,7.
Berdasarkan karakterikstik pekerjaan pula, responden DM yang tidak bekerja sebanyak 19 orang 70,4, diikuti pekerjaan lain-lain sebanyak 5 orang
18,5, petani pedagang buruh sebanyak 2 orang 7,4 dan PNS TNI POLRI sebanyak 7,4.
Seperti dalam Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa kejadian DM terbanyak pada kelompok status sosial ekonomi rendah yaitu sebanyak 14 orang 51,9 dan
status sosial ekonomi cukup sebanyak 13 orang 48,1. Manakala berdasarkan status pernikahan sebanyak 20 orang 74,1 adalah menikah dan janda duda
sebanyak 7 orang 25,9.
5.1.2.4 Distribusi Frekuensi Responden Diabetes Melitus Berdasarkan Kadar Gula Darah Sewaktu dan Lama Menderita Diabetes Melitus
Terkendalinya DM ditunjukkan dengan normalnya kadar gula darah karena kadar gula darah merupakan indikator dalam diagnosa DM pada penelitian ini.
Berdasarkan Tabel 5.4 kita dapat melihat distribusi frekuensi responden Diabetes Melitus berdasarkan kadar gula darah sewaktu dan lama menderita Diabetes
Melitus.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Diabetes Melitus Berdasarkan Kadar Gula Darah Sewaktu dan Lama Menderita Diabetes Melitus
Jumlah Sampel n
1 Kadar Gula Darah Sewaktu Normal
Tinggi 2 Lama Menderita Diabetes Melitus
≤ 10 tahun 11-15 tahun
≥15 tahun
2 25
20 5
2 7,4
92,6 74,1
18,5 7,4
41
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas, sebanyak 2 orang 7,4 responden DM mempunyai kadar gula darah yang normal manakala 25 orang 92,6 lagi
memiliki kadar gula darah sewaktu yang tinggi. Berdasarkan kategori lama menderita DM pula sebanyak 20 orang 74,1 menderita menderita DM selama
1 hingga 10 tahun, 5 orang 18,5 menderita selama 11 hingga 15 tahun dan 2 orang 7,4 lebih dari 15 tahun.
5.1.3 Analisis Bivariat Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan chi-square untuk melihat
hubungan diantara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan kualitas hidup. Konsep ini meliputi beberapa dimensi yang luas yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologis,
hubungan sosial dan lingkungan.
5.1.3.1 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Kualitas Hidup Secara Umum
Pada kuesioner WHOQOL-BREF terdapat 2 pertanyaan yang diiuji secara terasing. Salah satu pertanyaan tersebut adalah persepsi responden tentang
kualitas hidupnya secara umum. Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat hubungan antara Diabetes Melitus dengan kualitas hidup secara umum pada responden.
Tabel 5.5 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Kualitas Hidup Secara Umum
Variabel Kualitas
Hidup Jumlah Sampel
DM Non DM n
n Total p
Baik 11 40,7
50 68,5 61 61,0
Sedang 10 37,0
10 13,7 20 20,0 0,018
Buruk 6 22,2
13 17,8 19 19,0
Total 27 100,0
73 100,0 100 100,0
Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat sebanyak 61 orang 61,0 responden mempunyai kualitas hidup baik, sebanyak 20 orang 20,0 responden
mempunyai kualitas hidup sedang dan sebanyak 19 orang 19,0 responden dengan kualitas hidup buruk. Dari 27 responden yang menderita Diabetes Melitus
42
sebanyak 11 orang 40,7 mempunyai tingkat kualitas hidup baik, dengan 10 orang 37,0 mempunyai tingkat kualitas hidup sedang dan 6 orang 22,2
dengan tingkat kualitas hidup buruk. Manakala bagi responden yang tidak menderita Diabetes Melitus yang mempunyai tingkat kualitas hidup baik
sebanyak 50 orang 68,5, 10 orang 13,7 dengan tingkat kualitas hidup sedang , dan 13 orang 17,8 diantaranya dengan kualitas hidup buruk. Untuk
mengetahui hubungan antara Diabetes Melitus dengan kualitas hidup secara umum maka digunakan uji Chi-Square. Berdasarkan uji chi-square didapat nilai
significancy –nya adalah 0,018. Oleh karena p0,05 , dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara Diabetes Melitus dengan kualitas hidup.
5.1.3.2 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Kepuasan Terhadap Kesehatan Secara Umum
Berdasarkan kuesioner WHOQOL-BREF dapat diketahui persepsi responden tentang kepuasan terhadap kesehatan mereka. Berdasarkan Tabel 5.6
dapat dilihat hubungan antara Diabetes Melitus dengan kepuasan terhadap kesehatan secara umum pada responden.
