Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

34 darah sewaktu dan lama menderita DM. Dalam penelitian ini juga, digunakan instrumen kualitas hidup yang dibuat oleh World Health Organization WHO yaitu WHOQOL-BREF. Kuesioner ini berbentuk self-report dimana subjek diminta untuk memberikan respon yang sesuai dengan kondisi dirinya. Responden diberikan sejumlah pertanyaan yang sama kemudian jawabannya dikumpulkan dan dianalisis. Instrumen WHOQOL- BREF ini yang cukup valid dan terpercaya. Pada saat ini di Indonesia sudah dilakukan penyesuaian WHOQOL-BREF dalam versi Indonesia. Sebagai instrumen pengukuran kualitas hidup, WHOQOL-BREF Versi Indonesia merupakan salah satu standar pengukuran kualitas hidup yang sudah teruji reliabilitas dan validitasnya dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi. 4.5 Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1 Pengolahan Data Dalam melakukan analisis, data harus diolah terlebih dahulu dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS Statistical Package for the Social Sciences. Dalam proses pengolahan data terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh, diantaranya: 1. Editing Editing adalah pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah diperoleh atau dikumpulkan. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap: a. Kelengkapan jawaban b. Keterbacaan tulisan c. Relevansi jawaban 2. Coding pengkodean Coding adalah memberikan tanda atau kode-kode tertentu pada kuesioner untuk memudahkan pengolahan selanjutnya. 35 3. Scoring Scoring adalah memberikan nilai pada setiap pertanyaan untuk menentukan nilai keseluruhan hasil jawaban responden. 4. Entry Entry adalah memasukan data atau menyimpan data dengan bantuan program computer. 5. Cleaning Cleaning adalah pemeriksaan data kembali yang telah di entry, untuk memastikan bahwa data telah bersih. 6. Sorting Sorting adalah mensorting dengan memilih atau mengelompokan data menurut jenis yang dikehendaki klasifikasi data.

4.5.2 Analisis data

1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada dua atau lebih variabel yang hanya memiliki satu variabel terikat. Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi, status pernikahan dan lama menderita DM. Penyajian masing-masing variabel menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas independent variable dengan variabel terikat dependent variable. Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi Square. 36 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas. Kecamatan Medan Amplas adalah salah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Amplas berbatasan dengan Medan Johor di sebelah barat, Kabupaten Deli Serdang di timur, Kabupaten Deli Serdang di selatan, dan Medan Kota dan Denai di utara. Kecamatan ini juga terdiri daripada Kelurahan Harjosari I, Kelurahan Harjosari II, Kelurahan Timbang Deli, Kelurahan Bangun Mulia, Kelurahan Sitirejo II, Kelurahan Sitirejo III, dan Kelurahan Amplas.

5.1.2 Analisis Univariat

Hasil analisis univariat menggambarkan distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi, status pernikahan, riwayat menderita Diabetes Melitus, kadar gula darah sewaktu, dan lama menderita Diabetes Melitus. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

5.1.2.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden

Sampel penelitian yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas yaitu sebanyak 100 orang. Berdasarkan Tabel 5.1 dibawah kita dapat melihat distribusi karakteristik demografi responden.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Periodontitis Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Ditinjau Dari Aspek Destruksi Periodontal

5 54 54

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

2 5 23

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS HIDUPPENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Surakarta.

1 4 16

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

0 0 13

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

0 0 2

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

0 1 5

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

0 0 20

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

0 0 3

Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

0 0 18

Hubungan antara Hipertensi dengan Fungsi Kognitif di Wilayah Kerja Posyandu Lansia Kecamatan Medan Amplas Tahun 2015

0 0 2