Tabel 5.6 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Kepuasan Terhadap Kesehatan Secara Umum
Variabel Kepuasan Terhadap
Kesehatan Jumlah Sampel
DM Non DM n
n Total p
Baik 8 29,5
48 65,8 56 56,0
Sedang 11 40,7
14 19,2 25 25,0 0,005
Buruk 8 29,6
11 15,1 19 19,0
Total 27 100,0
73 100,0 100 100,0
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 100 responden dimana sebanyak 56 orang 56,0 responden mempunyai kepuasan
baik terhadap kesehatan mereka, sebanyak 25,0 orang mempunyai kepuasan sedang dan sebanyak 19 orang 19,0 mempunyai kepuasan yang buruk.
Manakala dari 27 orang responden yang menderita Diabetes Melitus sebanyak 8 orang 29,6 yang mempunyai kepuasan baik terhadap kesehatan mereka,
43
dengan 11 orang 40,7 mempunyai kepuasan sedang dan 8 orang 29,6 dengan kepuasan buruk. Manakala bagi responden non Diabetes Melitus yang
mempunyai kepuasan baik terhadap kesehatan mereka sebanyak 48 orang 65,8, 14 orang 19,2 dengan tingkat kualitas hidup sedang , dan 11 orang
15,1 orang diantaranya dengan kualitas hidup buruk. Untuk mengetahui hubungan antara Diabetes Melitus dengan kepuasan terhadap kesehatan secara
umum maka digunakan uji chi-square. Berdasarkan uji chi-square nilai significancy
–nya adalah p=0,005 berarti terdapat hubungan antara Diabetes Melitus dengan kepuasan terhadap kesehatan secara umum.
5.1.3.3 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Domain Kesehatan Fisik
Domain kesehatan fisik merupakan salah satu aspek dari WHOQOL-BREF. Jadi kesehatan fisik ini menyangkut kemampuan energi dan kelelahan, rasa nyeri
dan ketidaknyamanan, pola tidur dan istirahat. Berdasarkan Tabel 5.7 dapat dilihat hubungan antara Diabetes Melitus dengan domain kesehatan fisik pada responden.
Tabel 5.7 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Domain Kesehatan Fisik
Variabel Domain
Kesehatan Fisik Jumlah Sampel
DM Non DM n
n Total p
Baik 8 29,6
42 57,8 50 50,0
Sedang 10 37,0
18 24,7 28 28,0 0,043
Buruk 9 33,3
13 17,8 22 22,0
Total 27 100,0
73 100,0 100 100,0
Data pada Tabel 5.7 menunjukkan dari 100 orang responden penelitian ini sebanyak 50 orang 50,0 responden yang mempunyai kualitas baik pada
domain kesehatan fisik, sebanyak 28 orang 28,0 dengan kualitas hidup sedang dan sebanyak 22 orang 22 mempunyai kualitas hidup buruk. Dari 27 orang
responden yang mempunyai riwayat Diabetes Melitus sebanyak 8 orang 29,6 yang mempunyai kualitas hidup baik pada domain kesehatan fisik, 10 orang
37,0 dengan kualitas hidup sedang dan 9 orang 33,3 dengan kualitas hidup buruk pada domain ini. Manakala bagi responden non Diabetes Melitus yang
44
mempunyai kualitas hidup baik pada domain kesehatan fisik sebanyak 42 orang 57,5, 18 orang 24,7 dengan kualitas hidup sedang , dan 13 orang 17,8
diantaranya dengan kualitas hidup yang buruk. Untuk mengetahui hubungan antara Diabetes Melitus dengan domain kesehatan fisik digunakan uji chi-square.
Berdasarkan uji chi-square nilai significancy –nya adalah 0,043. Oleh karena
p0,05 , dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Diabetes Melitus dengan domain kesehatan fisik.
5.1.3.4 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Domain Kesehatan Psikologis
Domain kesehatan psikologis merupakan salah satu aspek dari WHOQOL- BREF. Jadi kesehatan psikologis ini menyangkut faktor penampilan dan
gambaran diri, perasaan negatif, perasaan positif dan konsep diri. Berdasarkan Tabel 5.8 dapat dilihat hubungan antara Diabetes Melitus dengan domain
kesehatan psikologis pada responden di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas.
Tabel 5.8 Hubungan Antara Diabetes Melitus Dengan Kesehatan Psikologis Variabel
Domain Psikologis Jumlah Sampel
DM Non DM n
n Total p
Baik 11 40,7
47 64,4 58 58,0
Sedang 6 22,2
17 23,3 23 23,0 0,016
Buruk 10 37,0
9 12,3 19 19,0
Total 27 100,0
73 100,0 100 100,0
Dari Tabel 5.8 diatas dapat terlihat sebanyak 58 orang 58,0 responden mempunyai kualitas hidup baik pada domain psikologi, sebanyak 23 orang
23,0 dengan kualitas hidup sedang dan kualitas hidup buruk sebanyak 19 orang 19,0 secara umum. Diketahui bahwa responden yang mempunyai
riwayat Diabetes Melitus dengan kualitas hidup baik pada domain psikologis berjumlah 11 orang 40,7. Responden dengan kualitas hidup yang sedang pada
domain ini berjumlah 6 orang 22,2 dan buruk berjumlah 10 orang 37,0.